"Kenapa lo dip? dari tadi kayaknya kondisi hati lu gak baik baik aja?"
Kenny terus saja menatap Dipta yang terlihat melamun dari tadi, sebenarnya Kenny ingin mengatakan tentang kejadian semalam namun melihat kondisi sahabatnya ini membuat Kenny memilih diam biarlah waktu yang mengutarakannya, lagian ini juga bukan hak Kenny untuk mengatakanya
"DIPTA"
Ditengah lamunan Dipta seorang perempuan berpenampilan sexy mulai mendekati Dipta yang tanpa sadar membuat Kenny memutar bola matanya malas
"Owww nyonya bunglon datang" ledeknya yang langsung mendapat pelototan dari sang perempuan
"Apa lu?"
"Bukannya gue yang harusnya nanya gitu? mana datang datang langsung sewot aja"
Setelah mengatakan hal itu Kenny langsung pamit pada Dipta dan langsung berjalan keluar cafe meninggalkan Dipta dan Jean
"Kamu kenapa dip kok kaya gak enak badan gitu?" tanya Jean yang hanya dibalas gelengan Dipta
"Kayaknya gue banyak minum kemarin?"
"Benarkah, kok bisa mana kemarin gue pulang lebih dulu lagi"
"Entahlah gue juga gak tau, gue gak inget apa-apa selain gue yang udah ada dikamar gue pagi tadi" lirih Dipta tanpa tau apa yang sebenarnya terjadi semalam
"Mbak maaf aku telat!"
Sapaan keras dari seseorang langsung mengalihkan Dipta melihat kearah kasir dimana asal suara berasal, aneh kenapa ia seperti mendengar suara yang ia kenal
Benar saja saat netranya melihat kearah depan, Erinna sosok yang ia kenal tengah berdiri di sebelah kasir dengan appron dan topi yang ia pakai
"Kenapa ia memakai pakaian itu?" lirihnya merasa heran melihat pakaian yang dikenakan gadis itu
Matanya terus mengikuti langkah Erinna yang dengan semangat mengantar makanan ke pelanggan, peluh di dahi Erinna terlihat begitu jelas, sudah lama Dipta tak melihat badan yang terlihat semakin kecil itu
Baru saja matanya akan bersitatap Dipta langsung saja berbalik, membawa ransel hitamnya dan berjalan keluar cafe sebelum gadis itu melihatnya, hal ini tentu saja terlihat oleh Jean yang juga menyadari persensi Erinna.
Melihat siluet Dipta yang telah pergi sontak membuat Jean mendengus kesal, tak lama dengusan itu mulai diganti oleh senyuman tajam miliknya
Dengan segera kakinya mulai berjalan kedepan tepat saat dirinya melihat Erinna berjalan dengan nampan berisi pesanan, kakinya mulai berjalan dan dengan sengaja menabrakan dirinya kearah Erinna
Erinna yang tak siap tentu saja tak bisa menyeimbangkan badannya yang kini terjatuh kedepan
PRanggh
"Awww" lirihnya saat merasakan pecahan beling mengores tangannya
Sementara Jean yang pura pura ikut terjatuh itu langsung berdiri dan langsung berteriak kesal, hal ini tentu saja mengundang tontonan semua pelanggan dan pekerja disana
"Heii tidak bisakah lo bekerja dengan benar hah!"
"ma-maaf saya tidak sengaja mbak"
Ujar Erinna mulai berdiri melihat sosok pelanggan yang tadi menyenggolnya, ia kenal siapa perempuan ini jelas kenal dia adalah seseorang yang membuat Dipta menjauhinya
"Menurut lu maaf saja bisa mengantikan baju saya yang basah hah?"
Sarkas Jean hanya bisa dibalas ucapan maaf dari Erinna, tolonglah dia tidak ingin dipecat di cafe ini
KAMU SEDANG MEMBACA
Rat In The Royal Family (Kim Doyoung-Jung Yerin)
Fiksi RemajaSeperti tikus di keluarga kerajaan-peribahasa yang menggambarkan sesuatu yang hina namun tersembunyi dalam kemewahan-hubungan mereka kini penuh dengan luka, dendam, dan kebenaran yang tersembunyi dalam bayang-bayang. Di antara cinta dan benci, gadis...