baik, karena lebih banyak yang minta lanjut part dua di akun yang ini jadi langsung ke bab 13 aja yaa, buat readers baru, bisa cek part sebelumnya di akun artharabu yang hilang, terimakasih.
~~~~~~~~
brak!
suara gebrakan meja dapat terdengar keras di telinga Oline.
Oniel menatap tak percaya gadis di depan nya ini, ucapan nya sungguh membuat Oniel terkejut. ia berfikir, mana mungkin Ribka melakukan hal se jahat itu?"mana mungkin Ribka? jangan fitnah kamu" Oniel sedikit meninggikan nada bicara nya dengan Oline.
sontak gadis itu menatap lekat ayahnya, lalu mengembangkan sedikit senyuman getir.
"kurang jelas bukti ini? oh, atau memang papa nggak percaya Oline sama sekali?" sarkas Oline membuat Oniel terdiam seketika.
"bukan gitu, tapi apa kamu yakin?"
"jangan tanyain aku kalau diri papah sendiri aja gak pernah yakin sama aku!" sentak Oline pada Oniel.
dibalik semua itu, ada se sosok orang yang sedang menguntit percakapan mereka di balik jendela dengan senyuman nya yang menyeringai.
"bagus, Ribka. lo berhasil buat hati papah luluh." monolog nya.
~~~~~~~~~~
~~~~~~~~~~
"gue tau sih kak, Liam nggak suka Erine terluka." ucap seseorang yang sedang menyetir.
"jangan bilang si Liam balik lagi, shel?" timpal manusia di belakang nya.
tak!
"aw! sakit sha"
"mulut lo! lemes bener" protes Marsha.
"ya gue kan cuma nebak" Kathrina membela diri.
mereka bertiga bertukar pikiran saat itu juga selama perjalanan. namun tunggu dulu.. seperti ada yang kurang?
KAMU SEDANG MEMBACA
PELUKAN HANGAT OLINE 2
Teen Fiction"peluk gue selalu ya, Lin? gue rapuh." - E "gua akan selalu peluk lo, dengan seribu takdir yang akan datang, Rin." - O