Chapter 05 (teman baru?)

661 55 1
                                    

𝑯𝒂𝒊 𝑯𝒂𝒊! 𝑪𝒊𝒔𝒔𝒌𝒂 𝒃𝒂𝒍𝒊𝒌 𝒍𝒂𝒈𝒊 𝒏𝒊𝒉𝒉 🎉
𝑺𝒊𝒂𝒑𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒏𝒈𝒈𝒂𝒌 𝒔𝒂𝒃𝒂𝒓 𝒃𝒖𝒂𝒕 𝒌𝒆𝒍𝒂𝒏𝒋𝒖𝒕𝒂𝒏 𝒔𝒆𝒓𝒖𝒏𝒚𝒂??

𝑺𝒆𝒑𝒆𝒓𝒕𝒊 𝒃𝒊𝒂𝒔𝒂, 𝒕𝒆𝒓𝒊𝒎𝒂𝒌𝒂𝒔𝒊𝒉 𝒃𝒂𝒏𝒚𝒂𝒌 𝒃𝒖𝒂𝒕 𝒑𝒂𝒓𝒂 𝒓𝒆𝒂𝒅𝒆𝒓𝒔 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒆𝒕𝒊𝒂 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒂𝒄𝒂 𝒔𝒂𝒎𝒑𝒂𝒊 𝒔𝒂𝒂𝒕 𝒊𝒏𝒊. 𝑪𝒊𝒔𝒔𝒌𝒂 𝒏𝒈𝒈𝒂𝒌 𝒑𝒆𝒓𝒏𝒂𝒉 𝒃𝒐𝒔𝒆𝒏 𝒃𝒖𝒂𝒕 𝒖𝒄𝒂𝒑𝒊𝒏 𝒎𝒂𝒌𝒂𝒔𝒊𝒉 𝒌𝒂𝒓𝒆𝒏𝒂 𝒊𝒕𝒖 𝒂𝒓𝒕𝒊𝒏𝒚𝒂 𝒌𝒂𝒍𝒊𝒂𝒏 𝒕𝒆𝒓𝒕𝒂𝒓𝒊𝒌 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒌𝒂𝒓𝒚𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝑪𝒊𝒔𝒔𝒌𝒂 𝒃𝒖𝒂𝒕.

𝑳𝒆𝒃𝒊𝒉 𝒔𝒆𝒏𝒆𝒏𝒈 𝒍𝒂𝒈𝒊 𝒌𝒂𝒍𝒐 𝒌𝒂𝒍𝒊𝒂𝒏 𝒕𝒆𝒌𝒂𝒏 𝒃𝒊𝒏𝒕𝒂𝒏𝒈𝒏𝒚𝒂 𝒔𝒆𝒃𝒆𝒍𝒖𝒎 𝒎𝒖𝒍𝒂𝒊! 𝑪𝒉𝒂𝒑𝒕𝒆𝒓 𝒊𝒏𝒊 𝒂𝒈𝒂𝒌 𝒑𝒂𝒏𝒋𝒂𝒏𝒈 𝒑𝒂𝒓𝒂𝒈𝒓𝒂𝒇 𝒏𝒚𝒂 𝒋𝒂𝒅𝒊 𝒌𝒂𝒍𝒊𝒂𝒏 𝒃𝒂𝒄𝒂 𝒑𝒆𝒍𝒂𝒏-𝒑𝒆𝒌𝒂𝒏 𝒔𝒖𝒑𝒂𝒚𝒂 𝒑𝒂𝒉𝒂𝒎, 𝒐𝒌𝒆?

𝑬𝒏𝒋𝒐𝒚 𝒈𝒖𝒚𝒔!

"Ini kelas kita, ayo masuk!" ajak Tania saat sudah sampai di sebuah ruangan bertuliskan 11 IPA 1

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ini kelas kita, ayo masuk!" ajak Tania saat sudah sampai di sebuah ruangan bertuliskan 11 IPA 1.

Tania masuk diikuti Adeline dibelakangnya. Saat masuk, kata pertama yang ia bisa gambarkan adalah kelas yang ramai dan riuh.

"Hai Guys, liat siapa yang dateng hari hari ini!" seru Tania didepan kelas, sontak kelas tersebut menjadi hening. seketika semua pandangan mata terarah kepada sesosok manusia yang berdiri disamping Tania.

Adeline hanya mampu tersenyum canggung karena tidak tahu harus berbuat apa.

"Oh, si tukang bully udah masuk lagi rupanya?" dari arah belakang suara sinis itu terdengar. Tania menatap tajam kepada pemilik suara tadi.

"Stop. Gue cuma mau kasih informasi kalo Adeline mengalami amnesia. Dan kalian tau karena apa? Ya, karena tragedi waktu itu." ujar Tania dengan nada geram.

"Bagus dong. Itu artinya karna buat dia. Siapa suruh sok-sokan bully Yumna?" suara sinis itu terdengar lagi, siapa sih pemiliknya? Adeline jadi kesal sendiri.

Saat Tania hendak membalas, Adeline memegang sebelah lengannya. Tania menatap Adeline bingung tapi dibalas senyuman kecil oleh Adeline.

Adeline berdiri tegap didepan kelasnya.
"Gue, Adeline Kimberly Alexandra. Bener apa yang dibilang sama temen kalian ini, kalo gue ngalamin amnesia. Gue nggak tau sebabnya apa, karena dokter cuma bilang kena benturan. Tapi mendengar ucapan murid-murid sekolah ini, gue jadi berpikir kalo gue punya kehidupan kelam disini dulu.

I Became a Antagonis't Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang