•'
rumah tangga yang diisi oleh dua pilar yang masih belum bisa selesai akan masalalu masing masing, apakah akan bertahan kuat? atau malah akan runtuh dengan sekejap?
•'
Jarum jam telah menunjukkan waktu lewat tengah malam, namun Jendra masih belum menemukan sosok Keyza masuk dari luar pintu utama. Jendra duduk di sofa ruang utama sembari terus menerus mengecek jam yang melingkar di tangannya.
Panggilan telepon ataupun chat dari Jendra sama sekali belum di respon oleh Keyza. Jendra khawatir, karena jika terjadi sesuatu kepada Keyza, Jendra bukan hanya akan menghadapi amukan dari keluarga Giananda tapi juga amukan dari keluarga nya terutama sang kakek.
"Nih anak kemana sih?"
Perhatian nya beralih seketika kearah ponsel yang tergeletak di atas meja itu berdenging. Beberapa notifikasi dari nomor tak di kenal menghiasi layar ponselnya itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tanpa ba-bi-bu Jendra langsung meraih kunci mobilnya yang ada di nakas tv dan segera menuju ke garasi. Begitu berada di dalam mobil Jendra langsung menancap gas keluar dari pekarangan rumahnya untuk menjemput Keyza.
"Katanya bakal ada yang nganter,"
"Sekalinya kayak gini, gue juga yang repot."
Perjalanan kurang lebih 20 menit itu berhenti ketika mobil Jendra telah terparkir di depan sebuah Club ternama. Jendra langsung masuk ke dalam Club tersebut namu di cegat oleh penjaga yang berada di depan pintu masuk.
"Maaf, anda tidak bisa masuk dengan pakaian seperti ini."
Jendra melirik ke arah tubuhnya. Ah sialan, bisa bisa nya ia lupa mengganti pakaian dan hanya memakai sebuah kaos polos dan juga celana pendek berwarna hitam.
Jendra menyugarkan rambut nya kebelakang, lalu mengeluarkan beberapa lembar uang dari dalam dompetnya dan memberikan uang tersebut kepada penjaga Club' itu.
"Biarin gue masuk"
Dengan senyum yang mengembang penjaga tersebut langsung mempersilahkan Jendra untuk masuk ke dalam sana.
Suara dentuman musik yang keras dan juga aroma dari alkohol yang menyengat terasa di Indra milik Jendra. Jendra melirik kesana kemari untuk melihat posisi Keyza ada dimana.
"Di tempat Segede ini lo dimana sih, Key." gumam Jendra.
Jendra menaiki tangga untuk mengecek area yang ada di lantai 2. Ketika sampai di lantai 2, tepat saat itu pula ia langsung dapat melihat ada Keyza, Lili dan beberapa orang yang Jendra tidak tau siapa mereka.