[END] - - Kelahiran Kembali Umpan Meriam Di Kiamat

BAB 24

Begitu mobil berbelok ke persimpangan Xiangshan, terlihat jelas bahwa jumlah zombie yang berkeliaran di jalan semakin bertambah. Zhang Jun, yang duduk di mobil depan, memandang zombie gelap di ujung dengan ekspresi tegas. Bahkan dia merasa sedikit mati rasa hanya dengan melihatnya.

Sebagian besar pandangan di depan terhalang oleh truk militer. Para penyintas yang mengikuti di belakang pada awalnya tidak menyadarinya. Ketika mereka menyadari bahwa frekuensi kedua zombie tersebut sepertinya meningkat, mereka memutar kemudi dan pindah ke Baru kemudian dia ngeri saat mengetahui ada tumpukan zombie yang semakin padat di depannya.

"Kemana kamu akan membawa kami? Ada zombie di depan kami!" Mobil pribadi pertama yang mengikuti di belakang adalah lima pria dan wanita pertama dengan seorang anak berusia tiga tahun yang bergegas keluar. Mereka mengejar tentara secara berdampingan truk, berteriak ke arah mobil dengan panik.

Tapi dia tidak sendirian, kecuali anak berusia tiga tahun itu, lima orang lainnya di dalam mobil semuanya berteriak serentak, tumpang tindih dan berteriak.

Teriakan heboh terdengar di jalan-jalan yang sangat sepi. Zombi-zombi yang tidak jauh dari sana semuanya membalikkan tubuh kaku mereka dan perlahan-lahan bergerak ke sisi ini, membuat para prajurit di mobil di depan mereka marah. Mereka semua berwarna hijau, dan dadaku sakit karena itu. sesak napas Saya ingin segera turun, membungkam orang-orang ini dan memukuli mereka.

"Apakah kamu ingin mati? Kenapa kamu tidak diam saja!"

Saya telah menyatakan berkali-kali sebelumnya bahwa mereka akan mendapatkan perbekalan dan tidak aman untuk mengikuti mereka. Mereka tidak mempercayainya, dan sekarang mereka berteriak ketika ada begitu banyak zombie.

Sayangnya sudah terlambat, orang-orang yang berada di mobil belakang mendengar teriakan beberapa orang dan berpindah ke samping. Setelah melihat situasi di depan, mereka pun menjadi bingung dan mengejar kendaraan militer di depan.

Prajurit yang mengemudi di sebelah He Wenlin juga melihat ke kaca spion. Melihat orang-orang itu membuat suara yang tak ada habisnya, dia mengertakkan gigi dan mengutuk dengan suara rendah, "Para idiot yang mencari kematian ini akan bahagia jika mereka menarik semua hal itu."

He Wenlin berkata dengan ringan. Dia meliriknya dengan hati-hati. Ketika Zhang Jun membawa sekelompok orang ini karena kompromi, dia seharusnya berpikir bahwa segalanya akan menjadi seperti ini. Daripada membenci para penyintas ini, lebih baik menyalahkan Zhang Jun, penanggung jawab, karena tidak melakukan sesuatu dengan baik, atau kamu tidak peduli seberapa besar masalah yang dibuat orang-orang itu, mereka hanya memberikan alamat markas dan memaksa mereka pergi.

Adegan di depannya hampir lepas kendali. Pemimpin regu yang duduk di truk terakhir mengeluarkan pistolnya, memasang peredam pada moncong pistolnya, mencondongkan separuh tubuhnya dari kursi penumpang, dan menunjuk itu di pintu depan mobil yang mengeluarkan suara pertama.

"Kamu, apa yang akan kamu lakukan, kamu ..." Pria paruh baya gemuk yang mengemudikan mobil itu masih mengancam dan berteriak dengan marah, tapi sekarang dia menatap pistol yang diarahkan ke arahnya dengan mata terbelalak ngeri, hampir tidak ketakutan. Kencing keluar.

"Ah, para prajurit akan membunuh seseorang!" Wanita yang duduk di sebelahnya menjerit ketakutan saat ini, yang membuatnya sangat ketakutan hingga tangannya gemetar dan mobilnya hampir menabrak kendaraan militer.

Ia segera menginjak rem dan berusaha mundur, namun mobil di belakangnya menyadari ada yang tidak beres, maka ia mengikuti dari dekat di belakang mobilnya. Begitu ia menginjaknya, mobil di belakangnya menabrak bagian belakang mobil. Ditambah lagi, laju mobil tidak lambat, dan bagian belakang mobil penyok. Sepotong besar, kedua mobil tersebut meluncur beberapa saat kemudian menabrak sebuah toko di pinggir jalan. Suara gesekan dan benturan memenuhi jalan dengan jeritan pria dan wanita serta tangisan anak-anak.