32. penjelasan

181 12 0
                                    

_________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_________________________

H

ati heeseung masih tidak sepenuhnya lega, ia masih khawatir dengan Eunji. Ia tidak ingin masalahnya terlibat dengan istrinya..

Ia masih memikirkan sesuatu

"Sayang?" Panggil Eunji

"I-iya?" Buyar dari lamunannya

"Apa yang kau pikirkan?" Tanya Eunji

"Aku memikirkan village" ujar heeseung




"Tidak perlu memikirkan aku.." ujar village tiba-tiba berada di pintu

"Village?!" Kaget heeseung dan ia hanya tersenyum

"Ehem? Aku baik-baik saja.. jangan membuat dirimu menjadi khawatir" ujar village

"Bagaimana kau bisa selamat?"

"Kau bicara apa?! Itu memang duniaku.." ujar village

"Ayo ceritakan!"

"Em.. aku ingin kita berdua saja yang berbicara.. maaf Eunji.." ujar village, Eunji yang mengerti itu ia pergi dari sana dan ia menuju kekolam yang ada disana









"Siapa yang tidak mengenali diriku.. devil Mengganti masa pemerintahan organisasi pertama, ia melakukan itu supaya warga mempercayainya sebagai satu-satunya pemimpin, tetapi tidak ketika aku datang"

"Aku berkelana kemana saja hanya untuk mencarimu.. sejak kau kecil, aku ingin sekali merawat dan menjagamu.. tetapi aku memutuskan untuk pergi mencari sihir baru.."

"J-jadi kau.."

"Ya.. kau baru menyadarinya? Aku adalah kakekmu.. orang tuamu sudah aku percayakan untuk menjagamu.. tetapi mereka terbunuh karna pada saat itu perang mempertahankan kekuasaan" ujar village dan tak sengaja air mata Heeseung terjatuh

"Kau boleh mengutarakan perasaanmu.. itu wajar.. tetapi ingatlah.. orang yang kau sayangi lebih penting.. kau harus bisa menjaganya dengan baik"

"Devil.. tidak akan memberikan kesempatan kedua bagi seseorang yang melanggar perintahnya.. karna itulah kau diberi kesempatan kedua heeseung.. gunakan kesempatan itu sebaik mungkin.."

"Devil menghapus beberapa sihirmu.. tetapi aku disini untuk memberikan yang terbaik untukmu" ada sisi lain yang tidak bisa village ceritakan

"Jadi.. kemungkinan ada resiko yang harus kau terima heeseung.. jika pilihanmu memang tidak berubah.." lanjut village

"Selagi itu diriku, aku rela dan.. aku akan menerimanya.."

"Bagus.." puji village

"Aku tidak bisa berkata apa-apa kecuali terimakasih.. kau membantuku" ujar heeseung

"Kau menganggap dirimu sendiri ketika sunghoon mencoba untuk mendekatimu bukan? Bahkan kau memaksa dirimu agar tidak ingin bergabung di keluarganya" heeseung sontak melototkan matanya

"Diamlah.. disaat itu aku tidak tau kegunaan sihir.. sudah jangan diceritakan! Aku tidak ingin sunghoon tersinggung" ujar heeseung

"Haha jangan lupa untuk menjaga dirimu sendiri heeseung" ujar village lalu menghilang dari sana

"Kakek? Aku belum ngomong dan kau langsung pergi?"




"Sayang?" Panggil heeseung dan Eunji menghampirinya

"Iya?" Tanya Eunji

"Apa kau lapar"

"Tidak.. aku ingin tidur.. ayo kekamar" ajak Eunji lalu mereka berdua pergi menuju kamar mereka

Sesampainya dikamar Eunji langsung merebahkan dirinya, tak lupa dengan heeseung yang memeluknya dari belakang, sungguh nyaman

"Sayang.. kau sudah tidur?" Tanya heeseung

"Ada apa.."

"Aku ingin minum.." ujar heeseung dan Eunji membalikkan badannya dan menatap heeseung malas

"Tidak ada jus darah!" Ujar Eunji dan heeseung terkekeh

"Ayolah.." rayu heeseung hingga tak sengaja tangan Eunji menyentuh milik heeseung

"Hei.. dengan cara seperti itukah kau menggodaku sayang?" Tanya heeseung dan Eunji hanya cuek, ia benar-benar ingin tidur dan ia tidak tau jika hal itu tidak sengaja

Ia membuka matanya dan tiba-tiba ia membulatkan matanya

"M-maaf" ujar Eunji ketakutan

"Tidak ada permohonan maaf"

"Maaf heeseung!"

"Jika bisa minta maaf dibawahku.." ujar heeseung mengukung Eunji dari atas lalu melumat bibir Eunji lumayan kasar

Bahkan Eunji hampir tak bisa mengimbanginya

Heeseung memberikan banyak tanda kepemilikan disana, bahkan sesekali ia hisap darah Eunji sedikit demi sedikit

"Manis" puji heeseung lalu melihat Eunji yang masih ketakutan

"Ingatlah heeseung.. ada baby heeseung didalam.." ujar Eunji yang masih ketakutan

"Aku ingat.. siapa yang membuat milikku menjadi seperti ini jika bukan karnamu.." ujar heeseung

Kini Eunji benar-benar pasrah dengan yang dilakukan suaminya itu, heeseung yang mengerti tak melukai Eunji, ia hanya bermain-main dengan bibir dan leher Eunji




Eunji yang lelah juga akan diam dan tak mempedulikan heeseung yang menciumnya sebanyak mungkin

"Baby heeseung? Kau juga tidurkah sayang?" Tanya heeseung yang berbicara didepan perut Eunji sambil mengelus-elus lembut perutnya

"Eomma kamu tidur sayang.. kau disana bagaimana? Baik-baik bukan?" Tanya heeseung, Eunji tidak bisa bangun, matanya benar-benar sangat berat untuk dibuka, tetapi Eunji bisa mendengar suara heeseung

"Nanti kalau sudah besar, jaga ibumu yah.. jangan suka merepotkannya.. sayangi ia seperti appa menyayanginya.."

"Kau harus menjadi seseorang yang kuat.. appa tau kau kuat.. maka dari itu jaga ibumu!" Ujar heeseung lalu menduselkan wajahnya di perut rata Eunji, Eunji yang mendengar itu tersenyum

"Anak appa pintar.." puji heeseung yang masih mengusap-usap perut Eunji





















































































































my vampire ; Lee Heeseung (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang