7. masakan rumahan

428 27 0
                                    

_________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_________________________

Heeseung memakan habis steak yang Eunji masak, benar-benar sangat enak menurutnya

Eunji hanya tersenyum melihat heeseung dengan lahapnya memakan makanan yang ia buat, ia sungguh senang ada yang menyukai masakan buatannya

"Apa kau menyukai masakan rumahan?" Tanya Eunji dan heeseung meliriknya

"Masakan rumahan?" Tanyanya balik karna ia tidak mengerti apa yang Eunji maksud

Eunji mengangguk "jika seorang koki dapur yang bertahan didalam rumah, dan masakannya sangat enak, itu yang disebut masakan rumahan" ujar Eunji dan heeseung mengangguk mengerti

"Aku mengerti" ujarnya dan Eunji tersenyum

"Heeseung" panggil Eunji dan sang empu hanya menoleh

"S-siapa kamu? Yang sebenarnya?" Tanya Eunji yang sepertinya ketakutan dan heeseung hanya menatap kearah depan

"Harus kah aku memberitahunya?" Fikir heeseung dengan kerasnya dan membatin

"Untuk apa kau selalu menanyakan hal itu?" Jawab heeseung melirik kearah Eunji dan Eunji yang merasa dilirik itu langsung menciut

"Sudah jelas bukan? Kaulah yang menolongku.. bahkan menyembuhkan aku.. bagaimana bisa?" Tanya Eunji dengan sangat jelas dan heeseung kembali terdiam

"Anggap saja sebagai teman ajaib" ujar heeseung

"Aku menolongmu hanya karna aku ingin menghabisi mereka saja" lanjut heeseung

"Tetapi itu sangat keren.." puji Eunji yang terus menerus dan heeseung hanya diam saja yang sebenarnya ia ingin tersenyum

"Apa kau masih lapar? Aku akan membuatkan makanan lagi untukmu" seru Eunji, heeseung ingin menolaknya tetapi perutnya tidak bisa menolak

"Sesuka hatimu saja" ujar heeseung dan Eunji kembali memasak






"Dunia manusia memang konyol" batin heeseung



"Aakkggh"

Sedang asiknya memasak tidak sengaja tangan Eunji tergores pisau, jadi berdarah sedikit

Heeseung melihat kearah dapur dan menghampiri Eunji yang sibuk dengan luka ditangannya, darah itu keluar cukup kencang, tanpa berfikir panjang heeseung langsung menghisap darah kotor yang keluar itu hingga tidak membekas ataupun nyeri

Ia sungguh terkejut lantaran darah yang ia hisap sangat manis dan segar

"Enak.." gumamnya dan Eunji melirik kearah heeseung, Untung saja Eunji tidak mendengarnya

"Heeseung? Kau mengatakan sesuatu?" Tanyanya dan heeseung menggeleng

"Berhati-hatilah saat bekerja" ujarnya lalu meninggalkan Eunji keruang tamu dan duduk di sofa sambil menjilati area bibirnya, benar-benar sangat enak

"Mengapa membuatku candu?" Batin heeseung

"Ternyata benar.. apa yang dikatakan oleh devil darah manusia jauh lebih enak dari pada hewan, darah maupun daging" ujarnya yg dalam hati, seakan-akan melupakan tugasnya dan menikmati kehidupan yang ada di dunia manusia




















"Sudah siap!" Seru Eunji lalu memberikan makanan untuknya kali ini sosis

"Benda apa ini?" Ujarnya yang ingin memakan sosis itu

"Sosis! Cobalah.."

"Apakah berbeda dengan steak?" Tanyanya

"Tentu saja.. bagaimana?" Eunji dengan bersemangat

"Hmm.. ini mungkin akan menjadi makanan favoritku.." ujarnya yang sambil memakan sosis

Eunji hanya tersenyum manis melihat heeseung yang menyukai masakannya

"Heeseung? Apa aku boleh menanyakan sesuatu"

"Hmm" sambil memakan sosis

"Sebenarnya dari mana asalmu heeseung?" Tanya Eunji yang kini heeseung tengah menatapnya

"Mengapa kau menanyakan hal itu?" Tanya heeseung balik

"Aisshh pertanyaanku saja belum kau jawab dan kau sudah bertanya" kesal Eunji

"Aku tidak membutuhkan pertanyaan konyol itu"

"Lalu? Kekuatan yang kau punya?"

"Itu hanyalah turun temurun" ujarnya yang fokus kepada makanannya dan Eunji mengangguk mengerti

"Hei.. jangan menyusahkan orang lain!" Ujar heeseung secara tiba-tiba yang membuat Eunji bingung

"Jika kau mampu untuk melakukannya sendiri, lakukanlah!"

"Setidaknya bela diri membuat dirimu berjaga-jaga bukan?" Dan kali ini Eunji mengerti maksud heeseung, ia mengangguk-anggukkan kepalanya

"Maafkan aku telah membuatmu-" Eunji belum selesai berbicara heeseung pun menyela

"Ini adalah sebagai pengalamanmu saja.. mungkin beberapa hari ini, mereka tidak akan mengganggumu.. kau lihat saja dirimu.. jadilah dirimu yang baru untuk mencoba hal baru.. buktikan jika kau mampu" ujar heeseung yang hendak meninggalkan rumah Eunji

"Oh iya terimakasih makanannya, sangat enak.." ujarnya lalu pergi, Eunji hanya diam melihat kepergian heeseung. Rumahnya rasanya sangat hampa jika tidak ada heeseung

Tanpa Eunji sadari, sebelum heeseung hendak pergi ia menyelipkan kertas dan uang disana sebagai tanda terimakasih untuk makanannya

"Ayolah heeseung.. hanya makanan seperti ini tidak membuatku kelaparan" Eunji terkekeh disaat ia membaca surat heeseung













































my vampire ; Lee Heeseung (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang