◦•●◉✿𝐷𝐼𝐴 𝐵𝑈𝐾𝐴𝑁 𝑂𝑅𝐴𝑁𝐺✿◉●•◦

38 14 5
                                    

☾ Happy Reading ☽
Maaf kalo teksnya terlalu panjang, tolong komen jika ada sesuatu yang salah disetiap ketikan ya^^
Biar saya bisa memperbaiki lagi ketikan saya~
________________________________________

Shiro mengangkat tangan Nadia ke mulutnya, dan dengan lembut mencium punggung tangan Nadia, membiarkan bibirnya bertahan sejenak sebelum menariknya kembali.

Kejadian yang cepat dan tak terduga itu membuat Nadia terdiam, tak mampu berkata-kata apa-apa untuk sesaat hingga akhirnya Shiro yang berbicara duluan.

"Aku menyukaimu...." Shiro berbisik.

"Apa!!" Nadia terkejut dengan apa yang barusan didengar olehnya, dan reflek ia menampar pipi Shiro tapi tidak terlalu keras. 

Sedangkan Shiro hanya terdiam setelah mendapat tamparan kecil yang terduga dari Nadia, tamparan itu tidak membuatnya goyah.

Bagaimana bisa vampir ini langsung menyatakan perasaannya, padahal mereka belum lama bertemu?!

"Apa kau sudah gila?!" Nadia bertanya sambil meninggikan nada bicara nya.

"Aku tau ini terlalu mendadak, tapi itulah yang kurasakan saat ini." jawab Shiro dengan suara datar seperti biasanya.

"Sebentar.... aku tidak bisa mempercayai perkataan mu, aku masih ragu jika kamu pasti akan melakukan hal lain setelah ini. "

"aku berpikir jika kau melihat diriku sebagai binatang buas yang siap menyerang dan menggigit mu kapan saja jika aku lapar, kan?" Ucap Shiro saat dia menatap Nadia dan tak lama setelahnya dia terkekeh.

"Cobalah lihat aku sebagai laki-laki yang tidak akan menyakiti mu, " ucap Shiro lagi sebelum melanjutkan.

"Ambil saja sisi positif nya, Nadia."

"Kamu pikir itu mudah?" Nadia memutar matanya dengan malas lalu kembali melihat kearah Shiro.

"Aku lupa, aku punya pertanyaan yang sedaritadi ingin ku tanyakan."

"Hmm... Pertanyaan apa itu?" Shiro balik bertanya dan mengangkat satu alisnya.

"Kenapa kau bisa berada disekolah ini, apa kamu mengikuti ku? Dan kenapa kau bisa masuk ke sekolah ini, bukannya kamu vampir? Apa tidak ada orang yang mengetahui identitas mu?"

"Pertanyaan mu banyak sekali ya? Ternyata dugaanku benar, kau gadis yang punya rasa ingin tau yang besar,"

"Baiklah... Aku akan menjawab pertanyaan mu.... Tapi, tolong jangan melototi ku seperti itu"

"Ah.. Maaf, aku tidak berniat untuk seperti itu jadi lanjutkan saja"

"Baiklah... Kurasa kamu benar, aku mengikuti mu karena aku bisa melacak keberadaan mu melalui bekas gigitan yang ada dileher mu." jawab Shiro dengan santai, dia bersandar pada pagar pembatas diatap sekolah sambil menyilangkan tangannya.

"Bekas gigitan?" Nadia berbicara dengan dan tersadar akan bekas gigitan yang kemarin dibuat oleh Shiro.

"Ya saat aku menggigit mu, darahmu bercampur dengan darahku, dan dengan sedikit kekuatan yang kumiliki. Aku bisa mengetahui keberadaan mu dimana pun."

"Hah... Aku baru tau jika vampir memiliki kemampuan seperti itu, emm baiklah itu tidak penting, ayo jawab pertanyaan ku yang lain"

"Baiklah, sekarang tentang bagaimana aku bisa masuk ke sekolah ini tanpa ada yang mengetahui identitas ku,"

"Dan kupikir jika aku mengatakannya... Kamu pasti akan terkejut?" Shiro yang sedaritadi masih menatap Nadia kini mencondongkan tubuhnya hingga wajahnya hanya berjarak beberapa inci dari Nadia, membiarkan nafasnya yang hangat menyapu wajah Nadia.

She's Mine~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang