Chapter three : Want To Know Him

623 49 2
                                    

MulMed Pic --> Chanel Celaya aka Irina McGree.

"Uhm baiklah, sekarang apa yang akan kita lakukan?" Tanyaku

"Berkencan?"

"Maksudmu?" Tanyaku, yang benar saja baru bertemu langsung berkencan.

"Tidak, aku bercanda, hilangkan raut wajah idiotmu itu. Hahaha!" Ujarnya.

"Ish. Tidak ada yang lucu." Ujarku berpura-pura ngambek.

"Ngambek ya? Jangan ngambek dong. Nanti muka cantiknya hilang" Ujar Justin menggodaku.

"Berhenti menggodaku atau aku akan pergi dari sini sekarang!"

"Baik-baik. Uhm sekarang ayo ku antar kau ke ruanganmu."

Akhirnya kita berdua pergi naik lift untuk ke ruanganku. Di lift hanya ada kita berdua. Hening. Kalau dipikir-pikir laki-laki setampan Justin tidak mungkin tidak punya pacar. Pasti dia punya pacar.

"Nona Irina yang terhormat. Berhentilah melamun. Kita sudah berada di depan ruanganmu." Ujar Justin menyadarkanku

"Oh. Iya iya."

"Jadi pertama. Tugasmu untuk mengatur jalannya perusahaan, kedua kau mengawasi para karyawan disini dan yang ketiga, kau wajib datang saat ada rapat para CEO. Mengerti?" Kata Justin menjelaskan sesuatu yang tidak ku dengarkan sama sekali. Yang aku perhatikan adalah wajahnya yang menggoda uh. Bibirnya yang kissable. Apa dia good kisser?

"Stop pikirkan hal bodoh Irina!" Ujarku pelan sambil memukul kepalaku.

"Hey berhenti memukul kepalamu Irina. Baiklah apa kau mengerti?" Tanya Justin.

"Ya. Bisa dibilang seperti itu."

"Okay kau tidak akan memulai tugas mu hari ini. Jadi, apa kau sudah makan siang?" Tanyanya

"Belum."

"Ayo kita pergi makan siang!" Ujarnya seraya menarik tanganku. Sedari tadi Justin terus menggenggam tanganku. Orang orang pun memperhatikan kami berdua.

***************

"Justin?" Panggilku saat kita sudah tiba di restaurant pilihan Justin.

"Ya?"

"Uhm. Umurmu berapa?"

"23 tahun. Biar ku tebak, umurmu pasti 20 tahun." Ujarnya

Tak lama pelayanpun datang. Dan kami memesan makanan.

"Ya. Aku 20 tahun. Apa kau,enggg.. sudah punya pacar?" Tanyaku melanjutkan pertanyaanku.

"Apa kau ingin jadi pacarku?" Tanya Justin dengan tatapan intimidasi sekaligus tatapan menggoda. Sexy sih..

"Ti-tidak. Aku hanya bertanya!" Ujarku sambil menggelengkan kepalaku cepat.

"Tidak. Tapi aku pernah punya pacar. Dia manis, Cantik, rambutnya hitam lebat. Oh dia perfect!" Ujarnya. Deg. Siapa wanita beruntung itu?

"Tapi dia menyakitiku. Aku pun tidak habis pikir. Tapi aku sekarang sudah mempunyai target, siapa yang akan kuambil menjadi pacarku. Dia cantik, berambut blonde, manis juga, dan sekarang aku mulai dekat dengan wanita itu." Jelasnya

"Oh begitu"

Tak lama pelayanpun datang membawa makanan yang kita pesan. Sedari tadi Justin menatapku terus. Aku kan malu! Pipiku ini bisa berubah menjadi tomat dengan cepat!

"Sudahlah, makan Irina. Nanti makananmu dingin." Ujarnya

"Eh. Iyaiya hehe"

Tbc
Vomment!

Never Let You Go [j.b]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang