Chapter seven : I Doubt

533 42 5
                                    


-

Sudah 3 hari aku resmi menjadi kekasih dari Justin Bieber, mom dan Daddy ku sudah tau kalau aku dan Justin sudah berpacaran.

Mereka malah setuju dan senang setelah mendengar kabar bahwa aku dan Justin sudah berpacaran. Dari mana mereka tahu?

Justin!

Setiap pagi dia selalu menjemputku untuk pergi kekantor, dan ia pun berterus terang kepada mom dan dad bahwa kami sudah berpacaran.

Aku harap dia sungguh-sungguh mencintaiku, bukan hanya mempermainkanku. Aku harap...

"Irina! Cepat, Justin sudah menunggu di bawah!"

"Yes mom! On my way to go down!" Ujarku kepada mom.

Hari ini hari sabtu, dan Justin mengajakku untuk nonton film terbaru, dan aku sudah siap dengan penampilanku -Look at multmed-

"Hey Just!" Sapaku seraya menepuk bahunya.

Dia menoleh. God! He look so perfect, no, i mean he is so freakin' perfect withblack shirt and black skinny jeans, i know its very simple, but i love it. He looks more gentle.

"Sudah siap?" Tanyanya

"Yeah, i'm ready!"

"By the way, kau tampak sangat cantik hari ini!" Ujarnya seraya mengelus pipiku.

"Uhm, thanks" Kataku sambil menutupi pipiku yang memerah dengan tanganku.

"Jangan tutupi wajah cantikmu, you look more beautiful with your blushing face, i love it!" Ujarnya sambil terus menggodaku dengan tatapan menggodanya.

"Stop menggodaku, atau aku tidak mau pergi!" Ujarku sambil melipat kedua tanganku di depan dadaku.

"Iya, ayo kita jalan, Mrs and Mr. McGree, kami pamit dulu ya!"

"Hati-hati kalian!"

Justin menggandeng tanganku dan membawaku masuk ke mobil Ferrari nya.

□□□□□□□□□□

Aku dan Justin sudah sampai. Dari tadi Justin tidak melepaskan tangannya, dan selalu menggandengku. Sekarang ia merangkul pinggangku dengan posesif.

Kalian tau? Aku dan Justin menjadi pusat perhatian banyak orang. Anak dari keluarga Bieber, dan anak dari keluarga McGree jalan bersama atau bisa dibilang berkencan. Pasti akan ada beritanya di televisi.

Kami menonton film Horror, tadinya aku sempat menolak, tapi Justin menantangku, uh, daripada aku malu karena tidak berani, jadi aku turuti saja.

Film nya sudah mulai, mendengar suaranya saja sudah membuatku bergidik ngeri..

Bam! Hantunya muncul dengan tiba-tiba, aku kaget dan langsung memeluk lengan Justin, ah aku takut!

Justin's view

Hari ini aku mengajak Irina memonton film horror, tadi nya ia sempat menolak, tapi akhirnya ia mau.

Film nya sudah dimulai, Irina kelihatan takut.

Sejujurnya aku sengaja mengajaknya nonton film horror, supaya saat ia ketakutan, aku bisa mendapatkan pelukannya.

"Ah!" Irina berteriak sambil memeluk lenganku, saat adegan dimana hantunya muncil dengan tiba-tiba.

"Hiks.."

"Irina? Tidak apa ini hanya film, kau tidak perlu takut." Ujarku seraya menenangkannya dan memeluknya.

Irina's view

"Irina? Tidak apa ini hanya film, kau tidak perlu takut." Ujar Justin seraya menenangkan ku dan memeluk ku.

"I-iya"

Tiba-tiba tangan kekar Justin menarikku keluar dari bioskop.

"Kenapa Just?" Tanyaku

"Maafkan aku, aku tidak tahu kalau kau takut, jadi lebih baik kita keluar dan aku akan mengajakmu ke taman kota saja, bagaimana? Kau mau?"

Ah betapa baiknya kekasihku ini.

"Ah, tidak apa Just. Iya aku mau!" Pekikku senang

"Ayo!"

Justin menarikku keluar dari mall menuju tempat parkir mobilnya.

"JUSTIN?!" Pekik seseorang.

Aku dan Justin menoleh.

Siapa dia?

Tbc

Vomment?

Never Let You Go [j.b]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang