setelah pelajaran selesai, kini bel sekolah berbunyi yang bertujuan untuk pulang sekolah. dan cuaca di sekolah kini hujan deras, Dikano bingung harus memberi apa agar Aurié tidak terkena air hujan.
yang di miliki oleh Dikano hanya ada hoodie, setelah Dikano banyak berfikir tanpa ia sadari Aurié menghampiri nya"Dikano, gimana kalau sehari ini kita mandi hujan??" tanya Aurié yang tidak sabar bermain hujan
"tapi rié, nanti lo sakit. gue gamau lo kenapa napa" jawab Dikano yang khawatir
"jadi kita harus nunggu nih?" tanya Aurié
"lo mau banget mandi hujan??" tanya Dikano kembali
"mauuu mauu bangett" jawab Aurié
"yaudah kalau gitu, pakai hoodie gue dulu jangan mandi hujan disini yaa. kita cari tempat untuk mandi hujan tapi nanti selesai mandi hujan gue mau lo mampir dulu ke apart" ucap Dikano
"ngapain ke apart lo?" tanya Aurié
"gue mau lo pulang ke rumah lo jangan basah basah, pakai baju gue aja dulu nanti" jawab Dikano
batin Aurié "maaf dik.. aku repotin kamu lagi dan lagi"
"beneran gapapa?" tanya Aurié
"gapapa, pakai baju gue aja dulu. nanti baju basah lo di apart gue aja, biar sekalian di laundry sama baju basah gue. nanti setelah selesai gue balikin tapi tenang aja gue ngga bakal gabung nanti gue beda in" jawab Dikano
Aurie terdiam sejenak dan batin Aurié mengatakan "apakah ini perasaan? jika kita akan terus berteman akur seperti ini apakah kamu akan menjadi salah satu orang yang ku cintai setelah papa? aku harap jika aku tidak bersama mu lagi aku akan mendapatkan lebih baik dari mu. Namun aku tidak bisa membalas semua pemberian mu. aku hanya bisa berterimakasih, aku juga bingung dengan perasaan ku. apakah aku sudah berjatuh cinta?"
"oiya dik, ini kita masih deras banget. kita mandi hujan dimana??" tanya Aurié
"di taman yuk" jawab Dikano
Aurié mengangguk dan setuju dengan permintaan Dikano, kini mereka berdua langsung menerobos pergi dengan hujan deras
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
sesampainya di taman, Dikano memarkirkan motor nya di dekat halte dan meletakkan tas mereka disana agar tidak basah
"yuk rié, kata nya mau mandi hujan" ucap Dikano
"WAAAHHH GUE SENANG BANGET DUNIA GUEE, KETENANGAN GUE, HUJANN TURUN TERUS YAA" teriak Aurié berlari menghampiri Dikano
Dikano senang ketika melihat Aurié berbahagia dengan dunia nya sendiri
"HUJAN TURUN TERUSS YAA BUAT AURIÉ GUE, BIAR DIA SELALU BAHAGIAA" ucap Dikano
Aurié kaget dengan ucapan Dikano, tetapi dia sangat bahagia ketika hujan turun. karena Aurié sangat muak dengan omongan omongan orang. bagi nya adalah "berisik hujan jauh lebih tenang di banding berisik omongan manusia"
batin Aurié "Aurié gue? haha, iya Dikano ku." Aurié tersenyum dan menatap Dikano
"coba jelasin kenapa lo bahagia banget ketika hujan turun" tanya Dikano
"hujan itu adalah sumber ketenangan dalam hidup gue. kepala gue berisik hujan bisa sembuhin, bagi gue berisik hujan jauh lebih tenang di banding berisik omongan manusia. gue suka hujan tetapi gue ngga suka petir tapi gue selalu bersyukur bahkan sangat bersyukur karena tuhan udah kasih gue hujan walau ada petir nya tetapi gue bahagia banget karena tuhan memberi cuaca begini. gue senang banget" jawab Aurié

KAMU SEDANG MEMBACA
BERTAHAN.
Подростковая литератураseorang anak perempuan yang memiliki masalah namun ia tak pernah berfikir untuk mengakhiri hidupnya. cr cover wp: pin @.Isabelle Rachel di ambil dari kisah nyata