"yaudah kalau gitu mas berangkat kerja dulu ya dek.." ucap Vandra kepada Rina
"iyaa mas, hati hati yaa" jawab Rina yang menyalimi tangan suami nya.
setelah Rina menyalimi tangan Vandra, Vandra berpamitan dan menuju ke bagasi mobil, ia memasuki mobil itu dan mengeluarkan nya dari bagasi tersebut.
sebelum Vandra berangkat kerja, Vandra berjanji kepada diri nya bahwa ia akan singgah ke sekolah Aurié.
ada yang bisa tebak tujuan Vandra ke sekolah Aurié ngapain?? iya.. Vandra tidak tega sudah kasar kepada putri nya dan ia akan mengembalikan handphone milik Aurié
sesampainya Vandra di depan gerbang sekolah Aurié, Dikano yang lelah menunggu Aurié menjadi berkunjung ke sekolah nya itu karena waktu sudah mau masuk sekolah
batin Dikano " tumben banget kayak nya Aurié ngga online.. apa dia udah duluan?? gue cabut aja kali ya? takut telat juga"
sesampainya Vandra di sekolah Aurié dan Dikano juga baru sampai
Vandra melihat Dikano, di karena kan Dikano adalah lelaki yang tidak cukup asing. Dikano membuka helm nya dan menoleh kepada seseorang yang memanggil nya"dek.. dek.." panggilan suara itu adalah panggilan dari Vandra yang memanggil Dikano yang ingin memasuki sekolah.
Dikano sadar dan Dikano menghampiri Vandra"iyaa om?? ada apa ya?" tanya Dikano kepada Vandra
"gini.. kamu kelas berapa?? atau mungkin kenal dengan Aurié Nisqala Aiyana? kelas XI IPA 1?" tanya Vandra kepada Dikano
"oh.. saya kelas XI IPS 2 om, Aurié Nisqala Aiyana saya kenal. om ada keperluan apa kesini? biar saya memanggil Aurié kemari" jawab Dikano kepada Vandra
"tidak perlu memanggil Aurié, saya titip ke kamu saja ya dek jika kamu mengenali Aurié" ucap Vandra, ia memberi handphone milik Aurié
"ohh gitu, baiklah saya akan kasih ini ke Aurié. kalau boleh tahu om siapa Aurié?" tanya Dikano yang heran
"saya papa dari Aurié, nama saya Vandra" jawab Vandra dan ia memberi kartu nama milik nya kepada Dikano
batin Dikano "jadi ini bokap Aurié? kelihatan baik sama kayak anak nya"
"ohh.. terimakasih om. saya Dikano Arkatama." Dikano menyalimi tangan Vandra dan berkenalan kepadanya
"sama sama dek" ucap Vandra kepada Dikano
"kalau boleh tahu, untuk apa om kasih saya kartu nama ini?" tanya Dikano kepada Vandra
"saya mau.. jika saya mengenali salah satu teman anak saya, saya ingin teman nya membantu saya" jawab Vandra dengan lembut
"contoh bantuan nya?" tanya Dikano kembali
"tolong jaga putri saya baik baik, jangan sampai dia sangat sangat trauma karena selalu ingat masa lalu nya.
saya tidak bisa jelaskan panjang lebar, ini sudah mau masuk sekolah lain kali saja kita akan bertemu ya dik? om mohon kamu berteman akur bersama anak om, om izin pamit karena om juga bakal kerja" jawab Vandra"baiklah om, Dikano bakal hubungin om kembali. terimakasih banyak om. Dikano tidak bisa janji 100% tetapi insyaallah Dikano selalu ada untuk Aurié.. om fokus dengan kerja om dan keluarga om saja, dan hati hati di jalan om." ucap Dikano
setelah Vandra mengucapkan hal itu dan memegang pundak Dikano, Vandra berpamitan untuk pergi dan menghampiri mobil nya itu dan memasuki nya. Vandra puas dengan semua jawaban dari Dikano ia hanya bisa membalas dengan senyuman karena ia yakin bahwa di lain waktu akan bertemu kembali dengan Dikano.
belum lama Vandra pergi bel pun berbunyi, Dikano berburu buru memasuki sekolah nya dan menuju kelas. untung saja ia tidak telat dan tepat waktu.~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
jam istirahat pun tiba, kini Dikano mencari cari keberadaan Aurié karena handphone milik Aurié sedang di pegang oleh Dikano, Dikano ingin mengembalikan nya kepada Aurié. Namun Dikano belum melihat Aurié dimana pun, setelah Dikano mengelilingi sekolah kini Dikano tahu keberadaan Aurié dimana, yaitu di belakang sekolah.
Dikano melihat jelas bahwa Aurié sedang duduk sendiri dan memegang 1 putung rokok yang sedang ia hisap
Dikano mengerti bagaimana kehidupan Aurié, Dikano tidak melarang Aurié dengan segala hal atau memaksa Aurié

KAMU SEDANG MEMBACA
BERTAHAN.
Novela Juvenilseorang anak perempuan yang memiliki masalah namun ia tak pernah berfikir untuk mengakhiri hidupnya. cr cover wp: pin @.Isabelle Rachel di ambil dari kisah nyata