"Terima kasih ya mas" ujarku kepada mas Angga, karena dia sudah mau mengantarkanku dua kali untuk melakukan kontrol di rumah sakit yang jaraknya cukup jauh.
"Mas,
hari ini jadi hari terakhir kita bertemu ya." tukasku.
"..." mas Angga hanya diam keheranan, dia tidak mengerti kenapa aku mau memutuskan hubungan kami secara tiba-tiba, padahal jelas bahwa kita tidak ada konflik apapun.
Aku memutuskan untuk membuka pembicaraan ini karena seharusnya sudah aku bicarakan sejak lama, namun aku takut.
"Aku,
Tuhan aku ingin sekali bersamanya lebih lama...
aku seneng banget bisa open ke mas, bisa selalu jadikan mas sandaran, bisa selalu jadi Athami yang ceria, aku seneng banget mas.
Tapi,
tapi kenapa, kamu harus punya orang lain mas?
aku sadar, kalau aku terjatuh lebih dalam nanti aku bisa...
Aku sayang sama kamu mas.
aku bisa makin sayang sama kamu mas, aku cinta sama kamu, selalu memikirkan kamu setiap harinya, selalu berandai andai untuk memijakkan kaki bersama di altar untuk kehidupan kita nantinya, namun perasaan ini sudah usai mas.
Setelah aku tau kalau kamu sudah ada yang punya.
Selamat ya mas aku turut berbahagia atas pernikahannya nanti, semoga lancar dan selalu diberkahi rahmat tuhan.
Aku tahu kalau pernikahan kalian berawal dari sebuah perjodohan, tapi...
Tuhan,
tolong cintai mbak Gendhis sepenuh hati ya mas, tolong bahagiakan dia seperti yang mas lakukan sama aku belakangan ini, bawa dia ke hutan bambu dan selfie disana, atau ajak dia ke taman bungkul sambil makan rujak cingur, atau mungkin bisa melihat monumen kapal selam dan berteori bersama, asyik kok mas.
Maaf karena aku jatuh cinta,
Atau, mas boleh ajak dia ke tempat kesukaan aku, bingo! Taman angsa Pakuwon, terus coba mengenal mbak Gendhis lebih dalam lagi, seperti...
apa yang kita lakukan saat itu mas."
pada orang yang salah.
***
Kias Balik Bulan Desember.
1
KAMU SEDANG MEMBACA
Marcapada (Discontinued)
Romance© ribuankalut 𝘢𝘱𝘢𝘬𝘢𝘩 𝘴𝘪𝘸𝘢 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘪𝘯𝘨𝘪𝘯 𝘬𝘪𝘴𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘥𝘪𝘬𝘶𝘣𝘶𝘳𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘭𝘰𝘬𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘯𝘢𝘶𝘯𝘨𝘪? atau, 𝘮𝘦𝘳𝘤𝘢𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘣𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘮𝘱𝘢𝘵 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘢𝘭𝘪𝘯...