6

399 32 25
                                    


Pagi pun tiba Biu membuka matanya saat mendengar ketukan pintu dia tau kalau itu bukan ayah atau ibunya, biu melihat sekeliling tempat tidurnya dia melihat darah berceceran lagi2 dia merasakan Sakit perut yang melilit, dia Bangun dan memungut pakaiannya dan memakainya setelah itu membuka pintu dia juga mau bersiap pulang dia tidak sadar kalau baju yang di pakainya sudah robek dia berjalan dengan gontai dan sedikit mengangkang karna rasa sakit di lubangnya semakin parah dan darah juga masi keluar sedikit2 biu memegangi perutnya lalu dia membuka pintu dia melihat juice tersenyum padanya

"Phi juice" Biu sangat kaget melihat juice ada di depannya senyum juice hilang saat melihat kondisi biu dia langsung menangis dan memeluk adiknya dia curiga kalau ayahnya memperkosa biu karna dia melihat ayahnya keluar dari kamar biu melihat kondisi biu juice bisa tau  dan biu membiarkan kakaknya memeluknya

"Phi juice jangan menangis ya, sebentar lagi semuanya berakhir sekarang phi lepaskan aku karna aku mau pulang aku takut suamiku pulang dan aku tidak di rumah" Kata biu melepaskan pelukan kakaknya, juice menahan biu dia berjalan ke arah lemari dia semakin menangis saat melihat darah di tempat tidur biu  dia semakin yakin kalau ayah bejatnya memperkosa adiknya

"Hikss... Hikss... Hikss... " Tangis pilu juice dia betul-betul tidak sanggup melihat penderitaan adiknya, dengan cepat dia mengambil baju milik biu di lemari  setelah itu membantu biu memakainya dia membuka baju biu yang robek setelah memakaikan yang baru dia melihat tatapan adiknya kosong

"Biu phi akan mengantarmu pulang, setelah membereskan kekacauan ini" Biu mengangguk dan membiarkan kakaknya membereskan kekacauan yang di buat ayahnya, juice membuka sprei milik biu yang penuh darah setelah itu dia mengganti yang baru bekas sprei biu di masukan ke keranjang cucian

"Kita bawa ini pada ibu, kita harus memberitahukan kelakuan bejat ayah padamu" Juice sangat marah saat ingin keluar dari kamar, biu menahannya

"Jangan,, percuma memberitahu ibu dia tidak akan percaya padamu dan tetap menyalahkan ku dan kamu juga akan kena imbasnya jadi lebih baik kita buang saja sprei itu" Juice ingin menolak tapi melihat senyum biu dia pun mengikuti perkataan biu

"Phi akan mengantarmu pulang biu" Juice menarik tangan adiknya, saat tiba di ruang keluarga mereka melihat kedua orang tuanya sedang duduk santai juice melihat ayahnya biasa saja tidak ada wajah panik dan khawatir, taniah ingin menghampiri mereka tapi albian menahannya

"Biu kamu mau pulang ya" Tanya albian dan Biu hanya mengangguk kecil

" Iya dan aku akan mengantarnya " Jawab juice setelah itu menarik biu keluar meninggalkan ke dua orang tuanya, saat di tengah jalan juice melihat tempat pembuangan sampah dia langsung melemparkan bekas sprei milik biu, melihat kakaknya membuangnya spreinya biu langsung tertawa keras sambil menunjuk ke arah tempat pembuangan sampah itu juice langsung memeluk adiknya karna adiknya menangis di dalam tawanya juice juga ikut menangis dia mengelus punggung adiknya dia tau kalau adiknya menyimpan rasa sakitnya

"Hahahhaha..... Hiksss... Hiksss... " Biu tiba-tiba mengeluarkan tangisan pilunya di pelukan kakaknya dan membuat juice iku menangis diam2, merasa sudah melampiaskan semuanya biu akhirnya diam dan juice kembali membawa mobil mengantar biu pulang ke rumahnya, setelah beberapa menit di perjalanan biu pun sampai di rumahnya saat dia turun dia tidak pamit sama kakaknya dia langsung masuk karna melihat bible sudah ada di depan pintu, juice tersenyum saat melihat wajah suami adiknya dia sangat kagum melihat laki-laki yang telah dia tolak

"Astaga jadi bible setampan itu, apa dia sudah tidak menyukaiku lagi astaga biu phi menyesal sudah menolak laki-laki tampan itu" Juice terus menatap bible dari dalam mobil, dia sangat ingin turun dan menemui bible tapi dia menahannya karna dia takut kalau bible seperti ayahnya menolak kehadirannya

matched (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang