Dispatch era

96 11 0
                                    

Setelah berlama-lama didalam mobil, akhirnya Khaleesi mulai mengendurkan pelukan yang Akarsana berikan. Mengingat mereka belum resmi dalam sebuah hubungan, Khaleesi mulai sedikit menerima alasan mengapa Akarsana pergi meninggalkan nya selama duabelas tahun ini dan itu sangat cukup menjawab semua pertanyaan yang ada dalam benak Khaleesi.

"Aku anter sampe unit kamu ya, yuk naik nanti kemaleman." Ajak Akarsana untuk cepat naik kedalam unit apartment yang Khaleesi huni.

Perjalan menuju apartement Khaleesi merasakan jantungnya serasa sedang dipukul kencang, mulai dari Akarsana yang membukakan pintu untuk Khaleesi turun hingga melindungi kepala Khaleesi dengan tangannya. Dan ditambah semakin jantung Khaleesi terasa dipukul kencang karna tangan hangat milik Akarsana kini bertaut dengan tangan Khaleesi yang mungil.

"Gue beneran bisa gilaaa anjingggg.." batin Khaleesi.

Mereka manaiki lift menuju lantai 23 dan setelah sampai depan unit apartment milik Khaleesi, Akarsana tidak melepaskan tautan tangan nya.

"Lepasin, udah sampe depan apart aku." Sambil berusaha melepaskan tautan Akarsana.

"I Miss you Khale." Balas Akarsana dengan semakin mengeratkan tangan hangat nya itu dan mulai mendekat untuk menghampit tubuh mungil Khaleesi.

"Okaay, then?" Tanya Khaleesi sambil menatap mata coklat milik Akarsana.

"I said i Miss you." Kini bukan hanya tubuh Akarsana yang menempel pada Khaleesi tetapi bibir yang mungkin hanya dapat Khaleesi rasakan selama seumur hidupnya.

"Akar not here, please come to my apartment." Dengan susah payah Khaleesi membuka apartement miliknya dan kini mereka mulai melanjutkan kegiatan yang dimulai oleh ciuman Akarsana.

****

"Anjing semalem gue ngapain" Khaleesi bangun dengan tangan kekar yang memeluk pinggang nya dengan erat, apalagi dengan kondisi tubuh mereka tidak menggunakan pakaian sehelai benang.

Terdengar suara handphone berbunyi, Khaleesi langsung mencari sumber suara agar tidak mengganggu tidur Akarsana.

"Good morning sunshine." Suara Akarsana yang masih terdengar serak dan parau, dan semakin memeluk pinggang ramping milik Khaleesi.

"Minggir dulu, aku mau cari handphone aku. Itu ada telfon takutnya urgent." Khaleesi dengan susah payah melepaskan dirinya dari pelukan erat Akarsana.

"Kalo aku lepas kasih aku morning kiss ya, or we can try morning sex maybe?" Sambil mencium pundak telanjang Khaleesi.

"Orang gila, dasar mesum. Awas!!" Khaleesi langsung turun dan mencari apapun baju yang berada didekat nya untuk menutupi tubuh telanjang nya itu, dan yang paling terdekat untuk bisa Khaleesi gapai adalah kemeja milik Akarsana. Bisa ia rasakan aroma Wood dan Citrus bercampur dengan aroma tubuh Akarsana. Ia mulai mencari benda pipih tersebut, dan itu ada di dalam tas yang semalam ia pakai untuk mengunjungi rumah orang tuanya dan berada diatas meja rias.

"Hallo, kenapa pagi-pagi telfon gue?"

"Anjing, kenapa baru ngangkat sih? Semalem lo balik dianterin siapa? Masuk dispatch tuh anjinggggg" ya bukan lain lagi kalo Nala enggak ngegas kaya gini.

"Hah!! Kok bisa masuk dispatch? Muka nya keliatan gak?" Tanya Khaleesi.

"Enggak tapi banyak yang kira lo dianterin pulang sama Shakara produser lagu-lagu itu anjingggg, siapa yang anterin lo balikkkk??"

Dear Mr. PilotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang