Me n 2

2# Suasana Baru

Di kota yang cukup besar itu tapi masih memiliki ruang tempat yang cukup nyaman dan tentram untuk dihuni contohnya pinggiran kota masih ada rumah dengan hamparan sawah , sungai bersih dan pepohonan yang semakin membuat daerah itu terasa sejuk mungkin namanya kota hujan seakan tempatnya gampang subur untuk di tanam apa saja dan masih banyak tempat yang lebih alami dari daerah yang aku tinggal jauh daerah kata polusi . Garang memilih cari tempat yang cukup jauh dari kotanya agar bisa merasakan kedamaian yang belum pernah di miliki .

Waktu sore sudah tiba waktunya Roki untuk berpamitan pulang karena besok akan masuk kerja . Garang langsung memesan ojek online tujuan stasiun sembari memeluk Roki untuk hati hati di jalan , setelah berjalan cukup jauh ojek itu membawa temannya pulang . Garang mengajak two bermain bersama di teras rumah tiba tiba ada ibu datang dengan yang lain menghampiri Garang , ternyata lagi meminta iuran buat acara desa di lapangan dekat balai desa .

" Aa baru ya tinggal di rumah pak Ridho ? " Tanya salah satu ibu yang membawa kertas berisi acara yang akan di adakan selain itu juga ada pasar malam selesai acara pada sore hari .

" Ya Bu , salam kenal ya Bu , aku Garangga " kata Garang dengan sikap santunnya .

" Tinggal sendiri ya a ? Ibu tinggal di sampingmu tuh rumahnya main aja , ibu punya anak seumuran kamu juga , kerja di balai desa dan ini istrinya " kata ibu tetangga itu yang bernama Bu Alina dan mantunya Sela . Jadi ibu satunya itu RT di desa yang meminta iuran sedangkan satunya hanya membantu .

" Ya Bu , nanti Angga main jika ada waktu luang . Makasih ya Bu sudah mampir " kata Garang sembari mengantar keluar rumah .

" Ya a sama sama , jangan lupa datang a jika bisa kalau gak bisa jangan di paksa " kata Bu RT lalu mereka pergi menjauh dari rumah Garang .

Baru mau melangkah masuk ada pemuda tampan datang bareng kawannya , ada rasa takut juga temannya mukanya sangar seakan ingin menerkamnya dengan mencoba santai Garang mengajak ngobrol bareng .

" Ada apa kang Gani ? " Kata Garang karena tiba tiba datang .

" Anu a , kamu mau ikut jalan jalan gak besok kan ada acara sekalian bareng Yana biar rame " kata Gani yang sedikit terbata bata seperti malu ngatakannya .

" Oh acara itu besok ya , kalau aku pulang kerjanya sore mungkin ke acara pasar malam saja , gimana ? Soalnya aku pulang kerja jam 4 sore " kata Garang lagi .

" Oh aa sudah tahu acaranya besok , tapi kalau gak bisa datang gapapa kan kerja nanti pasar malam saja kita kesini " kata kang Gani .

Saat di suruh mampir ke rumah mereka tidak bisa dikarenakan ada acara di desa tetangga untuk membantunya , melihat kegagahan kang Gani membuat aku serasa adem lihatnya bisa melupakan sejenak kesakitanku atas penderitaan yang di beri keluarga . Mereka pergi aku langsung masuk untuk mandi sore lalu beristirahat karena besok harinya harus berangkat kerja .

Sedang berjalan menuju stasiun untuk pergi pulang kerja di depan di hadang sama kakaknya menanyakan keberadaannya sekarang tapi Garang tidak ingin keluarganya tahu kalau dia tinggal sendirian cukup jauh . Kakaknya mendesak minta uang lagi ke dirinya sangat memaksa .

" Mana uang kamu sini aku minta !!! " Kata kakaknya Garang bernama Johan dengan kasar menarik kerahnya sampai ke atas .

"Lepas gak !! , inget ini yang terakhir kalinya kamu minta , tak ada lagi minta samaku .!! " Kata Garang yang sebenarnya kesal lalu meninggalkan kakaknya begitu saja .

" Anjing kau .... Aku ga bakal minta kau lagi ... Awas kamu ... !!! " Teriak kakaknya seakan tidak di hiraukan oleh Garang yang sudah malas berhadapan dengan keluarganya yang problematik . Bapaknya seorang judi dan kakaknya pengangguran yang doyan nongkrong saja sedangkan ibunya harus membanting tulang bekerja di pasar yang gak seberapa namun kadang dia mengikuti perkataan suaminya padahal Garang yang sangat peduli dengannya .