Kok bisa?

203 16 1
                                    

Happy reading Minna 🌸
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Hari pun berganti. Matahari mulai menampakan sinarnya. burung-burung berkicau seperti bernyanyi menyambut hari minggu ini.

Di sebuah apartemen, dua orang lelaki masih tidur dengan posisi berpelukan. Reo terbangun terlebih dahulu. Hal pertama yang ia lihat adalah dada seseorang. Hah? Dada? HAH?!

Kaget Reo pun reflek mendorong orang itu sejauh mungkin. Tak sampai jatuh. Reo ingat kalo tadinya dia tidur bersama Sei kecilnya.. Perlahan Reo mengangkat kepalanya untuk melihat siapa orang yang dipeluknya tadi. Sedangkan orang yang dipeluknya mulai membuka mata sambil memegang pinggangnya yang terkena pinggiran tempat tidur.

"SEI?! KOK BISA??!!" -Kaget Reo karena melihat Nagi yang telah balik ke bentuk tubuh aslinya.

"Re berisik. Pagi-pagi kenapa teriak sih?" -Nagi

"Ugh! Bangun! Jelaskan padaku kok bisa seperti ini!" -Marah Reo sambil menyingkirkan selimut dan menarik Sei-nya agar duduk.

"Jelaskan apanya?" -Tanya Nagi yang masih setengah sadar sambil mengucek matanya.

"Tubuhmu! Kemana Sei kecil?!" -Reo

"Tuh dibawah" -Tunjuk Nagi sambil melihat benda yang berada diantara selangkangannya.

Wajah Reo memerah padam. "B-bukan itu ih!! Serius!" -Salting Reo

"Sei juga gatau Re kenapa bisa begini." -Ucap Nagi yang sudah memiliki kesadarannya

"Dari sebelum Sei berubah deh.." -Reo

"Hm seingat Sei, setelah mengantar Sagi pulang, ditengah malam Sei lihat ibu-ibu yang sedang berjualan? Karena disitu hari mulai sore dan Sei kasihan, jadi Sei borong minuman yang dijualnya dan meminta ibunya pergi. Setelah sampai apartemen, Sei meminum 1 kaleng. Terus main game deh sambil nunggu chat Reo, tapi udah lama nunggu sampai tengah malam, Reo ga ada chat jadi Sei putuskan buat tidur deh." -Jelas Nagi

"A-ah maaf, aku kira Sei setelah main game langsung tidur, jadi Reo ga chat Sei" -Reo

"Gapapa kok" -Nagi

"Ya udah mandi gih, biar Reo cari baju yang agak kebesaran. Reo cuma bawa baju kecil Sei.. Reo ga nyangka bakal gede lagi." -Reo

"Males Re, masih pagi banget" -Nagi dengan suara khas orang ngantuk lagi.

"Ugh bangun! Biar kita ke Apartemen Sei ambil kalengnya terus kasih ke ilmuan keluarga Reo." -Reo

"Sini, mendekat dulu" -Perintah Nagi sambil mendudukkan tubuhnya.

Reo pun menurutinya. Reo merangkak mendekati Sei-nya hingga Nagi menariknya dan memeluknya. Reo yang terkejut pun hanya diam dan mulai membalas pelukan itu. Setelah di rasa lama, Nagi melepaskannya dan mencium kening Reo sambil mengatakan..

"Ohayou Reo" -Kata Nagi sambil tersenyum hangat.

Wajah Reo memerah padam menyerupai tomat. "O-ohayou Sei.." -Balas Reo menundukkan kepalanya.

"Ya udah Sei mau mandi dulu, tolong pakaiannya ya. Ah iya handuknya dimana?" -Pinta Nagi sambil mengusap kepala Reo.

"Em nanti aku berikan" -Reo

Setelah mendengar jawaban Reo, Nagi beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi yang berada di kamar. Reo pun berjalan menuju lemari yang cukup besar. Mencari bajunya yang menurutnya oversize. Setelah mencari cukup lama, akhirnya memutuskan untuk memilih kaos putih dari sekian banyak pilihan. Ya karena itu yang paling besar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 12 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BABY NAGI?!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang