3. Mas Zidan III

2K 22 0
                                    

Tepat hari ini, perayaan ulang tahun Tian yang ke 20, tentunya akan ada acara kumpul keluarga untuk merayakan ulang tahunnya yang diadakan oleh ibu.

Mas Zidan juga akan datang, karena setelah Mas Zidan nikah, Mas Zidan jadi jarang main ke rumah dan Tian hanya bisa coli sendirian untuk memuaskan hasratnya, kalaupun Mas Zidan main dan nginep di rumah bersama istrinya, dia akan tidur bersama istrinya dan tidak akan menemui Tian secara diam-diam lagi, dan itu sudah terjadi semenjak satu tahun terakhir Mas Zidan tidak menyentuhnya.

Untuk hari ini, Tian tidak akan berharap lebih atas kedatangan Mas Zidan untuk merayakan ulang tahunnya itu, tapi Tian sempat kagum sama kakak kandungnya sendiri itu, paras Mas Zidan cukup tampan dan gagah hari ini. Tubuhnya semakin atletis semenjak nikah, kumis tipis juga menghias di bawah hidungnya yang mancung itu, apalagi ia mengenakan kemeja putih yang terlihat ketat akibat proporsi badannya yang semakin berisi, mata Tian juga tidak berpaling dari jendolan milik Mas Zidan di balik celana hitam yang ia kenakan.

Malam pun tiba, Tian hanya bisa berbaring di kamarnya sendiri dengan lampu penerangan yang remang-remang, ia menatap ke lampu tidur, membayangi betapa puasnya sang kakak ipar digagahi oleh orang yang ia idamkan setahun terakhir ini, fantasinya semakin menjadi mengingat Mas Zidan malam ini menginap di rumahnya.

Klek!

Tian segera menutup matanya saat ada yang masuk ke dalam kamarnya di tengah malam saat ini, ia merasa ada seseorang yang ikut naik ke atas tempat tidurnya, ikut menyembunyikan setengah badan di balik selimut tebal miliknya.

"Kamu sudah tidur?" bisik seseorang yang membuat Tian sedikit terkejut, orang itu Mas Zidan, kenapa ia mengendap-endap masuk? padahal bisa langsung begitu saja.

Tian masih berpura-pura tidur dan membelakangi Mas Zidan yang memeluknya dari belakang. Tian sudah tau, kalau hal itu akan terjadi malam ini, mungkin Mas Zidan juga merindukan servis Tian untuk memuaskan hasratnya.

"Mas lagi sange banget, Mbakmu lagi datang bulan, jadi gak bisa buat ngewe," bisiknya lagi dengan suara berat, sengaja menggesekkan selangkangannya ke belahan pantat Tian.

Di dalam selimut, Tian dapat merasakan kalau tangan Mas Zidan masuk ke dalam celana pendek yang ia kenakan, meremas-remas pantatnya dengan deru napas yang berat.

"Ahhhh, Mas sange banget sumpah!" Zidan menurunkan celana pendek Tian hingga pantatnya terekspos, kemudian Zidan menurunkan celananya dan hanya menyisakan celana dalam saja, ia menggesekkan penisnya yang sudah mengeras di balik celana dalam itu ke belahan pantat Tian.

"Mas kangen banget buat ngewein kamu." Ia terus menggesek benda yang semakin keras dan semakin banyak mengeluarkan precumnya.

Tian masih pura-pura tidur, walaupun ia sudah tidak tahan untuk menerima sodokan dari kakaknya.

Zidan membalikkan tubuh Tian dengan paksa sehingga wajah mereka saling berhadapan, lama ia tatap wajah adiknya yang matanya masih terpejam itu, sampai akhirnya ia menyesap dengan brutal bibir adiknya.

Barulah Tian merasa gairahnya benar-benar bangkit, ia membalas lumatan tersebut, membuat Zidan melepaskan ciumannya sejenak.

"Aku belum tidur, aku juga rindu kontol Mas!" kata Tian menatap sayu.

Zidan segera menyingkirkan selimut itu, memamerkan selangkangannya yang sudah berkedut di balik celana dalamnya, ia langsung membuka baju dan celana dalamnya, ia terlentang, memperlihatkan bentuk tubuh yang atletis tanpa sehelai benangpun.

"Nikmati sesukamu sama tubuh Mas."

Tian langsung membuka seluruh pakaiannya, ia segera naik ke atas pangkuan Zidan, melingkarkan kedua tangannya di leher sang kakak, kemudian melumat bibir tebal milik Zidan dengan kasar. Sengaja ia menggesekkan pantatnya yang menindih penis milik Zidan, sehingga terus mengeluarkan cairan bening precum yang banyak.

Kenikmatan Gairah 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang