~ lagu hanya untuk mengiringi ketika membaca ~Diagnosa yang mengejutkan
Indra merasa tidak enak badan dalam beberapa hari terakhir. Awalnya, dia mengabaikannya, mengira itu hanya rasa lelah biasa setelah jadwal syuting yang padat. Tetapi gejalanya semakin menjadi-jadi, membuatnya khawatir. Mual yang terus menerus membuatnya sulit untuk menahan makanan, bahkan aroma makanan saja membuatnya ingin muntah.
Setiap langkah terasa berat baginya, tubuhnya merasa lemah dan tak berdaya. Matanya terasa berat, dan bahkan untuk bangun dari tempat tidur pun terasa seperti sebuah tantangan. Indra mencoba untuk melawan rasa lelahnya, tetapi itu seperti memerangi badai yang tak terkalahkan.
Malam pun tiba, tapi tidur tidak membawa rasa penyegaran seperti biasanya. Bahkan dalam mimpi, rasa mual dan kelelahan itu menghantuinya. Indra terbangun dalam kegelapan, kelelahan yang tak tertandingi masih mengepungnya. Itu adalah perjuangan yang tidak berujung, di mana tubuhnya menjadi medan perang yang tak terhindarkan.
Saat mentari mulai menyingsing, Indra merasa sepenuhnya hancur. Setiap gerakan terasa menyakitkan, dan bahkan bernapas pun menjadi suatu hal yang sulit. Mualnya semakin kuat, seperti gelombang yang menghantamnya tanpa henti.
Saat itulah, dia menyadari bahwa ini bukan lagi masalah kelelahan biasa. Ada sesuatu yang salah, sesuatu yang jauh lebih serius. Namun, ketakutannya membuatnya ragu untuk mencari bantuan. Bagaimana jika diagnosisnya buruk? Bagaimana jika itu adalah sesuatu yang tidak bisa disembuhkan?
Tetapi rasa sakit dan penderitaannya akhirnya membuatnya mengalah. Indra mengetuk pintu rumah sakit dengan harapan untuk menemukan jawaban atas penderitaannya yang tak tertahankan. Itu adalah langkah pertama menuju kebenaran yang tak terhindarkan, langkah yang akan mengubah segalanya.
☁️
Dalam kegelapan malam yang sunyi, Indra duduk sendirian di pinggir tempat tidurnya. Tubuhnya terasa rapuh dan lelah, namun pikirannya dipenuhi kekhawatiran yang tak terlupakan. Rasa sakit yang melanda setiap serat ototnya membuatnya terduduk lemah di atas ranjang, sementara rasa mual yang tak kenal belas kasihan membuatnya ingin merasakan ketenangan dari penderitaannya.
Dia meraba-raba ponselnya dengan gemetar, mengetik alamat rumah sakit dengan kecanggungan yang tak terelakkan. Sebuah taksi online akhirnya tiba di depan pintu rumahnya, menunggu untuk membawanya ke tempat yang penuh dengan ketidakpastian.
Indra menatap layar ponselnya sejenak, menghela napas panjang sebelum mengambil langkah besar ke dalam taksi. Meskipun langkah tersebut terasa berat baginya, dia tahu itu adalah langkah yang tak bisa dia hindari.
Setiap kilometer yang dilalui oleh taksi terasa seperti sebuah perjalanan ke dalam kegelapan yang tak berujung. Kedua mata Indra menatap keluar jendela, tetapi pandangannya kosong. Pikirannya dipenuhi dengan pertanyaan-pertanyaan yang tidak terjawab, dengan kekhawatiran yang terus berkobar di dalam hatinya.
Ketika taksi akhirnya mencapai gerbang rumah sakit, detak jantung Indra berdegup lebih cepat. Dia merasa seolah-olah dia sedang menuju ke tempat yang tidak diketahui, ke sebuah dunia di mana dia harus menghadapi kenyataan yang mengerikan.
Indra keluar dari taksi dengan langkah-langkah gemetar, membiarkan kakinya membawanya menuju pintu masuk rumah sakit. Udara malam yang dingin menyentuh kulitnya, tetapi rasa dingin itu tidak seberapa dibandingkan dengan kecemasan yang membeku di dalam dirinya.
Dengan langkah ragu, Indra memasuki pintu rumah sakit. Cahaya putih yang menyilaukan memenuhi koridor, dan bau obat-obatan yang menyengat menyergap hidungnya. Namun, dia terus maju, menelan rasa takutnya dengan keberanian yang tak terduga.
KAMU SEDANG MEMBACA
sayang dalam keheningan (end)
FanfictionIndra adalah seorang laki-laki kecil, periang, penyayang, dan perhatian, yang berasal dari Sumatra Utara. Dia mendapatkan tawaran pekerjaan menjadi host di talkshow YouTube bernama Talkpod. Indra menjadi host baru di Talkpod, bergabung dengan dua ho...