Bab 6

159 10 4
                                    


~ lagu hanya untuk mengiringi ketika membaca ~

Kehilangan yg mendalam

Selama seminggu Indra dirawat di rumah sakit setelah pingsan saat syuting, Surya dan Eca rutin menjenguknya. Mereka tidak hanya menjenguk, tetapi juga menemani dan menghibur Indra sebisa mungkin. Selama masa ini, Surya mulai merasa lebih dekat dengan Indra dan merasa nyaman dengan kehadirannya.

Setiap hari, Surya dan Eca menghabiskan waktu bersama Indra di rumah sakit, berbicara dengannya, dan berusaha membuatnya merasa lebih baik. Surya, yang sebelumnya cuek dan sulit menunjukkan perhatian, mulai membuka diri dan menunjukkan rasa sayangnya pada Indra.

Mereka berdua menghabiskan waktu bersama, berbagi cerita, tawa, dan juga air mata. Surya merasa bahwa dia telah menemukan seseorang yang penting dalam hidupnya, dan dia tidak ingin kehilangan kesempatan untuk mendekatkan hubungan mereka.

Ketika Indra akhirnya sadar, dia merasa sangat bersyukur melihat Surya dan Eca di sampingnya. Indra merasakan kehangatan dan dukungan dari kedua sahabatnya itu, dan dia sangat berterima kasih atas semua yang mereka lakukan untuknya.

Selama masa itu, hubungan antara Indra, Surya, dan Eca semakin erat. Mereka menjadi seperti keluarga yang saling mendukung dan menyayangi satu sama lain.

☁️

Suatu hari, dalam kedamaian rumah sakit yang redup, di tengah keramaian peralatan medis yang berdering lembut, Indra dengan lembut meminta kepada Surya dan Eca untuk menginap di kamar rumah sakitnya. Meskipun awalnya terdengar aneh, namun Surya dan Eca dengan senang hati menyetujuinya. Mereka merasa bahwa kebersamaan mereka sebagai teman dekat Indra tidak boleh terbatas hanya pada jam-jam kunjungan rutin.

Seiring malam tiba, suasana di kamar rumah sakit mulai berubah. Terang dari lampu tidur yang temaram menciptakan aura hangat, memenuhi ruangan dengan kelembutan. Surya, Eca, dan Indra duduk bersama di sekitar tempat tidur, mengobrol, tertawa, dan berbagi cerita.

Pembicaraan mereka mengalir begitu alami, tanpa ada rasa tegang. Mereka membagikan kenangan masa lalu, bercerita tentang impian dan harapan mereka, serta berbagi rahasia yang belum pernah mereka ungkapkan sebelumnya. Setiap candaan disambut dengan tawa riang, dan setiap cerita membuat mereka semakin dekat satu sama lain.

Waktu pun berlalu begitu cepat, hingga mereka tidak menyadari bahwa sudah larut malam. Namun, kelelahan mulai menyelinap, dan satu per satu, mata mereka mulai berat. Dalam keadaan damai, Surya, Eca, dan Indra akhirnya tertidur di samping satu sama lain, dipeluk oleh suasana hangat persahabatan yang mereka bangun bersama.

Pada malam itu, di kamar rumah sakit yang biasanya sepi, tercipta momen yang penuh kehangatan dan kebersamaan. Mereka tidur dengan nyenyak, diawali oleh senyum kepuasan karena telah menghabiskan waktu bersama dengan orang-orang yang mereka sayangi, mengisi ruangan dengan cahaya persahabatan yang tak tergantikan.

☁️

Saat malam menjelang, di dalam kamar rumah sakit yang sepi, Surya, Eca, dan Indra tertidur dengan tenang setelah berbagi momen yang penuh kehangatan dan kebersamaan. Cahaya redup dari lampu tidur memberikan sentuhan lembut pada wajah mereka yang terlelap, menciptakan suasana yang damai dan nyaman.

Namun, hening malam itu terputus oleh suara berdering lurus dari monitor detak jantung Indra. Suara itu mengiris keheningan, membuyarkan tidur lelap mereka dengan kekakuan yang mencekam. Surya dan Eca dengan cepat terbangun, matanya terbuka lebar oleh kepanikan mendadak.

Mereka berdua segera melihat ke arah monitor detak jantung yang menunjukkan grafik lurus, menandakan bahwa detak jantung Indra telah berhenti. Panik melanda mereka, tidak percaya dengan apa yang mereka lihat. Eca menangis tersedu-sedu, sementara Surya berusaha memeriksa kondisi Indra dengan penuh kecemasan.

sayang dalam keheningan (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang