13 - Identitas telah terungkap

180 12 1
                                    

WARNING !!!!!!

- ada adegan kekerasan
- pembunuhan
- darah

" Ice... Ice gak lucu oy... ICE !!!!! " - tiba-tiba Ice jatuh pingsan.

Kini sekarang Blaze hanya seorang diri di kamar Ice. Blaze berusaha mencari cara agar bisa mendapatkan bantuan, tapi karena kaki Blaze yang sudah lumpuh 1 membuatnya sulit untuk bergerak.

Yang Blaze pikirkan, bagaimana caranya agar dia bisa membawa Ice ke yang lain dengan keadaannya itu. Setelah sekian lama berpikir, Blaze baru ingat kalau Ice ada memegang HP.

Baru saja Blaze ingin mencari HP Ice, Ice sudah kembali siuman diikuti dengan ketukan pintu yang sangat keras, namun pintu kamar Ice terkunci, yang membuat mereka memiliki waktu untuk bersembunyi, karena mereka tau kalau yang mengetuk pintu itu adalah para pembunuh sial* .

Tapi karena kondisi Blaze membuat Ice sedikit kewalahan untuk bersembunyi.

Alhasil, saat para pembunuh itu berhasil masuk dan menangkap Blaze dan Ice. Tapi mereka tidak tertangkap begitu saja, saat para pembunuh itu akan menangkap Blaze, dengan cepat Ice membuat senjata dari kekuatannya dan langsung melawan para pembunuh itu.

Berkat senjata yang dibuat Ice, para pembunuh itu tersisa beberapa orang lagi. Tapi saat Ice melirik ke arah Blaze, pandangan Ice mulai tidak fokus, karena dia tidak bisa menemukan Blaze.

Dengan penuh amarah Ice berusaha melawan dan mencari keberadaan Blaze.

Saat Ice telah menghabisi para pembunuh itu, akhirnya Ice melihat keberadaan Blaze.

Terlihat Blaze sedang di sekap di sebuah kurungan anjing yang kecil.

Tentu melihat saudara kembarnya di perlakukan seperti itu Ice tidak hanya diam saja.

Terlihat ada beberapa orang yang menjaga kurungan itu.

Tapi saat Ice hendak menggunakan kekuatannya itu untuk membunuh para pembunuh itu, tiba-tiba ada seperti seseorang yang memanggilnya dengan suara lirih " I...ce... "

Panggilan itu terdengar seperti berada tepat di samping telinganya.

Namun saat Ice berbalik badan, ternyata di belakangnya adalah pembunuh-ketua itu yang ternyata sudah berada di belakang Ice.

" KAU LAGI ?! APA MAU MU HAH !? LEPASKAN BLAZE SEKARANG !!!! "

Pembunuh-ketua itu hanya terdiam dengan raut wajah yang murung.

" Ice, apa betul kau lupa dengan diriku ? "

" Kenapa aku harus mengingat dirimu !? "

" ... "

" Aku tanya untuk terakhir kalinya, siapa kau sebenarnya sampai mengetahui tentang kekuatanku !? "

" Aku... Merupakan salah satu teman dekat mu dulu waktu masih kecil... Stella. "

Ice hanya terdiam dan berusaha mengingat orang yang bernama Stella itu, ditengah pikiran Ice yang berantakan itu, pembunuh-ketua-Stella membuka tudung kepalanya dengan perlahan.

Disaat Ice melihat wajahnya, Ice kaget karena pada saat itu juga ingatan Ice mengenai perempuan itu kembali–

———

Ice yang masih kecil sedang bermain sendiri di depan halaman rumahnya.

Disaat itu ibu sedang sibuk menjaga Duri dan Solar yang sedang sakit.

Sedangkan Halilintar, Taufan, Gempa dan Blaze sedang keluar membeli sesuatu dan ayah mereka lagi bekerja.

Maka dari itulah Ice memutuskan untuk bermain sendiri.

Kenapa harus aku yang tersisa [ Discontinued ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang