Mari halu bersama ku ~
Diakhir minggu mu ~.
.
.
.
.
.
Melirik sekilas jam tangan yg ia pasang di tangan kiri, nyawa yg tadi tinggal sepertiga auto full lagi.
"Jancok! Gue duluan! " Teriaknya sembari menyolong roti canai pesenan alucard dan menyeruput es jeruk punya claude.
"Tf gue lah anjir! Roti di colong"
"Iya!! " Teriak gusion yg mengangkat standar sepeda.
Ngacir lah si bungsu paxley, dengan sepeda kampus yg tadi dipake claude. Fokus utamanya kali ini adalah sampe ke tujuan tanpa ada telat.
..
.
.
.
.
Gusion mengayuh sepedanya sampei ke gerbang utama masuk kampusnya, anjirrr jujur aja agak nyesel gusion masuk universitas ini. Capek cok, cuma buat jalan ke kelas matkul doang.
Menyambar helm seenaknya ia melaju menggunakan sepeda motor, gas poll pokoknya. Gak peduli sama jalanan yg rame, dia udah telat.
20 mnt berlalu, si bungsu paxley ini baru sampe tempat tujuan. Mendobrak pintu masuk, lebih tepatnya pintu belakang. Sat set ganti baju seragam, dan jreng jreng.
"Selamat datang. Mau pesan apa? " Sapa gusion dengan senyum ramah ala-ala customer service.
Keluarga paxley emang kaya, salah satu yg tergolong kaya sama kek Nolan dan sederet jajaran kelompok crazy rich di daerah moniyan.
Tapi gusion ogah klo dibilang ia memanfaatkan kekayaan keluarganya demi hidup mewah. Hell no, dia si bungsu paxley yang anak mandiri. Salah satunya yaaa gini, dia kerja part time di tengah-tengah kesibukan kuliah.
Sekalipun ia harus bertemu dengan sejuta makhluk ciptaan Tuhan yg bentuknya udah mirip seblak. Ada yg letoy, ada yg pedes, ada yg asin, kecut dsb tapi begitulah kehidupan. Gusion harus berubah atau kalah dengan perkembangan jaman yg selalu berkembang.
4 jam ia lalui tanpa ada drama sana sini, otaknya justru travelling ke kejadian saat mendekati area cafe tempat ia bekerja.
Ia tengok ke arah kotak berukuran kecil, tempat makhluk itu berada sekarang.
Ditengah perjalanan yg mengharuskan ia mengendarai motor ugal-ugalan, itu pilihan gusion sendiri sih gak baik ugal-ugalan lho dijalan. Tapi ya udah telat, mau gimana lagi? Harus ngebut. Fix, alibi sih ini.
Mana parkir karyawan lumayan jauh dari pintu belakang cafe yg mengharuskan gusion berlari dengan kecepatan maksimal klo gk mau basah kuyup. Ehh telinganya terdistraksi oleh binatang kecil berbulu itu.
Ia datangi si sumber suara yg mengeong tanpa henti di tengah guyuran hujan, tepat di dekat lampu penerangan jalan 5 meter dari pintu masuk. Sigap gusion memayungi makhluk hidup ciptakan Tuhan ini dengan menggunakan jaket.
Persetan sama basah, baju putih miliknya yg berada di punggung udah jadi transparan efek kena air hujan.
Udah kecil, dekil, kehujanan, kurus bener, gak ada induknya pula. Malang bener nasib lu cil. Gumam gusion
Lantas dibawalah si kucil itu didalam jaketnya, fix dekilnya transfer ke baju putih yg gusion pake.
Bodo amat lah, ia pun lanjut berlari memasuki ruangan kerjanya. Ya kali lu dikasir bawa anabul dekil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mild Or Wild. Which One? - [Gusion Mlbb Fanfic] - On Going
Fanfiction"Hah?! gusion mengharem?" Teriak seseorang yg langsung ditampol manja oleh sosok si bungsu paxley Satu komentar mewakili situasi gusion saat ini. Siapa aja sih haremnya gs? Ehh tapi gimana caranya biar adil tiap harem? Kuy aja gak sih ~ Ship kali...