forest

41 1 0
                                    

Believe or not. Org yg stress justru cenderung memilih untuk menulis. Karena dari menulis itu bisa menghilang stress lewat imajinasnya. 🤫

.

.

.

.

.

.

.

Flasback on ~



"mmm prof ? are you ok sir ? " panik gusion melihat natan tiba-tiba jatuh terjerembab ke tanah

nafasnya memburu, wajahnya merah padam, bibir yg selalu dihiaskan senyum itu sekarang tengah terengah berusaha mencari oksigen, namun tangan kanannya masih menggangam tangan kiri gusion, sementara tangan kiri miliknya sibuk melonggarkan dasi yg sedari tadi melingkari leher putihnya.

untuk kesekian kali gusion panik, ia angkat pria yang badannya hampir setara dengan dirinya itu dipunggung, ia bawa ke lokasi yang ntah kemana, intinya jangan dilapangan terbuka seperti saat ini.

ia sandarkan badan natan ke pohon yg lumayan besar itu

Disaat itu muncul kumpulan makhluk aneh dengan warna gelap,  mengerumuni mereka dengan nada suara seperti mengancam, menggeram tak jelas menggumamkan apa

Benda tajam cukup mengkilap yg pernah dicerita oleh profnya ini nampak jelas di mata gusion.

Deadly Stinger, ya! itu nama senjata yg menancap dikedua tangan makhluk bertudung itu. Bentar?! Itu tangan apa kaki?

Gigi tajam serupa gergaji itu terlihat jelas nampak dari tudung ungu yg dikenakan

Dalam beberapa detik si bungsu paxley ini tak bisa bergerak, ketakutan telah membekukan kedua kakinya, belum lagi makhluk aneh itu tidak berjalan tegap. 

makhluk mitologi, yg pernah diterangkan oleh prof natan sekarang tepat berada di hadapan gusion. 

salah gerak dikit auto log out gue! pekik gusion dalam pikirannya.

makhluk hitam dihadapannya ini tetap menatap intens kedua anak adam ini, aura membunuh terpancar jelas dari sosok itu.

gusion seakan kehilangan sedikit demi sedikit pandangannya, berubah gelap.

Fuck! geram gusion memegang belati yg selalu diselipkan oleh sang kakak ke saku. Saku celana lebih tepatnya.

Padahal gusion merasa seperti anak gadis aneh yang membawa belati kemanapun disaku celananya. tak ia sangka overprotective sang kakak justru berguna.

"hel.. helcurt" ucap sang profesor membuat gusion teringat akan makhluk mitologi yg diceritakan natan, kala itu gusion setengah tertidur saat mendengarkan penjelasan sang profesor

sungguh kali ini gusion kehilangan akal sehat, apa yg harus ia lakukan untuk melawan makhluk ini. seumur hidup dia sebagai paxley family gak pernah terbersit diotaknya akan bertarung dengan salah satu iblis dari abbys

Yang ada di otak gusion, semua makhluk abbys hanya lah legenda, tak pernah ada didunia modern saat ia terlahir di dunia ini.

Mata gusion berusaha melebar tetapi itu percuma saja, helcurt sudah membutakan pandangan mereka berdua,

Bergerak/melawanpun hanya akan melukai mereka, apalagi natan yang sekarang justru memegangi bagian dadanya seakan sesak hingga kehilangan nafas oleh ultimatum  makhluk abbys ini.

.

.

.

.

.

.

Cahaya memasuki retina gusion setelah jeda waktu cukup lama, ia perlu beberapa saat untuk membuka kelopak matanya secara penuh.

Hal yg ia lihat perhatikan pertama kali adalah siluit benda pucat yg ada di genangan air dekat dengan kakinya. Benda bundar nan pucat itu biasa ia sebut bulan. Cahayanya hanya terlihat sedikit, Samar-samar dari awan gelap yg menggumpal saling berarak menuju suatu tempat.

Butuh banyak tenaga hingga gusion menyadari dirinya berada di dalam sangkar kayu, sungguh primitif. Well, apa mau dikata, ia baru saja bertemu dengan makhluk mitologi helcurt yg ia kira hanyalah dongen belaka.

Nyatanya ia bertemu dengan kedua matanya sendiri, ia menganalisis lokasi dimana ia berada. Menengok ke kanan kiri mencari makhluk adam yg terdampar bersama dirinya, yaps sang profesor Natan.

Arghhhh...

Suara teriakan terdengar jelas memasuki telinga gusion, dengan panik ia menggerakkan tubuhnya yg terikat dikedua tangan dan kaki.

Beringsut menggerakan badannya menuju tepian sangkar, mencuri lihat apa yg telah terjadi dibawah sana.

Tak disangkanya makhluk mitologi itu telah menyandera gusion, dikerangkeng seperti burung. Ia masih mencari sumber suara teriakan tadi.

Ketemu! Argh sial! , gusion menyipitkan matanya sulit mengenali sosok itu. Hingga suara berderit dari tali sangkarnya membuat gusion terpelanting didalam. Efek dari sangkar yg dilepaskan tali penyangganya.

Ugh! Sakit anjir! Pekik gusion dalam hati, tenaga miliknya habis ntah kemana. Mungkin efek samping ia belum makan dari siang hari. Sejak jam kuliah dimulai, hingga kocaknya ia terdampar di dunia paralel waktu silam karena mesin milik profesor Natan.

Bukan gusion tak mau bersumpah serapah ataupun melepaskan diri, tapi mulutnya terbungkam oleh kain. Hingga ia hanya bisa bergumam tak jelas, seperti orang yg habis berteriak sepanjang malam hingga suaranya hilang.

Oh well... Yaa malam kemarin ia tengah berada di dekapan sang duda, yg mana pasti ia berteriak kencang karena kenikmatan duniawi yg disuguhkan.

Kali ini matanya benar-benar menemukan sosok itu, sang profesor dengan jubah putih namun sudah lusuh. Banyak lumpur menempel di badannya, menampakkan ia diseret dan diperlakukan tidak layak oleh para makhluk mitologi ini.

BRUG

Badan gusion dilemparkan asal oleh makhluk yg merangkak itu, sakit pastinya. Ia menghantam tubuh Natan yg kini tak sadarkan diri.

Beberapa makhluk sejenis helcurt mengawasi mereka, saat sosok gelap yg ntah datang darimana itu mendatangi mereka. Langsung senyap, layaknya budak mereka terdiam.

Meninggalkan gusion yg penuh tanda tanya di wajahnya. Untuk apa mereka diculik disini? Apa karena gusion dan Natan makhluk aneh yg pernah mereka temui.

"Bangsa manusia. Lenyapkan" Suara yg cukup kecil tapi terdengar jelas ditelinga gusion.

Alarm bahaya berbunyi, tapi apa mau dikata. Gusion masih terikat dengan akar tanaman yg memang cukup erat membelenggu dirinya.

Apakah ia akan mati hari ini juga? Oh lord, what have I done? Sampe harus mati di tempat beginian?

To be continue ~

Sehari kmrin abis nana nina ehh sehari kemudian malah kena culik 🙄 plot macam apa ini

Mild Or Wild. Which One? - [Gusion Mlbb Fanfic] - On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang