Happy reading
Terkadang aku lelah dengan hidup yang aku jalani saat ini. Aku selalu bertanya pada semesta kesalahan apa yang ku buat di kehidupan ku sebelum nya? Apa ini sebuah hukuman? Atau memang takdir untuk ku? Padahal aku tidak sekuat itu.
“jungwon kau melamun?”
Tubuh ku tersentak saat sebuah tangan mengguncang bahu ku. “maaf kau terkejut ya?” Aku tidak bisa bereaksi ketika senyuman tulus itu menyambut penglihatan ku.
Aku terdiam menatap wajah itu, entah kenapa bersama nya selama dua minggu ini terasa mengganjal hati ku. Park Sunoo, dia pemuda yang baik, pintar, ceria, hangat, kaya raya di sayangi semua orang, dia terlalu sempurna.
“ish, kau melamun lagi”
Aku mengerjap mengembalikan kesadaran ku, ku lihat Sunoo mengulurkan sebuah kotak makan padaku.
“aku membawakan makan siang untuk mu, aku mencari mu ke kelas tapi kau tidak ada. ternyata malah asik melamun di belakang sekolah,tidak takut di makan hantu?"
Aku terkekeh Sunoo memang tipe orang yang banyak bicara, aku rasa wajar karena sejak lahir dia tidak pernah hidup susah.
“terimakasih”Ucapku, sambil mengambil kotak makan yang di bawa Sunoo. Sejak kami memutuskan untuk berteman Sunoo selalu membawakan ku makan siang. Biasanya kami akan makan bertiga bersama kak Sunghoon tapi terkadang kak jay juga ikut makan bersama kami.
Sebenarnya aku belum terlalu akrab dengan kak jay meskipun kami sering latihan taekwondo bersama. apalagi setelah kecelakaan kemarin aku jadi tidak bisa mengikuti latihan secara rutin membuat kami semakin canggung.
“jungwon ayok makan, kali ini kak Sunghoon tidak bisa ikut makan siang bersama kita.”
Aku hanya mengangguk entah kenapa rasanya aku jadi tidak berselera makan. Aku menggeleng kan kepala ku, kenapa aku berpikiran seperti itu? Apa hubungannya nya ada dan tiada nya kak Sunghoon dengan selera makan ku.
Karena merasa tidak enak pada Sunoo aku mulai memakan makan ku. Harus nya aku merasa senang semenjak berteman dengan Sunoo aku tidak pernah lagi melewatkan makan siang ku, biasanya aku hanya akan makan satu kali itu pun di tempat kerja.
🥀🥀🥀
Malam ini cafe tutup lebih cepat dari biasanya membuat ku punya lebih banyak waktu luang untuk belajar. Murid beasiswa seperti ku harus mempertahankan nilai nya agar tetap bisa bersekolah di sana.
Aku bersyukur sakit kaki ku tidak terlalu parah jadi aku bisa kembali bekerja. Tidak mungkin aku bisa bersantai-santai sedangkan ayah yang sakit nya lebih parah dari ku butuh pengobatan. jika bukan aku yang bekerja siapa yang akan membeli makanan untuk ayah?
Merasakan sakit sekecil itu saja benar-benar membuatku frustasi. Sedangkan ayah harus duduk di kursi roda selama bertahun-tahun, kata dokter ayah bisa berjalan suatu saat nanti asal menjalani pengobatan dan terapi secara rutin.
Aku selalu berusaha mengumpulkan uang hasil keringat ku sendiri untuk kesembuhan ayah, aku ingin ayah bisa kembali berjalan.
“Ayah, aku pulang”
Belum sempat aku membuka sepatu, suara keras terdengar dari dalam, di susul dengan suara barang-barang yang berjatuhan. Hal itu membuat ku tidak berpikir panjang untuk segera masuk dan melihat apa yang terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ENDLESS LOVE
Fanfiction"Tentang luka yang sama namun berbeda" Park Sunoo memiliki kehidupan yang sempurna bergelimang harta serta kasih sayang tiada tara, namun Keadaan berubah kala sang Kaka Park Sunghoon mengalami kecelakaan dan membutuhkan donor darah, Lalu datang fak...