Aku lucu sekali, aku tau dia tidak mengharapkan obrolan itu
Tapi rinduku mengobsesi diriku bahwa aku memerlukannya
Lagi dan lagi, aku terluka dengan respon singkat itu
Aku berharapnya ia melemparkan tanyaan kabar untuk diriku
Tapi ternyata harapanku runtuh karena mimpi semuApa yang kamu lakukan untuk dirimu hari ini?
Menggoreng nasi, membuat secangkir teh hangat, atau membuat sepotong kue kering?
Tapi ini bukan perihal bagaimana kamu menikmati kebahagiaan itu, tapi apakah kamu sudah memberikan kedamaian dan puasnya dirimu dalam semua keputusan yang kau pilih?
Dirimu tercipta dari pola pikirmu, rusaknya mentalmu terbentuk karena pikiran yang salah dan keliru, semua ada sebab dan akibat, solusi cuma satu kamu tidak begitu sempurna, jika kamu sempurna kamu tidak diuji. Nyatanya kamu masih sering diuji?
Percayalah tidak ada yang lebih baik dari kedua tangan dan kedua kakimu, selama ini mereka lah yang membantumu bangkit dan mengusap air matamu, kembali lagi mereka adalah dirimu! Sayangi mereka, jangan terus hajar mereka dengan kemauan palsu mu, semua harus real maka kamu jangan palsu, jika kamu menjadi palsu apa yang diharapkan dari suatu hal yang tidak benar.
Sesuatu yang real terbentuk dari pengharapan yang tepat, bukan angan angan dan nafsu belaka. Kepemilikan semua hal yang terikat, yang memang posisinya kadang membuat sebagian orang luntang lantung mengejarnya. Sampai lupa bahwa pengharapan terbaik bukan kepada hambanya tapi kepada penciptanya.
Percaya kepada penciptanya maka kamu akan paham bahwa dunia mereka tidak hanya kamu. Kamu hanya hadir dari sepertiga hidup mereka, tidak sampai setengah. Lantas kamu berharap apa? Berharap mereka stay dengan semua ekspektasimu? Tidak mungkin bisa.
Mereka berdiri di kaki mereka, dan kamu berdiri di kaki mu, kalian bertemu dengan semua pembelajaran yang kalian dapatkan hampir setengah dari usia kalian. Tentunya untuk merubah suatu kebiasaan ada perjuangan, tapi perjuangan hanyalah judul singkat. Tidak ada yang bisa berubah, tapi ada yang bisa berusaha merubah.
Lakukan pengenalan dengan dirimu, kau pengen mendapatkan apa yang kau mau, kau harus kenali sampai mana batas kekuatan hatimu, sampai mana batas kesabaranmu melewati semua itu, jika singkat dan padat, cukup pahami bahwa kau akan mendapatkan kekecewaan dari semua ekspektasi tinggimu.
Semua orang tidak bisa dirubah, tapi dia bisa berusaha merubah, merubah dirinya dengan kemauannya bukan kemauan kita. Kita hanya bisa mengingatkan dan menerima, begitu sebaliknya. Tidak ada hubungan sosial yang lurus-lurus saja antar sesama, semua ada hubungan timbal balik dan terombang ambing.
Yang pasti rubah pengakuanmu, rubah pandanganmu, rubah kebiasaanmu, semua tidak kekal, semua tidak selalu bisa sesuai kemauanmu, ada batas dan terbatas. Jika pengen panjang, ada ujian yaitu kesabaran dan proses penerimaan, karena di dunia tidak ada yang nyaman sepenuhnya, pasti ada ujian di dalamnya.
Semua berawal dari pikiran yang baik, niat yang baik, jika kita awali dengan pemahaman bahwa pengharapan tak boleh berlebihan, bentuk kagum dan rasa ingin memiliki adalah naluri, maka kita berada di titik yang tepat. tapi kembali lagi bahwa naluri ada karena pikiran yang hadir dengan sendirinya.