✂....life after break up-chapter 01

1.9K 210 28
                                    

✂....𝑙𝑖𝑓𝑒 𝑎𝑓𝑡𝑒𝑟 𝑏𝑟𝑒𝑎𝑘 𝑢𝑝
”Aku minta break, kok kamu minta putus?”
Taeyong

𝑙𝑖𝑓𝑒 𝑎𝑓𝑡𝑒𝑟 𝑏𝑟𝑒𝑎𝑘 𝑢𝑝”Aku minta break, kok kamu minta putus?”—Taeyong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Istirahat dulu. Capek gue.” Johnny lantas menepi ke tepi lapangan, kelelahan sesudah berlarian di lapangan seraya menggiring bola menuju gawang lawan dan merebut balik bola milik lawan.

Teman-temannya sesama pemaian tak lama pun menyusul beristirahat. Mereka juga sama-sama kelelahan sehingga terjadi keributan kecil ketika tiga orang saling berebut botol minuman.

“Yaelah, tinggal beli minuman lagi. Gak usah ribut kayak anak kecil! Paling juga berapa, sih, harganya,” komentar Johnny terkesan heran sama kelakukan ketiga temannya yang meributkan satu botol minuman dingin padahal di samping lapangan ada mini kantin yang menjual aneka ragam jenis minuman.

Ketiga laki-laki itu masih saja saling berebut dan baru berhenti ketika salah satu teman menengahi sambil membawakan empat botol minuman ukuran besar yang barusan dibeli. Melihat ketiganya diam setelah masing-masing mendapatkan minuman, Johnny geleng-geleng kemudian memaklumi tingkah ketiga temannya. Memang pada dasarnya mereka bertiga malas berdiri buat beli minuman sendiri.

Johnny meluruskan kaki sambil lalu menyandarkan punggung ke tembok belakangnya. Sudah lewat tiga puluh menit Johnny bersama teman-temannya bermain futsal di lapangan futsal milik kampus. Lapangan futsal terletak di gedung olahraga, dekat sama lapangan sepak bola, dan satu gedung sama lapangan basket dan badminton. Lapangannya bebas dipakai sama mahasiswa selain mahasiswa anggota resmi ukm futsal selama si mahasiswa mau melakukan pendaftaran di bagian informasi di lantai satu di gedung olahraga. Sistem sewa lapangan hampir persis seperti sistem sewa lapangan futsal di stadium, bedanya hanya terletak pada harga sewa per jam.

Selama beristirahat di tepi lapangan, Johnny asyik mengamati lapangan futsal sebelah di mana para pemaiannya masih aktif bermain. Beberapa temannya sudah berpindah tempat ke lapangan sebelah demi menyoraki kenalan mereka. Ada juga yang sibuk pura-pura jadi komentator dadakan, mengomentari sparing antar dua kelompok pemain futsal, dan ada pula yang iseng menukarkan kaus kaki di tengah kefokusan orang-orang pada sparing futsal. Johnny memergoki keisengan temannya tersebut namun enggan menegur.

Di saat-saat seperti ini dia hanya ingin menikmati moment masa-masa kuliahnya. Tinggal satu tahun lagi dia bakal lulus kuliah dan menyandang gelar sarjananya. Malah kalau beruntung dia bisa lulus dalam satu setengah tahun lagi. Tapi selain keberuntungan, ketekunan dan kesungguhan juga menjadi kunci dari kelulusan seorang sarjana. Sayangnya, ketekunan dan kesungguhan Johnny menyelesaikan kuliahnya masih setengah-setengah. Alih-alih mengambil kelulusan selama satu setengah tahun, dia menetapkan untuk lulus dalam satu tahun lagi.

“GOOLLLLLLL!” Sorak gembira memeriahkan suasana lapangan begitu tim baju merah berhasil membobol gawang tim baju hijau dengan tendangan ciamiknya.

Di tengah sorakan, ponsel yang disimpan di saku depan tas berdering. Johnny merogoh saku tas mengambil ponselnya yang kembali berdering lagi. Alisnya menukik tajam saat membaca nama kontak seseorang yang sangat jarang menghubunginya tiba-tiba meneleponnya.

Life After Break Up | taesoo [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang