✂.... life after break up-chapter 08

801 126 27
                                    

Apa yang sebetulnya ada dipikiran Taeyong? Kenapa dia sama sekali tidak risih pada dirinya? Seharusnya dia membenci, memusuhi, dan mengutuknya habis-habisan semenjak mengakhiri hubungan mereka. Normalnya laki-laki yang sakit hati akan membenci perempuan yang menyakitinya, tapi lihatlah laki-laki ini mati-matian berjuang demi memperbaiki hubungannya yang telah kandas.

Jisoo sungguh tak mengerti mengapa Taeyong mau memperbaiki hubungan yang ujung-ujungnya nanti gagal. Padahal, laki-laki seperti Taeyong itu bisa dengan mudah mendapatkan perempuan baru lagi dan memiliki hubungan baru yang lebih hebat dari milik mereka sebelumnya. Jisoo yakin begitu berita mereka putus tersebar luas, cewek-cewek yang awalnya diam-diam menyukai Taeyong pasti bakal menunjukkan taringnya. Sebenarnya sudah ada beberapa cewek menunjukkan taringnya saat mereka masih jadian, Jisoo menyadari ini, tapi sayangnya Taeyong tidak menyadarinya. Padahal, jelas banget kalau cewek-cewek rese itu sengaja bikin dia cemburu dengan postingan mereka yang sengaja dibuat ambigu.

“Jangan percaya sama postingan mereka.” Setiap kali dia cemburu gara-gara postingan cewek-cewek sialan itu, Taeyong selalu memberinya kata-kata penyangkalannya.

Apakah dia mempercayai mereka? Tidak, sama sekali tidak pernah percaya. Tingkah laku licik mereka hanya membuatnya cemburu saja. Asal mereka tahu, Jisoo sangat percaya Taeyong tidak akan pernah selingkuh darinya. Kalaupun laki-laki itu mau berselingkuh, dia bisa melakukannya sejak lama apalagi dia punya banyak kesempatan melakukannya dengan cewek-cewek cantik didekatnya. Nyatanya Taeyong tidak pernah melakukan itu.

Selingkuh. Kata ini sudah jadi musuh bebuyutan Taeyong sejak kecil. Jisoo sangat mengetahui sebenci apa Taeyong sama namanya perselingkuhan. Bahkan ketika dia mendengar temannya bermain mata dengan gadis lain, dia orang yang paling marah sampai hampir membuat temannya kesakitan.

Harusnya sudah ada banyak cewek mendekatinya sekarang. Tapi kenapa dia tetap bertahan di hubungan yang telah rusak ini? Apakah sebesar itu rasa cintanya kepadanya?

Jisoo memikirkannya seraya memandangi punggung Taeyong yang sedang duduk membelakanginya. Terima kasih, kata-kata itu tidak sampai keluar dari bibirnya sebab Jisoo tidak mau Taeyong mendengarnya, karena telah menyukaiku. Meski sangat menyadari betapa besar perasaan yang dimiliki Taeyong kepadanya, hal itu tetap tidak bisa mengubah keputusannya.

Mereka tidak akan pernah bisa kembali bersama seperti dulu lagi.

“Apa yang kamu lakukan di situ?”

Laki-laki itu refleks berbalik ke arahnya, lalu tersenyum. “Sudah bangun? Kamu lapar nggak? Kamu belum makan, lho.”

“Aku tanya kamu ngapain di situ?” Jisoo memilih untuk mengabaikan kepeduliannya. Dia bertanya dengan nada kesal ketika menemukannya masih tinggal di kamar kos-kosannya dan belum pulang.

“Oh, soal ini,” Taeyong melirik ke arah laptop di meja lalu memandangnya lagi, “bikin skripsi kamu.”

“Kenapa kamu yang buat skrispsi aku?” Setelah dia perhatikan lagi ternyata laptop yang dipakai bukan laptopnya, melainkan laptop pribadi milik Taeyong. Lalu di atas meja samping laptop, ada banyak tumpukan dokumen hasil print-printan, dan setelah Jisoo amati baik-baik, kertas-kertas tersebut ternyata hasil laporan skripsi untuk bimbingan sama dosen pembimbingnya.

Jadi, ternyata dari tadi dia mengetik ulang skripsinya melalui laporan revisiannya?

“Buat mempermudah pekerjaanmu.”

Jisoo memandangnya semakin saja dibuat kesal oleh sikap perhatiannya ini. Kenapa dia enggak pulang saja dan kenapa juga harus repot-repot mengerjakan skripsi yang tidak ada gunanya lagi itu. “Itu bukan urusanmu. Kamu nggak perlu repot-repot ngerjain skripsiku.”

Life After Break Up | taesoo [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang