bagian 3

152 17 0
                                    

(⁠◍⁠•⁠ᴗ⁠•⁠◍⁠)🌹




Hari ini kelas XII IPA 2 mendapat pelajaran olahraga, mereka mengambil penilaian bola basket.

"Wah, Heeseung cakep bet anjing"

"Parah lo ngatain anjing"

"Gapapa lah, bentuk pujian gue itu"

Sunghoon menonton Heeseung yang sedang bermain basket, walapun ia hanya melihat dari kaca jendela kelasnya. Tak mungkin juga ia akan keluar kelas saat jam pelajaran sudah di mulai?

Sunghoon memandang Heeseung dengan senyuman yang terus mengembang dan tangan yang ia jadikan tumpuan dagunya. Begitu manis, Jay jadi iri melihatnya, kala Sunghoon tak henti menatap Heeseung.

Tapi Jay harus apa? Bukankah lebih baik pura pura menyemangati? Dari pada kedekatannya dengan Sunghoon merenggang. Jay tak mau hal itu terjadi, lebih baik ia mengalah dan membiarkan Sunghoon yang keras kepala terus mengejar lelaki itu, entah kapan akan berakhir.

"Bentar lagi istirahat, gue mau bawain dia minum ah"

"Jadi ga sabar mau nyamperin si ganteng"

Lama Sunghoon melamun dan membayangkan bagaimana saat Heeseung menerima sebotol air pemberiannya.

Kring

Kring

"ANJIR UDAH ISTIRAHAT AJA"

"JAYY!! AYOO KE KANTINN!"

"Iya iya, buru buru amat"

"Gue mau bawain Heeseung air minum, pasti dia kecapean habis olahraga"

"Oh.."

"Ayok!" Sunghoon langsung menarik tangan jay untuk ia ajak ke kantin.

(⁠◍⁠•⁠ᴗ⁠•⁠◍⁠)🌹



"Lo serius ga mau beli makanan dulu?"

"Engga ah, nanti aja. Sekarang gue mau nyamperin heeseung"

"Mau gua temenin?"

"Gausah, lo disini aja jay, habisin makanan lo"

"Oh yaudah"

"Bye gue pergi yakk!" Sunghoon berjalan dengan riang gembira seraya menatap sebotol air minum di genggamannya.

Dari kejauhan terlihat Heeseung yang sedang beristirahat dengan pelipis yang bercucuran keringat.

"Wah, hot banget"

Tak perlu lama lama, Sunghoon kini sudah berada di hadapan Heeseung, dan menyodorkan sebotol air minum. Membuat sang empu kebingungan.

"Untuk kamu"

"Gua gasuka-"

"Seung.."

"Ah iya, siniin air lo"

"Wah wah momen ini pasti bakal selalu aku inget sih, pertama kalinya kamu mau nerima pemberian dari aku"

"Lain kali boleh kali kita jadian" Sunghoon berkedip-kedip malu.

"Mimpi" sahut Heeseung malas.

"Kalo gitu, nih lo tolong taruhin bola basket di gudang, gua cape bet" pinta Heeseung.

"Apapun untuk kamu sayang!" Sunghoon segera mengambil bola basket yang terlempar tak jauh darinya.

"Haha"

"Tumben heeseung mau nerima air minum yang gue kasih, kesambet apa dia yak" pikir sunghoon sambil terus melangkahkan kakinya menuju gudang sekolah.

Perlahan sunghoon membuka pintu itu, gelap memenuhi ruang, dengan debu yang beterbangan dan menempel di banyak barang.

"Uhuk uhuk"

"Buset dah, banyak bener debunya, gelap juga" Sunghoon perlahan melangkahkan kakinya sedikit demi sedikit. Jujur saja ia takut dengan kegelapan. Ia perlahan menaruh bola basket itu pada tempatnya.

Sunghoon terkejut, ia segera berbalik badan. Situasi itu membuat Sunghoon terkejut sebab orang jahil dengan sengaja mengunci pintu gudang itu. Seringai terbentuk di wajahnya.

"WOI SIAPA ITU, BUKA PINTUNYA!!"

"BANGSAT CEPETAN BUKA!!" Sunghoon terus menggedor pintu gudang itu. Berharap yang menguncinya disana berubah pikiran, tapi nihil..tak ada yang menyahut bahkan membukakan pintu.

"uhuk uhuk" Sunghoon terbatuk-batuk akibat debu yang mendempul di ruangan itu.

Sunghoon sudah tak kuat, ia takut dengan kegelapan terlebih lagi banyak debu yang masuk ke hidungnya. Tubuhnya melemas perlahan duduk di lantai dingin itu, Keringat bercucuran dari pelipis sunghoon, tangan yang mulai gemetar, ketakutan memenuhi dirinya.

"Sesek.."

Suara ketukan pintu berasal dari luar. Sunghoon berpikir mungkin orang itu bisa menjadi penyelamatnya untuk kali ini saja, karena ia sudah benar benar tak tahan dengan rasa sesak yang menyerang.

"Siapapun itu..tolong gue.." mohonnya. Nada lirih yang berasal dari gudang tersampaikan ke telinga itu.

"Please.."

Bamn, Sunghoon pingsan dengan bersandar pada dinding berdebu. Ia tak bisa lagi menahan rasa takutnya dan sesak yang menjalar didadanya.

Brakk

Pintu gudang terbuka dengan dobrakan.

"Sunghoon?" Pandangannya mengedar mencari dimana keberadaan pemuda manis itu.

Saat di tahunya bahwa Sunghoon terkapar lemas bersandar di dinding berdebu, ia langsung memapah Sunghoon dan membawanya ke uks untuk mendapatkan penanganan terlebih dahulu.

TBC.

Hayoo, kira kira siapa yang ngunci sunghoon di gudang?

Buat yang mau tau siapa yang bawa sunghoon ke uks wajib baca bab selanjutnya sih!!

Yuk vote!😋

4ndravani_

Heehoon Or JayhoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang