bagian 8

254 18 2
                                    

(⁠◕⁠ᴗ⁠◕⁠✿⁠)🌹







Pada keesokan harinya setelah Sunghoon berpacaran dengan heeseung. Ia berniat menanam satu pohon bunga di halaman rumahnya yang akan ia rawat. Mulai dari menanam bibit kecil yang di wadahi pot besar.

"Huhh, panes bener dahh"

Sunghoon menanamnya di siang menjelang sore hari, pantas saja panas. Walau mengeluh, sunghoon tidak mengurungkan niatnya untuk menanam tanaman tersebut, ia malah semakin bersemangat untuk menanam pohon bunga itu.

Dirabanya bibit kecil yang sudah tumbuh, yang tadinya ia letakkan di atas lantai. "Mana dah? Perasaan gue taruh di sini tadi?" Bingungnya, sontak ia menoleh karah belakang.

"Lah ilang??" Kejutnya

Namun tak sampai sana, ia berusaha dan kekeuh untuk mencarinya lagi, mulai dari di bawah kursi yang terletak di teras rumahnya, di bawah meja, bahkan mencarinya hingga berkeliling..tetapi hasilnya nihil..ia tak mendapatkan kembali tumbuhan kecil itu.

"Yee, untung gue masih punya lima" sunghoon lanjut mengambil satu tumbuhan itu dan ia letakkan lagi di tempat yang sama.

Selanjutnya sunghoon sibuk untuk memasukkan tanah ke dalam pot. Sambil bernyanyi dan tertawa ria serta senyumnya yang tiada hentinya.

"Nah! Udah selesai nih. Tinggal tanem-" sunghoon menoleh ke arah tumbuhan kecil yang tadinya ia taruh di atas lantai. Tetapi apa apaan ini? Lagi lagi tumbuhannya hilang?

"Hah? Hilang lagi? Ck, siapa sih" sunghoon mengambil lagi tumbuhan kecil itu dan kembali ia letakkan di lantai, sambil dirinya yang pura pura sibuk padahal sedang mengintai.

"Siapa sih yang ngambil? Apa si opet yang ngambil?"

"Tapi ga mungkin deh. kalo dia yang ngambil kan udah bersuara dan pastinya gue ngeh?"

Tak lama bayangan mulai mendekati sunghoon dari belakang. Tangannya mulai mendekat ke arah belakangnya.

Srett

"Akhh"

"Ha?? Sunoo?" Kagetnya saat mengetahui adiknya lah yang sedari tadi mengambil tumbuhan kecil yang akan ia tanam, pantas saja menghilang tiba tiba.

"Mana sakit lagi jambakan lu kak, elahh"

"Reflek gue. Lagian lo ngapain coba ngambil taneman gue? Mahal gue belinya"

"Dih berapaan sih?"

"Eh, sejujurnya ga beli sih.."

"Eung? Dapet dimana?"

"Tuh" tunjuknya ke arah halaman rumah tetangganya. "Barusan gue dari situ ngambilnya"

"Astaga kak, lu masak sampe segitunya pengen nanem tuh bunga?"

"Ada deh, bocah ga perlu tau"

"Enak bae bilang gue bocah, udah kelas sepuluh ya. Jugaan bentar lagi mau naik kelas sebelas"

"Yee, itu mah masih bocil. Udah ah sana pergi, jan ganggu gue, hus huss" ucap sunghoon berlagak seperi mengusir kucing.

"Gue kira si opet, ternyata malah bocah jail. Hadehh"

Setelah itu Sunghoon kembali mengurus tanamannya, mulai dari menancapkan akar tumbuhan itu di tanah dan memberinya pupuk agar tanahnya subur sehingga tanaman yang ditanam olehnya tumbuh sehat.

Langit mulai berwarna jingga. Pohon pohon terlihat seperti siluet. Kicauan burung terdengar nyaring seperti mengisyaratkan bahwa malam akan segera tiba. Mentari pun beristirahat dan digantikan oleh bulan yang perlahan naik.

"Huhh, selesai jugak. Udah malem aja nih, mandi dulu ah" Sunghoon melangkahkan kakinya memasuki rumah untuk segera membersihkan dirinya sebab langit sudah mulai gelap.





🌹



"Pett, opett"

"Mana nih si opet? Napa ga muncul dah?" Setelah mengatakan itu, akhirnya sesuatu yang di carinya perlahan bersuara dari bilik kamar adiknya.

"Woi nu, lo nih?! Udah ngambil taneman gue, sekarang malah nyembunyiin si opet lagi?!!" geram sunghoon.

Brakk

"Balikin sini!" Sunghoon berusaha menggapai peliharaannya di pegangan sunoo.

"Gak! Gue masih mau main sama dia" Sunoo segera menjauh dan mendekap erat hewan kecil itu.

"Enak aje lo, gue yang punya itu!"

"Siniin gak?!"

"Gak!"

"Ishh, sini lo"

"Apaan-AAAA"

"Yih, takut kan lo? Mwehehee"

"YA GIMANA GUE KAGAK TAKUT, LU NGAPAIN BAWA CICAK, ANJING!!"

"yahh, padahal lucu loh dia. Tuh liat ekornya gerak gerak" tunjuk Sunghoon pada cicak yang masih ia pegang untuk menakut nakuti Sunoo.

"Iyuh, jijik"

"Gemesh loh" ucap Sunghoon dengan mendekat dekatkan cicak ke arah adiknya itu.

"STOPP!"

"IYA IYA GUE LEPASIN SI OPET!! DAH JAN KASI GUE CICAK LAGI!!" Sunoo pun melepaskan hewan kecil itu dari dekapannya. Hewan itu langsung berlari mendekati sunghoon dengan artian senang.

"Akhirnya kamu bebas ya nak, sini sini" Sunghoon pun menggendong hewan peliharaannya itu, menggemaskan memang.

"Bye yak, gue pergi dulu"

"Yaudah sana"






























"..."

"Kenapa lu senyum senyum? Gak jadi keluar dari kamar gue?" Heran Sunoo.

"Hehe"
























"AAAAAA ASUUU LU!!" Sunoo langsung jingkrak jingkrak di atas tempat tidurnya sebab cicak yang di lempar oleh Sunghoon menempel di kakinya.

"AHAHAAHA"

Brakk

Pintu tertutup dengan kencang akibat tarikan Sunghoon, memang tak hati-hati, selalu semaunya saja.

"Dihh, awas aja lu kak. Besok besok gue bawain uler baru tau rasa lu" geramnya.

Lalu teringat bahwa ia juga takut dengan ular, "lah? Gue kan juga kagak berani? Ah udahlah" ia berpikir memangnya ada orang yang berani dengan ular? Sekali gigit saja nyawa hampir melayang, Sunoo tak bisa membayangkannya.

Sunoo pun lanjut bermain ponsel dan asik menonton video video lucu yang ada di media sosialnya.

TBC.

Muacchh, votenya dungg😗

4ndravani_

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Heehoon Or JayhoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang