Prolog

782 60 3
                                    

Sial.

Entah apa yang terjadi dia tak menyangka bahwa ia jelas sudah melakukan kesalahan besar.

Bercinta dengan teman dari pemeran utama pria belum cukup dengan itu ia juga tertangkap basah oleh si Ml (male lead) ditempat kejadian dan lagi pria itu menatapnya tajam sekaligus sinis dengan ekspresi jijik di wajah.

Hah...lengkap sudah penderitaannya di pagi ini terbangun ditubuh yang berbeda,ditempat yang berbeda,dan pastinya didunia yang jelas berbeda dari tempat asalnya berada.

Singkatnya ia bertransmigrasi.

Aku kacau

Asshole,bagaimana bisa ia lengah seperti ini seharusnya ia sudah pulang ke kediaman lantas tertidur nyenyak di kamar lalu setelahnya menjalankan hari² sebagai putra seorang Marquess—identitas baru yang ia dapat beberapa minggu lalu.

Bukannya berakhir disini dengan seorang pria yang tengah terlelap damai disampingnya serta satu entitas asing yang masih menatapnya marah bersiap mengeluarkan laser dari kedua matanya.

Asshole! pt.2

"Hei santailah sedikit bola matamu bisa keluar jika melihatku seperti itu." sahut pria itu sebut saja Rowena.

Hening pria itu tidak membalas.

"Oh ayolah aku tahu aku tampan tapi bisa tidak kau berbalik aku ingin berpakaian," sahutnya lagi.

Namun lagi pria itu tak menjawab.

Ck,bisu ya! Batin Rowen kesal.

"Kau jika memang tidak ada yang ingin dibicarakan sebaiknya keluar atau aku—"

"Menjijikan."

Satu kata itu terlontar membuat Rowen yang mendengar lantas terdiam. Apa? Apa yang baru saja si brengsek ini katakan?

"Apa sebegitunya menyukai uang sampai harus menjual diri? Dasar pelacur." ucap pria itu dingin.

Omong kosong apa yang pria ini bicarakan? Batin Rowen tak habis pikir.

Dia mengira aku seorang pelacur? Gigolo? begitu

Dengan menahan amarah pun alis yang berkedut kesal pria itu berucap.
"Hei ini jelas kecelakaan aku mabuk dan dia juga mabuk jadi,apapun yang ada dipikiran mu harap singkirkan sebab ini terjadi karena—"

Tapi,Rowen tiba-tiba menghentikan ucapannya kala mendongak menatap seraut emosi yang ada di pria itu.

Keparat,ia menyumpah serapah.

Ekspresi itu lagi ekspresi seolah tak percaya padanya seolah yang akan ia keluarkan di setiap kata-katanya adalah kebohongan serta tatapan itu ... tatapan merendahkan tatapan penuh celaan sarat akan rasa muak dan jijik seakan ia kotoran,seakan sampah yang harus disingkirkan segera.

Apa sebegitunya ia tidak bisa dipercaya?

Ah masa lalu sialan.

Ia hanya berniat meluruskan tapi pria ini bahkan tidak mendengarkannya persetan! Lantas ia yang tak berniat menjelaskan kemudian berkata.

"Aku tidak peduli terserah mau kau percaya atau tidak masa bodoh,lantas kenapa jika aku seorang pelacur lantas kenapa jika aku mencari uang dengan pekerjaan ini? Kau pikir semua orang bisa memilih pekerjaanya sesuka hati," jedanya.

"Tidak semua orang sepertimu terlahir dari sendok perak yang bisa bergonti-ganti menu makanan setiap harinya,yang bisa membeli berbagai jenis pakaian setiap saat,yang bebas berhura² tanpa takut kehabisan uang." tukas Rowen satir memandang pria itu tajam.

SupernumeraryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang