Suatu waktu, setelah menempuh 103 km,
dgn derai dia datang pada seorang kawan.
Mencurahkan kecewa, dunia terasa tidak adil untuk mamanya.Masa kecil begitu keras, remaja yang hilang,
jadi istri ditinggalkan, punya anak pun gak berguna
Seolah kerja keras, proses, dan hasil, mengkhianatinya berkali-kali.Gak bisakah tuanya cukup nunggu Pak Ustadz datang ke pengajian, mencocokan warna gamis dgn emak2 lain, mencoba makanan baru, jalan2 tempat baru.
Hal remeh itu, seolah gak berhak didapatkannya.
Menghela nafas, kawan pun bertutur:
Siapa kamu merasa lebih tahu hidup seperti itu lebih baik untuk mamamu? Siapa kamu merasa cintamu lebih besar dari cinta-Nya, sehingga merasa yang Dia beri tidak lebih baik dari apa yang kamu mau?
KAMU SEDANG MEMBACA
Slice of Life
RandomSepenggalan cerita dalam hidup yang sepertinya lucu. ha. ha.