21

80 7 2
                                    

Yoshi pergi meninggalkan Asahi di kos kosan sendirian. Yoshi membawah mobilnya biasanya dia akan kuwatir dan akan berjaga jaga dengan jeongwoo tetapi entah kenapa yoshi menyakinkan bahwa jeongwoo masih aman karna menurut yoshi belum saatnya. Yang ada di pikirannya sekarang dimana chenle berada. Apakah chenle kembali pulang ke rumah pamannya atau ke mana. Yoshi menjalankan mobilnya pelan karena kakinya yang masih sakit atas pukulan seungri. Belum juga tangannya yang memecahkan kaca di kos kosan.
Yoshi ingin menangis rasanya. Dia bener bener dilema dengan masalahnya. Dia merasa bersalah karena chenle harus terikut sertakan dalam masalah ini. Sambil menyetir tiba tiba mata yoshi tertujuh sebuah mobil yang parkir di samping jalan. Yoshi mencoba melewati mobil yang parkir itu karena yoshi seperi mengenal mobil itu. Dan bener pemilik mobil itu adalah chenle. Yoshi langsung menghentikan mobilnya sedikit jauh dari mobil chenle dengan segera keluar menujuh mobil  chenle.

"Chenle" -Panggil yoshi.

Chenle yang melihat yoshi segera ia membuka pintu mobil di sebelahnya untuk menyuruh yoshi masuk ke dalam.

"Yoshi, loh baik baik saja" Tanya chenle setelah yoshi duduk di sebelahnya

"Harusnya gue yang nanya loh apa baik baik saja, wajah loh" Ujar yoshi melihat mulut chenle yang terluka akibat pukulan leader treasure dan sih bontot treasure.

"Iya ini sedikit perih, tetapi sudah gue obatin Yos, jadi aman" Chenle tersenyum.

"Katakan sesuatu chenle, apa loh mengaku kepada mereka kalau loh yang memukuli jeongwoo" -Yoshi.

Chenle belum langsung menjawabnya hanya menatap yoshi kosong.

"Chenle, tolong jangan sembunyikan sedikitpun" Mohon yoshi.

"Yos, gue waktu itu setelah mendorong loh keluar dari dinding pembatas kos kosan ternyata di belakang gue ada asahi. Asahi hanya diam dan karna gue ingin segera kembali ke tempat makan gue menyuruh Asahi untuk diam. dan pas waktu itu jihoon dan kawan kawan tiba di kos kosan, dengan segera gue merai tongkat itu, gue bikin seakan akan gue yang memukuli jeongwoo"

Yoshi masih dengan diamnya.

"Yos, gue sengaja melakukan itu agar supaya seungri sedikit puas jika gue yang di hajar mereka, siapa tau dengan begitu seungri tidak akan memberitahu mereka kalau loh yang memukuli jeongwoo, maksud gue seungri ngak ngefitnah loh ke mereka" -Chenle.

"Loh harusnya tidak melakukan itu chenle"

"Harus Yos, biar gue doang yang keluar dari kost, jangan loh" -Chenle.

"Gue benci, kenapa cuman loh doang yang mengerti dengan gue chenle" -Yoshi.

"Mereka tidak mengerti dengan mu karena mereka tidak tau tujuanmu untuk jeongwoo Yos, loh terimah aja apa yang akan mereka lakukan kepada loh selagi itu tidak merebut nyawa loh" -Chenle.

"Jihoon... " Perkataan yoshi menggantung.

"Lupakan dia, loh fokus saja kepada jeongwoo, karena tinggal beberapa hari lagi Yos" Jelas chenle.

Mendengar itu yoshi membenerkan posisi duduknya agar terlihat santai. Dia menarik nafasnya dan membuangnya kasar.

"Gue juga sekarang melihat keadaan paman gue semakin parah, gue sedikit terbeban Yos" -Chenle.

"Semakin parah? " -Tanya yoshi.

"Iya Yos, kulit kulitnya mulai timbul beberapa luka, dan badannya mulai bengkak" Jelas chenle.

"Trus kita harus bagaimana chenle, kenapa tidak kita coba saja bawah dia ke RS" Tawar yoshi.

"Percuma Yos, hampir semua RS terbesar terkenal udah gue bawah tetapi tidak ada perubahan malah semakin parah" Ujar chenle.

Yoshi And The Magic Necklace Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang