Hujan turun begitu deras dan Nancy berlari menuju pos polisi dengan sangat cepat untuk berteduh sampai sandalnya putus.
"Ini untukmu." pria di sampingnya memberikan sandal untuknya.
"Terimakasih, Mas." ucap Nancy.
Beberapa tahun kemudian
Nancy kembali ke kampung halamannya usai pulang dari luar kota.
Ia sudah mengundurkan diri dari pekerjaan sebagai SPG perusahaan kosmetik yang membuka cabang di wilayah Timur.
Sulit bagi Nancy untuk pulang karena terikat kontrak kerja. Jadi, setelah kontrak itu selesai. Nancy behenti dan kembali pulang karena uang tabungan dari pekerjaannya juga sudah lebih dari cukup.
Tetapi, malang sekali nasibnya saat pulang kedua orangtuanya telah berpisah dan hidup dengan keluarga masing-masing.
Nancy memang jarang menelpon karena ia tahu orangtuanya super sibuk.
Akhirnya Nancy jatuh sakit dan dokter menyarankan untuk operasi.
Mengikuti aturan SOP dari rumah sakit, perawat meminta Nancy untuk menghubungi pihak keluarga agar menandatangani surat persetujuan operasi.
Nancy bingung karena tidak ada yang bisa dihubungi dan jalan terakhir adalah meminta temannya untuk mengaku sebagai keluarga.
Sayangnya di perjalanan mobil temannya mogok dan di saat yang bersamaan ia merasa familiar dengan suara orang di sampingnya.
Nancy menyapa dan ternyata benar jika itu adalah suara teman lama yang sedang mengunjungi atasannya yang sedang sakit dan satu ruangan dengan Nancy.
"Sakit apa kamu?"
"Wasir dan harus operasi."
"Kapan jadwal operasinya, kenapa belum?"
"Nggak ada anggota keluarga yang bisa dihubungi untuk diminta tanda tangan."
"Ya udah kalau gitu kamu tenang aja, biar aku bantu."
Nancy mengangguk lalu kemudian perawat masuk dan menanyakan kembali adakah anggota keluarga yang akan menanda tanganinya.
"Saya aja, Sus. Saya Pamannya." terdengar suara laki-laki dari ruang samping mengalihkan perhatian mereka.
"Baik, silahkan tanda tangan di sini." perawat menunjuk tempat tanda tangan.
Setelah kepergian suster, temannya itu pamit dan tiba-tiba gorden pembatas mereka disingkap.
"Hai, masih ingat aku?"
Nancy bingung.
"Siapa, ya?"
"Yang kasi kamu sandal pas turun hujan."
"Oh, iya ingat-ingat. Udah lama banget soalnya dan hebat banget Mas nya masih kenal saya."
"Hehe, ingatlah. Karena sandal itu awalnya dibeli untuk mantan istri saya, terus nggak jadi karena saya kasihan lihat kamu putus sandal."
Nancy bingung harus merespon apa karena di satu sisi lucu tapi juga sedih karena ada perpisahan di sana.
"Boleh kita saling mengenal? Namaku Minho."
Pria itu mengulurkan tangan untuk bersalaman.
"Aku Nancy." kini keduanya saling berjabat tangan.
Siapa sangka sejak hari itu Minho menjadi orang yang menemani Nancy di rumah sakit dan hubungan mereka terus berlanjut hingga akhirnya Nancy dilamar oleh Minho tepat di hari ulang tahunnya.
~
~
~
END
KAMU SEDANG MEMBACA
Nancy Love Story [END]
Fiksi PenggemarPerjalanan cinta seorang gadis cantik dalam menemukan jodohnya. Nancy (Momoland)