0.2

317 39 6
                                    

tanpa sadar hari semakin sore dan sudah waktunya kembali kerumah masing masing, namun tidak bagi riki bocah itu malah menangis sambil memeluk pinggang jaeyun dengan erat takut diambil orang.

"ayo riki, udah sore besok main lagi sama kak jaeyun ya?" bujuk ibu heeseung namun bocah itu menggeleng kuat dan mempererat pelukannya.

sunghoon, heeseung dan jay hanya diam didepan pintu rumah heeseung mata mereka tak lepas dari jaeyun yang mengelus kepala riki dan menggumamkan kata.

seakan ada peluang untuk sunghoon dirinya memakai sandal dan mendekati jaeyun -eh riki untuk diajak pulang kasian ibu heeseung membujuknya seorang diri.

"riki, ayo pulang mami udah nyariin kamu dirumah." mendengar kata mami riki mulai memberhentikan tangisnya namun tidak dengan pelukannya.

"nanti main sama om deh." tawar sunghoon lagi, namun riki mendongakan kepalanya menatap jaeyun. jaeyun yang ditatap bocahpun hanya mengangguk.

"bener ya om.. jangan bohong." sunghoon mengganguk lalu meraih tangan kecil yang sudah memegang asetnya.

"dadah kak jaeyun kakak cantik kaya mami!!" teriak riki setelah duduk dimotor milik sunghoon.

jaeyun hanya menggelengkan kepalanya, namun pandangannya tak jauh dari o'om si riki. ah indahnya jatuh cinta~

diperjalanan sunghoon menanyakan agenda bermainnya bersama jaeyun, dan riki dengan semangat menceritakan keseruannya bermain walau tanpa berbicara hanya diisi dengan tawaan.

kayanya sunghoon mulai sekarang wajib bermain kerumah heeseung sehari tiga kali layaknya obat demam riki.

tak terasa sudah sampai dirumah sunghoon, riki dengan semangat turun dan memasuki rumah omnya dan berteriak riang memenuhi rumah.

disusul sunghoon yang sedang bermain ponselnya, dengan wajah berseri seri seakan mendapatkan tesla 5 biji.

"ibuuuk tadi riki main sama kakak jaeyun, cantik kaya mamii." riki memulai cerita saat bunda keluar dari dapur untuk menghampiri mereka.

"oh ya? main gelembung pasti" riki mengangguk lalu melanjutkan ceritanya dan bunda hanya mendengarkan persis seperti kakaknya banyak cerita.

"udah ya ceritanya bentar lagi kamu dijemput mami, mau mandi atau nonton tv?" anak kecil dikasih pilihan mah mikirnya sampe ayam jantan bertelur bun.

"nonton tv aja ya? temenin om kamu" riki mengangguk, bunda menghela nafasnya tak lagi memberi anak itu pilihan.

riki melihat omnya sedang bermain ponsel dengan wajah tersenyum, saat ia mengintip isi ponsel sunghoon riki reflek berteriak "KAKAK JAEYUN!!"

sunghoon menoleh dengan kesal, namun bahagia setelah mendengar nama yang riki sebut "om kenal sama kakak jaeyun?" sunghoon mengangguk cepat dan memposisikan riki duduk disampingnya.

"jaeyun.. calon pacar o'om.." setelah berkata itu sunghoon tersenyum malu dan kedua telinganya memerah.

"beneran?!" sunghoon mengangguk, saat memulai cerita klakson mobil berbunyi keras riki yang hafal dengan suara itu berlari kearah pintu untuk membukakan pintu itu.

"calon pacar ya..." "ahahahahahhahahaha."

"heh kamu kenapa cekikikan sendirian" tanya bunda setelah mendengar tawa dari ruang tamu, dan menemukan anaknya tertawa sendiri tanpa melihat ponsel atau tv.

"sunghoon punya calon pacar bun!" lalu sunghoon berlari kekamarnya sambil tertawa riang dan lompat lompat kecil.

"agak lain ku tengok."

.

sunghoon datang kesekolah lebih cepat 5 menit dari biasanya melihat teman sekelasnya sudah membuka buku pelajaran. pasti ada yang gaberes.

saat mendatangi bangku teman perempuannya, gadis itu dengan cepat menatap tajam sunghoon "apa lo? kas semalem belom lo bayar jangan harap ada contekan."

sunghoon menggaruk kepalanya, memilih membiarkan tugasnya tak selesai dan tidur dimejanya. saat baru pejamkan mata suara jay sudah melengking dikelas "liat m.m jir!"

sama seperti sunghoon tadi gadis bernama ningning itu melakukan hal yang sama "kas semalem lo belom bayar jangan harap ada con- nah gini dong bayar!"

jay membungkam ocehan bendaharanya dengan uang senilai 40ribu, setara dengan utang kelasnya dengan cepat ningning memberi buku matematikanya secara cuma cuma.

"anjir lo dapet contekan, liat!" setelah jay duduk disebelahnya sunghoonpun mengambil kesempatan melihat juga.

"ning sunghoon mau liat! kasih kaga?" mendengar itu wajah sunghoonpun berubah masam. dasar dinosaurus hutan.

"kaga! bayar dulu uang kas lo!!"

penuh cinta, ren

BubblesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang