layaknya suasana sekolah seperti biasa, setelah mendengar bel istirahat semua murid berkeliaran mengisi kantin untuk mengisi perut.
namun tokoh utama kita kali ini tidak, setelah jam pelajaran dimulai guru memperkenalan murid baru yaitu jaeyun tetangga heeseung yang membuatnya tak bisa tidur malam.
terlebih lagi jaeyun duduk disebelah mejanya, semakin kesemsem itu sunghoon dan dengan modal seribu satu perilakunya sunghoon memberikan buku matematika untuk jaeyun pelajari.
jari sunghoon menari diatas ponsel walau matanya menuju kearah jaeyun yang sedang memakan bekal dan memainkan ponselnya secara bersamaan.
ntah setan apa yang merasuki sunghoon, kakinya ia langkahkan untuk mendekatkan kemeja jaeyun dan tersenyum lebar "mau bertukar nomor ponsel?" sambil menunjukan ponselnya.
jaeyun menaikan satu alisnya setelah melihat ponsel sunghoon yang diarahkan kearahnya, mengambil ponsel itu dan mengetikan sesuatu.
"done." lalu mengembalikan ponselnya kepemiliknya, sunghoon sendiri tersenyum bangga seolah memenangkan juara olimpiade sekecamatan berbasis playstation.
"makasih, calon pacar" tentu kalimat terakhir ia ucapkan dalam doa kalau diucapkan bisa bisa jaeyun serta satu sekolah akan heboh.
sunghoon kembali duduk dibangkunya, bersamaan dengan jay dan yang lainnya membawa tahu balik pesanannya.
"noh pesenan lo." dengan cepat meraih makanan kesukaannya dan memakan sebelum kembali belajar.
"gw dapet nomor jaeyun." satu kalimat yang membuat jay menoleh dengan kaget "bjir?" sunghoon mengangguk lalu menunjukan bukti bahwa mereka sudah memulai percakapan.
♡
jaeyun?
ya.
"hahahaha percakapan apa itu anjir." siapa yang tidak tertawa setelah melihat nama dari kontak itu "woi main klaim orang aja lo, bisa jadi dia udah ada pacar."
cruchs~
bunyi apa itu? oh itu ningning dan teman sebangkunya giselle sedang makan gorengan ditemani es teh dingin. sunghoon menatap jay dengan dingin "tai lo."
kini pikiran sunghoon bukan lagi tentang berduaan dengan jaeyun dipantai, toko eskrim, taman, kamarnya, kamar jaeyun melainkan tentang punggung jaeyun dan seseorang yang membelakanginya.
sungguh sunghoon yang surabaya, kalau malang itu nama daerah.
baiklah mari kita saksikan sunghoon si sad boy.
pandangan sunghoon tak teralihkan dari jaeyun yang sedang mencatat dibuku tulisnya, pikirannya kembali mengingat tentang punggung jaeyun dan seseorang menjauh darinya.
"hoon.." panggil jay sambil menyolek pundak sunghoon yang memandangi jaeyun tanpa berkedip.
"hoon..
lo dipanggil buk je-
belum sempat jay melanjutkan katanya sebuah penghapus papan tulis terbang kearah sunghoon dan mengenai pipinya, sunghoon yang kaget mengelus pipinya yang panas dan berkata "jaeyun lo gapunya pacarkan?!"
"pacar?! sunghoon kamu keluar kalau tidak memperhatikan pelajaran saya!" sunghoon menoleh kearah guru dengan horor dan mengangguk, meraih semua alat tulisnya dan menulis yang jay tulis.
jaeyun? hanya menunduk, teman sebangkunya yeojin menyadari bahwa kedua telinga jaeyun memerah dan mendekati jaeyun dan berbisik "sunghoon naksir kamu.."
apa kabar dunia? sudah salting.
jaeyun menyembunyikan wajahnya dimeja dengan tumpukan tangan, yeojin sendiri sudah tertawa kecil membayangkan jaeyun dan sunghoon menjalin hubungan.
baiklah yeojin buatlah grub untuk fansbase mereka.
diwaktu dan tempat yang bersamaan jaeyun dan sunghoon merasakan salting berat, jodoh? cuman gw yang tau.
bangku belakang jaeyun, yaitu ruka gadis keturunan jepang namun hanya bisa berbahasa jawa itu menyolek pundak yeojin "jaeyun kenapa?"
yeojin menggeleng pelan "salting dia ditanyain pacar sama sunghoon."
ruka pun tertawa pelan, lalu bangkit dari duduknya hanya untuk mengelus pundak jaeyun dengan pelan "kalo jadian kaga kaget gw."
udah ya, kita biarin jaeyun, sunghoon salting dan yeojin, ruka yang membayangkan mereka jadian.
apa yang ditunggu oleh para siswa? bel pulang, semua murid berlarian agar sampai dirumah dengan cepat. yeojin yang sudah selesai membereskan bukunya menunggu jaeyun yang memasukan buku kedalam tasnya.
"kamu udah tukaran nomor sama sunghoon?" jaeyun terlebih dahulu menatap gadis mungil didepanya dan mengangguk "tadi sunghoon.. datang pas istirahat." saat menyebutkan namanya kedua pipi itu bersemu merah.
"nah jarang jarang tuh sunghoon gerak duluan, gebet balik ih." sambar ruka yang belum pulang karena jadwal piket kelas.
"bener itu jae, gaada yang ngelarang kok." ujar yeojin memberikan semangat ke jaeyun.
jaeyun bukan tidak mau, namun dia bukan naksir sunghoon..
jaeyun sebenarnya naksir dengan teman sebangku ruka yaitu kazuha.
lebaran dikosan bisa apa?
bisa bikin story :)
penuh cinta, ren
KAMU SEDANG MEMBACA
Bubbles
Teen Fictiondisscontinued. gelembung; lingkaran rapuh namun indah, keindahannya membuat mereka bertemu.