Bertemu ?

138 22 0
                                    

13 April 2024
ㅤㅤㅤㅤㅤ

Jangan lupa votment nya ya guys,
jangan jadi side readers...

Jangan lupa votment nya ya guys, jangan jadi side readers

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-
-
-
-
-
-
-
-
-
-

┈ ─┈─ ┈ ⊹ ┈ ─┈─ ┈
ㅤㅤㅤㅤㅤ

2023

"Sshh..."

Suara lirihan terdengar dari bilah bibir seorang pemuda. Kedua matanya mencoba menerobos cahaya yang menyilaukan, mengganggu pandangan. Mencoba menghalau rasa sakit yang menyerang kepalanya, rasanya seperti ditusuk ribuan jarum.

Samar-samar matanya menangkap sosok laki-laki jangkung dengan perawakan yang ideal datang menghampirinya, menggunakan kemeja lengan panjang berwarna babyblue dipadukan dengan celana bahan berwarna cream, dan sepatu pantofel yang menggema di setiap ia melangkah.

Tuk

Tuk

Tuk

"Panggilkan dokter Jung"

Pandangannya semakin menjelas, mengamati sosok yang tadi dia lihat menghampiri, dan ia baru sadar bahwa laki-laki tersebut menggunakan kacamata yang membuatnya terlihat semakin menawan ?

Ini bukan waktunya untuk mengagumi paras seseorang. Kepalanya berdenyut nyeri dan seluruh persendian nya nyeri linu.

Seseorang masuk dengan cukup tergesa, menggunakan setelan dokter dan sudah dipastikan bahwa dia adalah seorang dokter. Dokter pribadi.

Laki-laki tadi mundur, memberikan ruang kepada dokter tersebut untuk memeriksa pasien nya. Sementara sang pasien tersebut mencuri pandang pada laki-laki berkemeja biru itu, memperhatikan sambil berdesis menahan sakit yang masih setia menyerang kepalanya.

Sang dokter berbalik, menghadap laki-laki yang berdiri tak jauh darinya itu, mengatakan bahwa semua baik-baik saja.

"Dia baik-baik saja, hanya terserang shock dan demam" ucapnya melirik sekilas ke arah si pasien.

Dokter tersebut membereskan peralatan nya, sambil berbicara ia juga menuliskan resep obat untuk ditebus nantinya.

"Karena terburu-buru aku lupa membawa beberapa obat, jadi kau harus menebus sebagian obat ini di apotek Tae."

Lelaki yang dipanggil Tae itu mengambil resep yang sudah dituliskan oleh sang dokter.

"Sepertinya dia tidak memperhatikan jam makan nya, pastikan dia makan tepat waktu dan meminum obatnya" lanjutnya.

Mendengar ucapan dokter ia mengangguk, mengingat-ingat pesan sang dokter sambil keduanya berjalan keluar dari kamar, meninggalkan pemuda tadi yang masih linglung dengan keberadaan nya.

Rewriting Destiny || Taekook (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang