"Dada!"
Joohyun dibawa kembali ke malam-malam sunyi ketika dia sendirian dengan pikirannya di kamar, lalu Gihyun entah bagaimana akan menyelinap masuk ketika air mata hampir jatuh dari matanya, gadis itu akan memberikan kenyamanan dan kebahagiaan yang sangat dia butuhkan sebelum emosinya meledak. Dia naik ke tempat tidur dan duduk di pangkuan Joohyun, kekhawatiran terlihat jelas di mata monolid nya yang menyerupai seorang wanita yang memeluknya di bingkai foto yang sedang dia pegang.
"Mama... kamu sedih?"
Gihyun akan bertanya dengan polos dan penuh kecemasan. Dan Joohyun akan selalu berbohong, ingin terlihat lebih kuat untuk putrinya. "Tidak sayang, mama hanya lelah." Joohyun akan mencium Gihyun di dahinya saat dia meletakkan kembali bingkai foto itu di meja samping tempat tidurnya, lalu dia akan membawa Gihyun kembali ke kamarnya, menidurkannya kembali.
Suatu pagi saat mereka bersiap untuk pergi ke tempat penitipan anak yang sering mereka kunjungi, Gihyun berlari ke arahnya, dengan bingkai foto di tangannya.
"Mama!"
Joohyun tiba-tiba berhenti dan segera meletakkan cangkir kopinya untuk menangkap gadis yang sedang berlari itu. "Gihyun-ah jangan berlari!" Dia memarahi saat putrinya yang menggemaskan mencondongkan tubuh ke depan di pelukannya, membuatnya hampir lupa akan pentingnya mendisiplinkan anak.
"Maaf mama..."
Gihyun akan selalu meminta maaf ketika dia tahu dia telah melakukan sesuatu yang membuat ibunya kesal. "Tidak apa-apa sayang, jangan lakukan itu lagi, oke?" Dia mencium kening Gihyum lalu melihat ke bawah pada apa yang dia pegang. "Kenapa kamu membawa itu, sayang?"
"Mama... siapa dia??"
Gihyun mendongak saat dia menunjuk wanita yang lebih tinggi yang memeluk Joohyun dengan erat, tersenyum dengan kedua mulut dan mata bulan sabitnya, dengan Joohyun memeluk pinggangnya sebagai balasan, kepalanya bersandar dengan nyaman di dada wanita yang lebih tinggi, dan Joohyun tersenyum lebar.
"Hmm..." Joohyun bersenandung saat otaknya membuatnya mengingat dirinya dan Seulgi. Dia bertanya-tanya bagaimana dia memperkenalkan Gihyun pada Seulgi.
Dia adalah cinta dalam hidup Joohyun, satu-satunya orang yang akan dia cintai seumur hidupnya. Dia 'the one that got away'. Satu-satunya orang yang akan selalu dia rindukan tetapi tidak akan pernah berani dia temui lagi. Satu-satunya orang yang dia sakiti lalu ia relakan pergi untuk selama lamanya. Karena Joohyun tau, dia tidak akan pernah layak untuk orang itu.
Dia adalah seseorang yang Joohyun impikan setiap saat dalam hidupnya, terutama setelah dia tahu dia memiliki Gihyun. Di hari-harinya yang rentan dan lemah, memikirkan orang itu membuatnya tidak menyerah pada Gihyun. Memikirkannya saja membuatnya tidak menyerah. Meskipun orang itu mungkin sangat membencinya sekarang, mengetahui bahwa dia memiliki satu beban yang berkurang membuat Joohyun berpikir bahwa ini jauh lebih baik. Seulgi akan sukses dalam hidup, karena dia diciptakan untuk itu.
Pikiran tentang Seulgi semakin menginvasi Joohyun selama awal trimester pertama. Dia memikirkannya tanpa henti, dia selalu harus menahan diri untuk tidak pergi dan menemuinya secara langsung. Dia harus selalu melihat foto di dompetnya, di bingkai foto itu. Sooyoung membantu dengan ngidam nya yang aneh, dia telah membantunya sejak malam itu. Dia adalah satu-satunya orang yang dapat diandalkan untuk membantunya bahkan sejak awal, awalnya meyakinkan Joohyun untuk memberi tahu Seulgi tentang apa yang terjadi tetapi tekadnya teguh untuk tidak membebani Seulgi lebih jauh dari patah hati yang telah dia timbulkan padanya, yakin bahwa dia tidak layak lagi untuknya. Sooyoung menyimpan rahasianya terutama kepada orang yang dengan geli diceritakan Sooyoung mengalami morning sickness yang aneh dan nafsu makan yang sangat aneh akhir-akhir ini. Tampaknya, Seulgi adalah pregnancy craving Joohyun; dengan demikian, membuat Seulgi terkena morning sickness dan juga ngidam menggantikannya. Dia akan menertawakan pemikiran bahwa itu karena dia. Dia menangis memikirkan bahwa itu karena dia. Dia akan tertawa dan menangis. Di video Seulgi yang diam-diam diambil oleh Sooyoung. Video dia sedang makan pisang yang dibubuhi saus tomat, tteokbokki dengan es krim kacang merah, sujebi penuh kol, dan banyak lagi kombinasi aneh lainnya. Video muntah-muntahnya atau mual di pagi hari. Tentang dia yang tertawa setengah hati, yang tidak sampai ke matanya, atau video dirinya yang sedang berpikir keras dan mata yang berkaca- kaca. Dia tertawa dan menangis, lagi dan lagi, selama trimester kedua juga, hingga trimester ketiga ketika fase ngidamnya akhirnya berkurang. Tapi bukan kerinduannya pada Seulgi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dada
FanfictionDada adalah terjemahan bahasa Indonesia dari cerita dengan judul yang sama, yang ditulis oleh salah satu author seulrene favorit ku di AFF! Ini pertama kalinya aku coba translate cerita. Aku suka banget cerita ini, semoga kalian juga suka! Before we...