Without Reason

446 31 6
                                    

Ketika ada orang yang menanyakan alasan kenapa Jungha begitu mencintai Hangyeom, bahkan melebihi dirinya sendiri, maka ia selalu jawab 'ntahlah, aku juga tidak tau alasanya, hanya saja aku begitu mencintainya dan aku tak mau kehilangannya' karena ia pun tak tau atau bahkan tak punya alasan tertentu.
.
.
.
.

Contohnya, beberapa bulan yang lalu...

Saat itu, Jungha sedang menunggu Hangyeom yang sedang merapikan peralatannya di depan kelasnya. Tak lama kemudian, Hangyeom keluar bersama dua teman kelasnya sembari mengobrol. Jungha yang awalnya sedang bersandar di tembok samping pintu kelas dengan ponselnya, lantas mengangkat kepalanya saat ia mendengar suara indah milik sang kekasih.

"Hyung" Panggil Hangyeom seraya berjalan menghampiri Jungha. Mendengar itu, Jungha lantas tersenyum, menegakkan badannya dan menerima pelukan hangat dari si kecil.

Melihat pemandangan yang selalu mereka lihat, kedua teman Hangyeom tersebut lantas bertanya pada Jungha. Panggil saja mereka Hwichan dan Sebin.

"Kim Jungha" Panggil Sebin

"Hm??" Sahut Jungha, masih dengan lengannya yang memeluk pinggang Hangyeom, dengan Hangyeom yang bersandar nyaman di pundaknya.

"Aku lihat-lihat, kau sangat mencintai teman kami ini. Apa ada alasan tertentu bagi mu??" Tanya Sebin langsung.

Jungha dan Hangyeom yang mendengar pertanyaan itu lantas saling pandang dan tersenyum.

"Memangnya dalam mencintai seseorang harus ada alasan tertentu kah Sebin-ah??" Bukannya menjawab, Jungha malah memberikan pertanyaan kembali.

Ya, mereka memang sudah lumayan dekat, berkat Hangyeom juga.

"Aku juga tak tau, tapi siapa tau kau memiliki alasan mu kan??"

Hwichan dan Hangyeom hanya terdiam mendengarkan mereka. Jika boleh jujur Hangyeom juga penasaran akan satu hal ini, dan Hwichan hanya tak tau ingin menyahut dengan apa.

"Ani, aku juga tak tau mengapa aku begitu mencintai Gyeomie. Hanya saja bagi ku, Song Hangyeom adalah orang yang aku cintai dengan begitu dalamnya" Jawab Jungha dengan mengedikkan sebelah bahunya.

Mendengar itu, entah mengapa yang salah tingkah bukan hanya Hangyeom, akan tetapi Sebin dan Hwichan yang mendengarnya pun ikut salah tingkah di buatnya.

Sederhana tapi tak semua orang dapat merealisasikan nya. Dan Hangyeom sangat beruntung mendengar hal itu dari kekasih besarnya ini.

"Jika tak ada yang akan kalian tanyakan lagi, aku dan Gyeomie pamit duluan yaa, ada janji soalnya" Pamit Jungha.

"Hah?? Memangnya mau kemana Hyung??" Tanya Hangyeom yang bingung.

"Bukannya kemarin kamu mau nonton?? Film yang baru tayang beberapa hari lalu"

"A-aahh iya sih, tapi kan Hyung bilang kalo Hyung ada tugas"

"Tugas mah gampang, sekarang aku mau ngajak nonton filmnya dulu, kan dari kemarin pengen bgt tuh" Jawab Jungha seraya mengelus kepala sang pujaan.

"Aduh, kalian kalo mau ngebucin jangan disini donk, masih ada kami ini" Sahut Hwichan yang sedari tadi terdiam.

"Lagian kalian, kapan mau nyusul kami?!" Jawab Hangyeom sedikit sarkas.

"Gyeom, jangan sampe buku yang ada di tangan ku ini melayang ke kepala mu yaa" Kesal Hwichan.

Hangyeom dan Jungha hanya tertawa mendengar keluhan itu, yang di balas dengusan oleh Hwichan juga Sebin.

"Ya udh kami duluan yaa?? Byee kalian" Pamit Jungha

"Bye byee" Lanjut Hangyeom sebelum memutar balik badannya dan berjalan beriringan bersama kekasih hatinya.

Secret Hate (Love) RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang