12

541 31 3
                                    

Sampai tengah malam, kookie belum kembali, tae sudah menghubungi seluruh saudaranya namun tak ada satupun yang tau kookie dimana. Merrka semua berkumpul diruamh tae, dan suga jimin datang oaling akhir

"Tenanglah sayang, kau istirahat dl... hyung yakin kookie akan kembali", bogum

" iya tae, mungkin kookie sedang merayakan kelulusan mereka", ucap suga

"Kelululsan apa hyung?" Tanya tae, yang lain pun menatap suga penuh tanya

Suga kesal karena semua orang melupakan kookie karena munculnya bogum

"Ah sepertinya kau lupa kalau kookie itu anak akselerasi dan ujiannya lebih cepat dibandingkan kelas reguler.... bulan lalu dia sudah ujian saat kau sibuk berkencan dengan bogum... dan sat pernikahanmu, aku telat datang karena menghadiri pesta kelulusan kookie tae..."

Tae kaget, dia total lupa kalau anaknya sedang ujian kelulusan... sejak mengenal bogum, tae memang seringbpulang larut karena menghabiskan waktu dengan bogum, taepun sampai tak tau anaknya sednag ujian, dan hari kelulusannyapun tae tak ad disampingnya

Air mata tae lolos, dia merasa jadi ibu yang tak becus..

"Hikss hyung jujur padaku, kau taukan kookie ku kemana"

"Bukankah kookie sudah bilang kalau kau menikah dia akan pergi, dan kau memutuskan menikah tae... itu artinya kau mengizinkanya pergi"

"Hiks tidak tidak hiksss aku tak bermaksud begitu hiksss hnyuung beritahu dimana kookie"

"Aku tak tau tae, dia hanya meminjam uang padaku dan meninggalkan motornya sebagai jaminan.... aku tak tau dia kemana.... sudahlah, kau sudah memutuskan, maka berbahagialah... toh seperti yang kalian bilang, kookie juga nanti akan bahagia, mungkin ini prosesnya menemukan bahagianya"

Setelah meluapkan kekesalannya, sugapun pergi

Tae tak henti hentinya menangis dan berakhir pingsan.

Para kakek neneknya juga menyesal sempat mengabaikan kookkie karena ingin melihat tae bahagia. Dan nyatanya hari ini, tae sangat tersiksa.

.
.
.

"Kookiee.... hikss pulang kookieee....", tae memanggil kookie dalam tidurnya. Suhu tubuh tae sangat tinggi, dan obat yang diberian dokter tak banyak membantu.

"Sayang... bangun...", ucap bogum lembut,

Taepun membuka matanya dan menanggil.kookie, namun kookie tak ada disana, taepun kembali menangis... dia mau anaknya...

Bogum memeluk tubuh tae lembut, dia masih sabar menghadapi kondisi tae.
.
.
.

.
.

Sudah sebulan, namun info mengenai kookie masih belum ditemukan. Namun tae sudah mulai beraktifikas kembali walau masih sering tetiba menangis

"Sayang, mana sarapanku"

"Sebentar hyungi...", tae datang membawakan makanan untuk bogum

"Terimakasih..", tae hanya mengaguk

Setelahnya bogum memakan makanannya, dan tae kembali membereskan alat makan bogun..

Bogum menghampiri tae dan meremas bokong tae..

"Aah hyungiiiee jangan..."

"Sayang, aku rindu lubangmu"

"Tidak hyungiiii aku sedang tak ingin melakukannya", ucap tae mendorong dorong tubuh bogum, namun bogum mencengram tangannya

"Tapi aku mau sayang, layangi akuu", ucao bogum sambil menciumi leher tae

"Aah ahhhh hyungh hikss jangan hikss ahhhh kumohon... ah ahhhh"

Bogum langsung membungkan mulut tae dan menghentakan miliknya k hole tae yangasih kering

"Aaaaa hikss sakiit hyung... ah ahhh hiksss sakiit ah ahhhh hiksss tsoop stoopp ah ahhhh nooo hikss hiksss"

Bogum tak oeduli, dia sudah dikuasai nafsu, menarik rambut tae dan membantingnya ke sofa,

Bogum langsung memghujam hole tae lagi

"Aaa hikss sakit sakiiit ah ahh ahhh hyungiiie ah ahh stoop stooop ah ahh sakiit sakiiit ah ahhhh hikss hiksss tolooong aahh tolooong aaah"

Plak

Pipi tae ditampar

"Mendesahlah bicht aah ahh"

"Ah ahhh stooop aah ahhhh hyungh ah ahjhh ahhh stooopp ahhh"

Leher tae dicekik, dah bogum makin menghujam hole tae sampai tae pingsan

love mommy tae soo much (kookv)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang