Chapter 11: Pria mabuk

127 13 0
                                    

"Tunggu!" teriakan seorang remaja berusia 17 tahun dengan rambut merah terdengar jelas di tempat itu.

seorang remaja berambut pirang dan mata ungu berbalik dan melihat remaja berambut merah yang kelelahan setelah berlari mengejarnya.

"Lambat" remaja berambut pirang itu mengejek temannya yang baru saja menyusulnya.

"segitu aja udah lelah" ucapnya lagi dengan nada yang sama.

remaja berambut merah yang mendengar ucapan temannya itu terlihat kesal. 

"menurut mu aja, bawa barang seberat ini capek atau enggak?!" jawabnya dengan nada kesal.

"cuma segitu" tanggapan yang datar dari temannya itu membuatnya semakin kesal.

"BERIKUTNYA!"

teriakan dari penjaga gerbang menghentikan percakapan kedua remaja itu.

"maju" dengan kasar pemuda berambut pirang mendorong temannya untuk berjalan lebih cepat.

"untung udah kenal bertahun-tahun" meski wajahnya tersenyum, hal itu tidak menyembunyikan suaranya yang terdengar kesal dengan teman 'baik' nya itu.

"Kartu identitas"

mereka berdua lalu menunjukkan kartu identitas mereka pada penjaga gerbang yang bertugas.

"Aruno Raziel, 17 tahun, penggembara"

"Julius Xinclaire"

setelah memeriksa kartu identitas mereka, penjaga itu mempersilahkan mereka berdua masuk.

"selamat datang di kota Celestalis"

"BERIKUTNYA!"

saat ini kedua remaja itu ada di kota Cylis, salah satu kota yang wilayahnya ada di pinggir laut.

kota Cylis dikenal dengan julukan 'kota turis' karena seringkali di kunjungi oleh para pedagang ataupun turis yang ingin menikmati keindahan kota Cylis.

perekonomian di kota cukup stabil karena banyaknya pedagang dan turis yang datang setiap hari. Terutama saat festival hampir tiba.

Kerajaan Mistralia memiliki acara tahunan yang dikenal dengan nama 'festival kebangkitan' dimana pada hari itu semua kota akan mengadakan festival di hari yang sama.

festival ini untuk memperingati hari perubahan kepemimpinan tirani keluarga kerajaan sebelumnya. Dan hari diangkatnya raja pertama 'Han' yang membawa kerajaan menuju masa jaya nya.

festival berlangsung selama seminggu penuh. 

Setiap penduduk akan mengenakan pakaian simbolis yang dominan warna merah dan hitam, serta topi khusus yang dipakai di kepala mereka.

untuk anak-anak mereka tidak menggunakan topi khusus itu, topi itu hanya digunakan oleh orang dewasa yang sudah menikah dan mempunyai anak.

saat malam tiba, akan ada pertunjukkan di pesisir pantai dengan atraksi api yang menakjubkan. Itulah yang menjadi daya tarik para turis untuk datang ke kota ini.

"Lius, ayo ke penginapan dulu"

"nanti aja Zel, cari makan dulu yuk. Banyak makanan baru nih."

"gak ada."

Raziel segera menarik kerah belakang teman nya itu dengan tiba-tiba.

"Eh? Tung-"

Julius tertarik ke belakang saat ingin berjalan menuju makanan yang ia incar.

"Hei!! Raziel jangan ditarik!"

Raziel tidak mengatakan apapun. 

Membuat Julius semakin memberontak, tapi tenaga Raziel jauh lebih besar darinya sehingga hal yang ia lakukan itu sebenarnya sia-sia saja.

Reinald (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang