✩♬₊˚•[02. Lil Problem]⋆☾⋆⁺₊✧

2.7K 268 12
                                    

𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰
.
.
.
.
.
.

Mobil mewah berwarna hitam itu berhenti didepan gerbang, mengantarkan anak bungsu Evander ke sekolahnya.

"Bye-bye Abang, Adek masuk ya? Abang semangat kerjanya" Hazel sempatkan untuk memberi kecupan pada Abang keduanya yaitu Jeffrey.

Hari ini Jeff lah yang mengantar Hazel ke sekolah, entah karena apa juga, padahal Hazel biasa diantar oleh supir mereka.

Setelah mobil Jeffrey melaju, Hazel langsung berjalan menuju kelasnya. Ini masih tergolong pagi untuk berangkat ke sekolah, karena siswa yang lain banyak yang belum datang.

"Wih, ketemu nih kita" Ucap seseorang yang dibelakang sana yang membuat Hazel menghentikan langkahnya untuk berjalan.

"Enaknya diapain ya, kan kemarin bebas" Hazel membalikkan badannya.

Disana, berdirilah orang yang dalam kutip Hazel hindari. Orang itu adalah Dani.

Iya, Dani. Anak kelas sebelah yang akhir-akhir ini mengganggu Hazel karena hal sepele.

Langkah kaki Dani mendekat, Hazel sedikit khawatir. Keringat muncul di wajahnya padahal ini masih pagi.

"Kamu mau apa lagi, Dani? Aku merasa kita gak punya masalah, tapi kenapa kamu selalu gangguin aku, bahkan kamu juga sering pukul aku" Ungkap Hazel didepan Dani.

Senyum miring terhias di wajah Dani. Mata mereka berdua saling beradu tatap.

"Itu karena lo, karena lo itu sendiri kita jadi punya masalah! Ngapain lo sok-sokan nolongin Monic? Mau jadi pahlawan lo? Iya?!"

Hazel menggeleng. "Aku bukan mau jadi pahlawan! Tapi sikap kamu itu gak pantes Dani. Kamu sama temen-temen kamu gak seharusnya bully dia, perempuan lagi. Pikiran kamu dimana?"

"Urusannya apa emang sama lo? Dia duluan yang cari masalah sama gue, berani-beraninya dia nggak nanggepin gue, udah miskin belagu lagi. Sama kayak lo!" Tunjuk Dani pada Hazel.

Wajah Hazel masih tenang, tidak banyak siswa juga disini. Lagipula siswa disini juga tidak ingin ikut campur dan tidak ingin tau juga.

Permasalahan ini bermula saat Hazel menolong adik kelas yang bernama Monic waktu itu, tengah dirundung oleh Dani dan teman-temannya.

Monic juga di perbudak oleh Dani dan teman-teman Dani yang lain.

Hati Hazel yang perasa itu langsung terbawa perasaan, hingga menolong adik kelasnya tersebut dan membuat Dani marah.

Akibatnya dirinya dan Dani lah yang akhirnya bermusuhan, hanya Dani sih yang menganggap. Hazel sendiri tidak menanggapi.

Akhirnya Hazel pun diganggu pula oleh Dani hingga yang paling parah yaitu Dani memukul Hazel, kekuasaan memang membuat orang jadi semena-mena.

Ayah Dani adalah donatur di sekolah ini, jadi Dani lumayan disegani disini jadi tidak ada yang mencegah Dani untuk merundung siswa lain.

"Dan lo" Jari telunjuk Dani menempel pada dada Hazel. "Lo yang ngerusak pertemanan gue sama Justin"

Hazel sedikit terkejut, memangnya dirinya habis berbuat apa? Dirinya dekat dengan Justin karena mereka keluarga.

"Semenjak ada Lo! Dan gara-gara Lo! Justin selalu belain lo terus! Dan gue harus keluar dari lingkup pertemanan gue sama Justin" Hazel sedikit didorong oleh Dani yang membuat anak itu sedikit oleng.

Hazel menggeleng lagi. "Aku enggak pernah ngerusak pertemanan kamu sama Justin. Mungkin sikap kamu yang membuat Justin gak mau lagi temenan sama kamu"

*Bugh

Evander's GangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang