Cerita berikut hanya fiksi jika ada typo, kesalahan nama karakter dan penulisan yang kurang rapi harap dimaklumi.
Happy reading!
♧♧♧♧Pukul delapan pagi, Liam mengunyah salad sayurnya dengan santai sambil memainkan ponselnya. Setelah mengunggah satu postingan di sosial media yang dia yakini akan ramai, Liam menyudahi acara sarapan paginya. Kemudian dia pergi mandi dan bersiap-siap, pukul sembilan nanti Karina akan datang menjemputnya, meski raganya masih mengantuk dan lelah karena tidak tertidur lagi sejak semalam, Liam tetap bergegas demi pekerjaannya.
Ini bukan tetang uang atau ketenaran, ini tentang kedamaian hatinya.
Bagaimana Liam melarikan dirinya setiap waktu. Membuat dirinya sibuk bahkan sampai muntah darah agar dia lupa dengan segala mimpi buruk.
Namun resah hatinya tidak pernah pergi.
Rasa bersalah terlalu memupuk hatinya.
Liam tidak punya cara lain selain melarikan diri.
●●●
"Hari ini akan ada pemotretan dengan majalah LOOV untuk sampul depan edisi minggu yang akan datang. Selanjutnya, makan siang bersama salah satu sponsor besar dari drama yang akan kau bintangi nanti dan sekitar pukul tiga ada pertemuan penting di kantor. Sehabis makan siang kita langsung menuju kantor." Karina selaku manager Liam, sibuk dengan tablet canggih di tangannya. Matanya dengan lincah memindai semua yang ada dalam layar.
"Kau mendengarkan perkataanku?"
"Ya."
Liam duduk bersandar sambil menghadap ke luar jendela mobil sedangkan Karina duduk di depan bersama dengan sopir.
Jalanan sangat ramai padahal jam sibuk telah berlalu.
"Ada satu lagi, jadwalmu sebentar malam, acara penghargaan tahunan di stasiun tv Ret." Sudah memasuki pertengahan tahun. Musim panas akan segera tiba, ada banyak festival yang akan diselenggarakan. Acara-acara penghargaan juga tidak luput untuk memeriahkan suasana.
Tapi Liam bahkan tidak begitu tertarik. Pandangan matanya masih menelusuri jalanan yang cukup padat.
"Ya," Liam membalas dengan lesu. Karina menyadari itu, dia menoleh ke belakang.
"Ada apa denganmu?"
"Aku tidak tidur semalaman."
"Bukannya aku menyuruhmu untuk tidur lebih awal?" Karina berdecak dengan kesal, dia hendak memarahi aktor asuhannya ini tapi perkataan Liam selanjutnya membuat dia bungkam.
"Aku tidak bisa tidur setelah terbangun tengah malam."
Karina tahu dengan jelas penyakit insomnia yang diderita Liam. Berobat untuk tubuhnya saja tidak cukup jika hati Liam yang terluka.
"Apa semakin parah lagi?" tanya Karina dengan khawatir.
"Akhir-akhir ini kepalaku terasa sakit lagi."
"Kenapa tidak mengatakannya padaku lebih cepat?"
"Kupikir hanya sakit kepala biasa." Liam termenung, dia tahu dengan jelas alasan sakit kepalanya tapi tidak mengatakan lebih dan mencari alasan yang lain.
![](https://img.wattpad.com/cover/365077404-288-k569164.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Death Four [BL]
RomanceKematian tragis dari bintang cilik Jessan Mills membawa tanda tanya besar bagi orang-orang. 18 tahun berlalu, sosok Briel Kalingga dengan matanya yang berwarna coklat terang datang mengguncang panggung hiburan. Kisah yang belum selesai, Liam Greyso...