6

3.8K 237 4
                                    

Malam hari. Caine berada di kantor rion dan mengerjakan laporan kemarin yang belum selesai. Dia terus mengetik dan membuka buku dokumen yang ada di samping computernya. Dia terus mengetik dan setelah 3 menit, ada salah satu laporan yang salah ketik. Dia benar² dan menaruh kepalanya di meja

Caine: "kapan selesainya sih!..."

Rion masuk kedalam ruangannya dan menatap caine.

Rion: "kalau udah capek pulang aja. Nanti biar gw yang kerjain."
Caine: "gausah... nanti kamu capek.."
Rion: "ga kok. Kamu istirahat aja dikamar ku. Hari ini kamu nginap lagi aja. Lagian ini udah malem banget, takut ada mafia lain gangguin kamu di jalan."

Caine mengangguk pelan dan berdiri dari kursi kerjanya. Rion masih didepan pintu menatap caine yang hendak berjalan kearah pintu. Saat caine hendak membuka pintu, rion menahan tangannya dan dengan cepat menjepitnya di pintu. Tangan caine berada di atas kepalanya. Caine terkejut dengan pergerakan rion yang tiba²

Rion: "tapi sebelum kamu pergi kekamarku.. alangkah baiknya kita bermain sebentar.."
Caine: "l-lepasin gw!"
Rion: "shtt.. no baby...I'll keep doing it when you say you don't want to..."

Rion mulai mencium lehernya dan dan membelai pinggang caine. Tangan caine berada di bahunya sambil menggerang pelan.

Caine: "ughh...huhh...r-rionh...."
Rion: "call my name again darling.."
Caine: "ahh...ghh..."

Rion mulai membuka baju caine dan membuat tanda merah didekat leher caine

Caine: "a-ahh.... fuck..."

Perlahan rion membuka celana caine. Rion terus mencium bibir caine dengan gairah.

Caine: "ghh...rionh....ini memalukan..."
Rion: "it's okay babe. Gaada yang bkl dteng keruangan ini..."
Caine: tapi..aku takut..."
Rion: "shht..."

Rion mulai meraba bagian sensitif caine dengan lembut. Caine menahan untuk tidak mengeluarkan suaranya.

Rion: "keluarkan suaramu caine... aku melakukan ini untuk mendengar suara indahmu..."

Caine menggeleng dan tetap menahan suaranya. Rion berfikir usil dengan caine, dia memegang bagian ujungnya dan sedikit mencengkramnya. Caine tidak tahan, dia mengeluarkan suaranya sambil menggenggam bahu rion dengan erat. Kaki dan tangannya gemetar, tapi dia harus tetap berdiri.

Caine: "rionh...a-aku...inginh..."
Rion: "tahan sedikit lagi.."
Caine: "aku t-tidak... mmh... kuat...."
Rion: "pasti bisa.."
Caine: "ahhh.... rion...s-sakit...."
Rion: "sekarang keluarkan saja sayang.."

Caine mengeluarkan semua cairannya. Cairannya terkena tangan rion. Rion menatap cairan itu beberapa detik lalu menjilatnya.

Rion: "manis sekali~"


















Thank you manizh sudah bacaa♡♡

rioncaineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang