13

1.5K 115 17
                                    

Dihari seperti biasa, rion dan caine mengerjakan tugasnya masing-masing. Namun adahal yang selalu membuat caine selalu menghindar ketika bertemu rion, yaps betul, caine menyukai rion. Dia menyembunyikan perasaan itu dari semua anggota termasuk rion sendiri.

Hari dimana rion memeriksa pekerjaan caine, caine hanya menunduk dan tidak menatap sekeliling. Rion yang benar-benar jengkel akan hal itu, dia bangkit dari kursinya dan menghampiri caine.

"Apa yang kau sembunyikan dari ku?" Tanya rion

"T-tidak ada..." jawab caine

"Oh ya? Lalu bisa kau jelaskan kenapa kau selalu menghindar jika bertemu denganku? Akhir² ini.." Tanya rion lagi

"A-aku...aku..." caine benar benar gugup saat ini.

"Apa kau menyukaiku? Jujur saja." Ucap rion

Wajah caine memerah dan terus menunduk. Jari jari rion mengambil dagu caine dan memaksanya untuk menatapnya.

"Benarkah seperti itu?" Tanya rion

"Y-ya... aku menyukai mu karna kejadian waktu itu..." jawab caine

"Baguslah.. lagi pula aku juga menyukaimu.." ucap rion

"Sejak kapan?" Tanya caine

"D-dua minggu yang lalu..." Jawab caine

"Jadi begitu...." ucap rion sambil memangguk kecil

Rion mendekat ke bibir caine dan dia berhenti dengan jarak beberapa inci.

"Bolehkah?" Tanya rion

Caine agak sedikit ragu. Dan akhirnya dia mengiyakan pertanyakan rion. Rion mencium bibir caine dengan cepat dan melumat bibir caine. Caine mencengkram pundak rion, dan matanya berkedip saat tertutup. Rion meraih pinggang ramping caine dan memperdalam ciumannya.

Setelah beberapa menit, akhirny rion melepaskan ciumannya.

"Anggap saja aku sudah menjadi milik mu dan kamu adalah milik ku, selamanya.." ucap rion

Seringai tipis muncul di bibir rion.

"Dan, hubungan kita tidak usah di sembunyikan lagi. aku akan memberitahu semua anggota, bahwa kita seorang kekasih." Ucap rion sambil membelai pipi caine.

"..jangan beritahu mereka..." pinta caine

"Hm? Why not?" Tanya rion

"Aku malu..." ucap caine, dia membuang wajahnya karna malu

Rion langsung menarik wajah caine dan memaksanya untuk menatapnya

"Tidak usah malu... semua anggota akan memakluminya..." ucap rion sambil memberikan kecupan kecil di pipi caine


































Halo guys. Udah lama gak up, maaf ya aku terlalu lelah dengan tugas² ku. Aku bkl lanjut wleowleow ya. Di tunggu ya. Oh iya, aku minta tolong untuk komen, barangkali aku salah dalam membuat teksnya. Komen ap aj yg pnting comen

rioncaineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang