pasrah akan takdir

73 4 0
                                    

Di atas gedung terlihat Junkyu dan Hyunsuk yang lagi tiduran sambil menikmati suasana langit

"Jadi lu mau cerita apa ?"tanya Junkyu kepada Hyunsuk.

Hyunsuk yang di tanya itu pun langsung mengubah posisi nya menjadi duduk.

"Gw ragu."jawab nya membuat Junkyu bingung.

Dengan cepat Junkyu mengubah posisi nya juga sama seperti Hyunsuk,"ragu kenapa ?"

"Semua anak pasti pengen kuliah, tapi orang tua gw suruh gw buat nerusin perusahaan nya mereka. Gw kan gak suka sama pengusaha begituan, yang gw ingin kan sama seperti murid lain yang belajar, bermain bersama, anda tawa."jelas Hyunsuk sembari menghela nafas nya

Junkyu yang dengar itu pun tersenyum,"lu lihat bunga itu?"tanya nya sembari menunjukkan bunga yang berada di bawah.

"Lihat!!walaupun kecil, memang kenapa?"tanya Hyunsuk balik.

"Bunga putri malu, yang tumbuh secara liar keberadaan nya. Dia ingin juga sama seperti bunga lainnya, yang tumbuh di rawat dan di besarkan dengan cara di siram pagi dan sore. Tapi, apakah dia nyerah begitu saja ?tidak justru di saat itu dia baru sadar kalau dia juga berarti akan dunia ini , karena dirinya bisa tumbuh sesuai keinginan nya."jelas Junkyu tersenyum.

"Jadi gw harus ikutin ortu gw?"tanya Hyunsuk bingung.

"Itu sih lu harus tanya sama hati lu sendiri, kalau gak mau yaudah lepas."jawab Junkyu tersenyum

"Lu kebanyakan senyum sih, apa gak cape tuh pipi."tegur Hyunsuk di balas tawaan oleh Junkyu.

"Kagak sih, yaudah ayo masuk dikit lagi mau bell."kata  Junkyu di balas anggukan oleh Hyunsuk.

Ketika mau berdiri, tiba tiba saja Junkyu memegang kepala nya yang menandakan dirinya pusing.

Hyunsuk yang lihat itu panik, belum sempat Hyunsuk bertanya Junkyu langsung roboh.

*******

Di UKS
   Junkyu seperti terbaring di brankar UKS pun membuka matanya, dia melihat sekeliling nya ternyata yang ada cuman Hyunsuk dan perawat UKS.

Hyunsuk yang melihat Junkyu tersadar itu pun langsung menghampiri nya,"lu gak apa apa ?"

"Gw baik baik saja, tapi ini dimana?"tanya Junkyu sembari memegang kepala nya.

"Katanya mag lu kambuh, lu belum makan nya?"tanya Hyunsuk tetapi Junkyu hanya terdiam sebentar.

"Gw harus balik ke kelas dulu."ujar Junkyu mencoba mengalihkan pembicaraan.

Hyunsuk yang sudah muak akan sifat Junkyu yang selalu menutupi semua nya itu pun bilang,"kalau lu punya masalah cerita ke kita semua, kita ini sahabat lu bukan orang lain."ucap Hyunsuk membuat Junkyu bungkam

"Kita semua punya masalah suk, tapi kalau gw lebih enak nya tidak mau cerita ke siapa siapa."ujar Junkyu langsung pergi dari hadapan Hyunsuk tanpa memperdulikan omongan si kawan pendek nya itu.

Junkyu berjalan di lorong, tetapi semakin dia berjalan mata nya seperti buram hingga hampir terjatuh jika tidak menyentuh dinding.

Kepala nya semakin sakit, hingga dia mengambil hp buntut nya dan menelpon ibu nya tetapi sayang tidak di angkat angkat.

Secara terpaksa akhirnya Junkyu melanjutkan perjalanan nya menuju kelas, belum sampai di kelas dia malah menabrak temannya itu.

"Jun, lu kenapa ?muka lu pucat basi njir kayak mayat."tanya Jihoon khawatir.

Junkyu mengerut kepalanya ,ini benar benar sakit banget. "Kagak kenapa-napa. Gw cuman lemas saja."jawab Junkyu lemas.

"Jihoon, bawa dia ke tempat duduk nya."suruh ketua kelas sembari melihat mereka.

Jihoon mengangguk, dengan cepat dia membawa Junkyu ke tempat duduk nya. "Kalau lu sakit, gw bisa anterin lu ke rumah."ucap Jihoon merasa kasihan kepada Junkyu.

Bagaimana tidak kasihan, sekarang saja dia memegang kulit Junkyu saja rasanya kayak megang api unggun secara langsung

"Bunda dingin."ngeluh Junkyu tanpa memperdulikan ucapan Jihoon

Jihoon yang tau hal itu, dia pernah merasakan hal ini sungguh sangat menyiksa pun berakhir langsung mengambil buku Junkyu dan memasukinya ke dalam tas Junkyu

"Maaf Doyoung, gw mau anterin teman kita ke rumah sakit!"ujar Jihoon langsung membawa Junkyu, walaupun Junkyu menolak tapi nama nya juga Jihoon pasti bakal tetap kekeh akan keputusan nya.

Doyoung yang melihat mereka pergi pun langsung menghela nafas, Haruto yang lihat Doyoung pun tersenyum sinis. "Ini kah yang namanya saudara tiri, padahal sudah tau saudara nya sakit bukannya panik malah..."

Ucapan Haruto berhenti sebab dia tidak kuat menahan tawanya.

Doyoung pun menjadi emosi ketika mendengar hal itu,"Diam mulut lu!!lu gak bakal tau apa apa yang terjadi sama keluarga gw."

"Oh iya iya, kita kagak tau gaes. Lu di pilih jadi ketua kelas karena Junkyu, lu ambil bunda nya Junkyu dan sekarang lu mau apa lagi?kurang puas kah menghancurkan kehidupan seseorang?"tanya Haruto kepada Doyoung.

Doyoung mengepal kan kedua tangan nya dan langsung menghampiri Haruto, tetapi justru malah di halang oleh sebuah lemparan pulpen.

"Jangan sakiti saudara gw, gw kagak suka lu sakitin saudara gw."ucap nya sambil menatap Doyoung dengan mata wolf nya.

Doyoung yang tau itu langsung melepaskan Haruto dan terkekeh kecewa. "Jadi kalian semua sekongkol mau menyerbu gw ?"tanya Doyoung kepada mereka semua.

"Kami tidak sekongkol kok, tapi kami membela yang benar. Lu tau kan hukum karma itu ada, pasti almarhumah bunda lu nyesal telah melahirkan iblis seperti diri lu."jawab Asahi yang dari tadi hanya sibuk melukis.

****

Di rumah sakit
    Junkyu terbaring tidak sadarkan diri, dan terlihat Jihoon yang berada di sebelah nya sedang menunggu Junkyu sadar.

Junkyu membuka matanya dan melihat Jihoon pun tersenyum,"Maaf nya merepotkan kamu."

"Santai saja kali, oh iya Jun lu tau kagak kalau gw dengar adik tiri lu di serbu oleh teman sekelas."ucap Jihoon tersenyum.

"Terus ?"tanya Junkyu bingung.

"Ya harus nya lu senang kan, akhirnya luka yang lu rasakan dia alami juga."jawab Jihoon kepada Junkyu.

Junkyu pun terdiam sejenak,"gw kagak tau harus senang atau apa, tapi gw lelah."balas Junkyu tersenyum kecut.

"Kalau lu lelah istirahat gih, gw mau pergi dulu nya lapar."ucap Jihoon tersenyum di balas anggukan oleh Junkyu.

Jihoon pun keluar, ketika sudah menjauh keadaan ruangan itu sepi tiba tiba ada suara hp berdering.

Junkyu mengernyitkan keningnya, dia memeriksa hp nya tetapi tidak ada yang menelpon.

Kemudian dia mendengar ternyata itu suara dari hp nya Jihoon, karena Jihoon keluar Junkyu pun mengambil nya dan mengangkat nya.











"Junkyu, apa yang kau lakukan!?"

TBC

10 sayap langit |treasure Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang