" naa di panggil pak Gavin suruh ke ruangannya." ucap Sinta pada Saina yang melamun di kelas seorang diri." nyakin loh mau kesana." Ros menghampiri Saina, gadis itu meyakinkan Ros bahwa dia baik - baik saja, hatinya berdetak sangat cepat ketika melangkah menuju ruangan itu" permisi pak." Saina masuk ke dalam ruangan itu dan melihat pria yang menyenderkan dirinya sambil melihat ke arah luar jendela dengan mata yang merah seperti habis menangis. suaranya membuyarkan lamunnya ia menatap gadis yang berdiri tepat di depan pintunya, Saina langsung menunduk " Ambil ini, hanya 5 orang saja." Gavin melangkah mendekat ke arah Saina dan berdiri tepat di hadapannya dengan memberikan sebuah surat undangan pernikahan.
Tangannya bergetar saat mengambil surat itu, membuat Gavin bingung pada Saina " Baik pak." dengan cepat Saina mengambilnya berusaha menahan air matanya " Bapak mohon dateng Saina." perkataannya itu berhasil mengeluarkan air matanya, gadis itu menatap Gavin bingung kenapa pria itu menangis. mata mereka saling bertatapan, ketika rasa kecewa, patah hati terjawab hanya melihat dari mata" Maaf, saya sudah terlambat untuk mengatakannya." penyesalan Gavin membuatnya merasa seperti pria bajingan karena tidak bisa memilih antara dua hati. Namun, hatinya tidak bisa berbohong jika memang ia mencintai Saina dengan tulus.
" Terima kasih, sudah mengisi masa remaja saya pak." gadis itu menatap Gavin dengan tatapan tulusnya senyumnya terlihat jelas di bibirnya.
"Sa-saina?." apa maksud dari perkataan gadis itu. "Maaf, saya sudah membuat kecewa Saina." gadis itu dengan cepat menggeleng dengan tetap tersenyum manis." Bapak tidak salah, namun ini adalah salah saya yang sudah menyukai bapak." gadis itu tersenyum untuk terakhir kalinya senyuman yang sangat tulus dimana banyak sekali makna dalam senyumnya.
" Berarti Saina milih 5 orang termaksud Saina, nanti Saina kirim list namanya pak." isaknya berusaha tegar, Gavin hanya menatap gadis lugu di hadapannya. Kenapa harus gadis ini yang dia lukai,apa salah jika mencintaimu? Apakah, mencintaimu adalah sebuah anugrah untuk ku?
" Perahu kita tidak akan berlayar? Sa-Saina." langkahnya terhenti saat mendengar perkataan itu gadis itu kembali menatapnya " Tidak akan, Perahu kertas kita tak akan melaju." kata - kata itu adalah sebuah tamparan untuk Gavin hatinya sangat hancur, seperti benda tajam yang sudah menusuk hatinya.
" SAINA!." teriak Ros yang membawa tas miliknya, gadis itu melihat betapa hancurnya sahabatnya dengan air mata yang mengalir deras di kedua pipinya dengan kertas yang berada di tangannya" Sudah biarkan na." Gadis itu memeluknya erat mencoba menenangkan Saina.
" Kita pulang yah." ajaknya menuntun Saina untuk berjalan dan menghapus air matanya, Gavin yang mengintip dari balik jendela tidak bisa menahan air matanya betapa suram kisah cintanya. kenapa aku tidak pernah mendapatkan cinta yang ku inginkan?
.
.
.
Mimpi buruk ku yang menjadi sebuah kenyataan
" Selamat pak." Dani memberikan selamat pada pak Gavin, di susul Sinta, Vina, dan terakhir adalah Saina dengan senyum cerah yang ia berikan untuk kedua pengantin itu" Selamat pak." ucapnya tak di sangka pengantin wanita itu tiba - tiba memeluk Saina " Maaf." bisiknya dengan air mata yang terjatuh di pipinya. Saina membalas pelukannya dan hanya tersenyum, Ros tidak sanggup melihat semuanya.
Pada akhirnya semua yang terjadi akan menjadi semua kenangan untukku, aku sudah berusaha untuk melupakan mu seiring berjalannya waktu kamu sudah hilang didalam ingatkanku, dan perasaanku. ku tulis kisah kita di dalam buku ini entah ketika aku menulisnya ingatan ku kembali mengenang semuanya, rasanya sangat bebas bisa menulis ini semua. Andai kau tahu betapa berharganya dirimu untukku.
Sekarang aku tahu kenapa Allah SWT menjawab semua doa - doa ku dengan semua ini, karena Allah tahu bahwa mencintai seorang hambanya dengan berlebihan itu tidak baik. Maaf jika aku yang sudah terlanjur mencintaimu akan ku rakit kembali hatiku ini agar tidak seperti kisah yang aku alami ini.
Pada kenyataannya aku bisa melewati semua, sakit? tentu. semuanya harus ku rasakan untuk melupakan mu, terima kasih sudah memberikan ku perhatian dan kasih sayang. aku belajar dari dirimu bahwa sebuah tatapan jangan sampai di buat untuk menjadi harapan.
.
Perahu kita tidak akan berlayar sampai kapan pun itu
.
Aku akan lari dari duniamu yang membuatku frustasi
My Message ( Saina )
GAVIN MAGANTA
- TAMAT -
KAMU SEDANG MEMBACA
Gone ( TAMAT )
Teen Fiction" aku pikir mencintaimu adalah cara terbaikku namun kenyataannya itu adalah cara terburuk yang pernah aku lakukan." Saina Kenyataan kita tidak bisa bersama walaupun banyak sekali Do'a yang di langitkan namun aku tau pasti bahwa sekeras apapun aku t...