1. Anak Kesepuluh

957 116 11
                                    

Happy Reading

"APAANSI? GA LUCU BANGET PA BERCANDA NYA?! "

"Siapa yang bercanda si del? Kakek sama nenek mau tinggal di kampung mereka aja, ga mungkin dong kalo manda ikut"

Alasan yang cukup singkat dan jelas bagi adel, sehingga tak ada alasan lagi untuk dirinya kembali komplen kepada sang papa, "kenapa? Ga seneng lu del? "

"Biasa aja si" Jawab adel dengan sesingkat nya, oniel hanya terkekeh seraya melirik kedua nya dari kaca.

"Anjay anak papa sama mama genap ada sepuluh" Celetuk kathrin yang mampu membuat mereka merespon dengan kata 'oiyaaa, iyaa juga ya, wow'

"Semoga kak manda termasuk golongan anak papa sama mama yang waras deh"

"Maksudnya line? "

"AAMIIN" Mereka semua pun terkejut akan teriakan dari indah tersebut, "buset, semangat amat ndah"

"Stres aku tuh niel, harus ngurus ternak kamu tiap hari"

"Sama"

"Cih! Dasar ga sadar diri! Papa itu biang dari para ternak tantrum nya"

"Tumben omongan lu bener tin"

Pagi yang cerah, namun wajah terkesan murung cukup terlihat di sebagian orang, pasalnya hari ini adalah hari dimana liburan saat lebaran telah berakhir, dan mengharuskan untuk kembali beraktivitas seperti sedia kala.

"MAMA!! KAOS KAKI ADEL DIMANA" Seorang gadis yang sudah rapih dengan seragam dan atribut yang seadanya kini tengah mengelilingi satu rumah untuk mencari kaos kaki yang akan ia pakai.

Helaan nafas berat keluar dari mulut sesosok ibu rumah tangga yang tengah membawa pisau di lengan nya, dan mampu membuat siapapun merasa takut saat melihatnya.

"Mama kan udah bilang dari kemarin-kemarin! Siapin semua perlengkapan sekolah kamu! Kalo udah gini kan repot sendiri! " Kaki yang terus berjalan kesana-kemari seraya menggeser segala barang di hadapan nya yang mungkin saja menutupi benda yang tengah di cari nya.

Tak berselang lama, kalimat yang terlontar dari indah mempu membuat adel merasa jauh lebih lega, "ini apa?! Udah mama bilang cari tuh pake mata! Jangan pake mulut! "

"Baik ibunda ku tercinta, maafkan lah aku ini" Ujar adel yang tengah berlari kecil untuk meraih benda tersebut, "izin pamit duluan wahai ibunda, assalamualaikum"

"Walaikumsalam, belajar yang bener! "

Setelah memakai sepasang kaos kaki dan sepatu pun adel kini segera keluar rumah menghampiri manda yang sedari-tadi tetap setia menunggu dirinya di halaman depan.

"Lama banget si asu! Tujuh menit lagi gerbang di tutup! Malu banget hari pertama dah tel-" Sebelum sosok tersebut menyelesaikan kalimat nya, mulut nya telah terlebih dahulu di bungkam oleh adel.

"Bacot, kalo ngemeng mulu yang ada makin telat lah kita bego! "

Setelah adel menaiki jok bagian belakang dan sontak saja manda langsung menancap kan gas menyusuri komplek perumahan nya ini.

"PAGI TANTE CYNTHIA! "

"PAGI KANG ASEP! "

"PAGI PAK SAMSUL! "

Keluarga Kaktus | Ondah FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang