Happy Reading
Siang yang cerah pada hari Senin ini, namun berbeda dengan wajah para manusia yang jauh dari kata cerah pada siang ini, begitu pula dengan Adel yang kini tengah berjalan dengan wajah mengkerut nya.
"Gue di panggil ngapain si Line? Tiba-tiba banget" yang di lontarkan pertanyaan tersebut pun hanya menaikkan kedua bahunya, Adel yang yang melihat itu pun berdecak sebal.
Tak terasa mereka kini telah berada di depan sebuah pintu dengan papan yang bertuliskan 'Ruangan BK'.
Tok tok tok
"Permisi" tanpa berlama-lama, Adel membuka pintu tersebut dan mulai masuk ke dalam ruangan dengan seorang guru wanita berkacamata yang tengah menunggu nya.
"Boleh silahkan duduk di sini nak" ucap guru tersebut seraya menunjuk kursi di hadapan nya.
Adel pun mulai berjalan menuruti perintah tersebut, "makasih yaa Oline, kamu boleh keluar sekarang".
"Jirr, bikin salah apa coba gue.." Adel mulai panas dingin berhadapan dengan guru BK dengan nametag yang bertuliskan 'Ariel'.
Setelah sedikit berbasa-basi dengan anak murid nya itu, Ariel langsung saja memulai ke pembahasan utama, yang menjadi alesan mengapa Adel di panggil ke ruangan ini.
"Kamu saat malam minggu kemarin ada dimana?" Tanya beliau dengan wajah yang mulai serius, "lebih tepatnya saat pukul 22.00".
"E-ee... Emang nya kenapa ya Bu?" Bukannya menjawab Adel malah bertanya kembali pada lawan bicara nya tersebut.
Ariel mulai menarik nafasnya dalam-dalam dan mengeluarkan ponselnya dari dalam saku nya, dan mulai menunjukkan sebuah video berdurasi tidak sampai satu menit kepada Adel.
"Apakah yang berada di dalam video ini kamu?" Ariel menunjuk seorang wanita mengenakan Hoodie hitam dengan topi yang menutupi bagian atas wajah dari wanita tersebut, dan wanita tersebut tengah berada di kerumunan orang membawa senjata tajam.
"I-iyaa Bu, memanggangnya kenapa? Ada yang salahkah atas perbuatan yang saya lakukan?" Jawab Adel dengan wajah polosnya.
"Astagaa.. berarti kamu terlibat dalam kegiatan tawuran pada 2 hari yang lalu?" Mendengar hal tersebut membuat Adel terlonjak kaget dan reflek menggebrak meja di hadapan nya itu.
"Maksud ibu saya ikut tawuran? Ha gimana si Bu? Ga ngerti saya" Ariel pun hanya bisa menggelengkan kepalanya pasrah, anak ini sebenarnya mau nya apa si?
"Gausah pura-pura begitu, kamu tunggu sini dulu, saya mau panggil orang tua kamu"
•
•"Eh duluan yak, gajelas ni emang si adel, masuk BK malah bawa-bawa nama gue" ucap salah satu siswi yang baru menghabiskan setengah dari bakso yang ia pesan.
"Iyaa, sisa bakso nya buat gue ya Ji, hehe.." ucap gadis lainnya yang sedari-tadi menemani dirinya makan.
"Suka-suka lu deh Jes" setelah mengatakan hal tersebut, Azizi langsung bergegas menuju ruangan dimana sang bestie sehidup semati berada.
Saat sudah sampai di depan pintu tersebut terdengar suara "yaa Allah, serius dah Bu, saya tidak tau menau, mamah kok ga belain Adel si!".
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Kaktus | Ondah Family
Fanfiction"Dasar keluarga kaktus! " "Saling menusuk satu sama lain! " • "Papa tuh udah aki-aki, gelo nya kurangin dikit napa" "Dasar ternak! sopan banget lu begitu sama bokap" • "Gue ga di anggep anak nih?" "Lu mah anak pungut!"