"Tolong dengarkan Kami, Han."
"Aku tidak mau!."
"Tolong, Han, Kami akan menjelaskannya."
"Aku tidak membutuhkan penjelasan apapun!."
"Han, jangan keras kepala."
"Jika Aku keras kepala memang kenapa?! Apa masalahnya dengan Kalian?!."
"Jangan membuat Kami kehilangan kesabaran, Han."
"Seharusnya Aku yang berkata seperti itu, Kim Seungmin-ssi."
"Mari berbicara dengan kepala dingin, Han. Tidak bai-."
"Memang kenapa?! Kau keberatan?! Lebih baik Kalian pergi sekarang!."
"Ha-."
"Diam Kau! Karena Kau hidupku jadi seperti ini! Jika Kau dan otak tak berakal mu itu tak mengeluarkan suara, Aku tidak akan seperti ini!."
Han menarik kerah kemeja yang dipakai oleh Hyunjin dengan kasar, matanya menatap tajam pria itu yang hanya bisa terdiam.
"Kenapa Kau diam?! Kau tidak bisa membela diri?! Dengarkan Aku, Sialan, Aku membencimu dan tidak akan memaafkan mu!."
"Han, tolong dengar-."
"Diam! Jangan mengeluarkan sampah dari mulut mu itu!." Han menatap Bang Chan dengan tajam, membuat pria itu langsung mengatupkan bibir seraya mengalihkan pandangannya.
Kini, halaman rumah Han menjadi ramai dan ribut, beruntung tidak ada tetangga yang keluar dan melihatnya.
Para member terus membujuk Han yang tengah dalam amarah, sedangkan Jeeyeon--anak itu hanya bisa melihat semuanya dari dalam mobil.
Ayahnya menyuruhnya untuk tetap diam dan mengunci pintu mobil, ia pun hanya bisa menurut meski rasa khawatir memenuhi rongga dadanya.
Ia ingin keluar, tapi Han sudah memperingatkannya agar tidak sekalipun keluar dari dalam mobil. Ia menurut, karena meski ia keluar, ia tidak akan bisa membantu sang Ayah karena ia masih kecil.
"Appa..." Jeeyeon menatap sang Ayah khawatir, apalagi saat melihat wajah pemuda itu memerah.
"Pergi sebelum Aku menelepon Polisi." Han berujar lelah, ia tidak memberontak ataupun berteriak kembali.
"Jangan seperti ini, Han. Kemana Han Kami yang dulu? Kemana Han yang selalu tersenyum pada Kami? Kemana Han yang selalu membuat hari Kami menjadi berwarna? Kemana Han Ji-Sung Kami?."
"Kau ingin tahu ke mana perginya Han Ji-Sung kotor itu?--
Han menatap para member dan tersenyum.
--Mati, dia mati setelah perbuatan tak bermoral Kalian dulu."
Kilasan masa lalu kini terputar acak dalam ingatannya, membuat seluruh tubuhnya bergetar. Berjongkok, Han meremas rambutnya dengan kasar, berusaha menghilangkan kilasan-kilasan di kepalanya.
"ARRGHH! SIALAN! AKU MEMBENCI KALIAN!."
Setelah berteriak, Han berlari ke arah mobilnya dan segera memasukinya. Dengan emosi yang membumbung, ia menghidupkan mesin mobil dan segera melajukannya.
Dengan tatapan mata kabur karena air mata yang menggenang, ia menatap lurus ke depan, tak memperdulikan anak di sampingnya yang terus bertanya dan menatapnya khawatir.
"Appa, Appa tak apa?."
"Diam!."
Anak itu menunduk mendengar sentakan sang Ayah, ia memilin ujung pakaiannya. Selama tinggal bersama Ayahnya, Ayahnya tidak pernah menyentaknya seperti itu. Kali ini, baru kali ini Ayahnya seperti itu padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗛𝗮𝗽𝗽𝗶𝗻𝗲𝘀𝘀 | Han Ji-Sung Harem
FanfictionSegala jungkir balik kehidupan salah satu member Stray Kids, Han Ji-Sung, setelah kejadian itu terjadi.