𝓽𝓱𝓮 𝓻𝓪𝓫𝓫𝓲𝓽 𝓸𝔀𝓷𝓮𝓻

332 46 20
                                        

Wahlberg geleng geleng kepala, sudah ke-sepuluh kalinya (name) dipanggil ke ruang BK karena kasus yang sama ; memecahkan jendela, dan perusakan fasilitas. Pria setengah baya itu lebih terkejut lagi karena (Name) masih bisa berdiri dengan percaya diri dihadapannya, padahal pelanggarannya sangat berat sampai sampai ia terancam dikeluarkan.

Ya mau gimana lagi, disamping tangan perusaknya dan sifat malasnya (name) itu anak yang terbilang pintar dan tepat waktu, mengumpulkan tugas tepat waktu, nilai sempurna---kecuali di matematika sihir---dan berlaku baik.

Siapa yang bilang nilai bukan segalanya?

"Jadi... kaliini karena apa?"

"Gak sengaja, pak."

Walberg menepuk dahinya, ia sudah lelah mendengar alasan yang sama untuk kesepuluh kalinya. 'Padahal dia terlihat seperti gadis baik baik...'

"Ini tidak bisa dibiarkan (name), kau harus mengganti rugi kerusakan yang sudah kau buat."

"Tapi saya bokek..."

"Karena itu kau akan dikirim untuk melakukan kegiatan komunitas diluar akademi, agar bisa menutupi kerugian yang kau ciptakan."

"Kalau saya men-"

"Kau akan dikeluarkan." (Name) seketika kicep.

___________

"Jadi kau akan dikirim keluar akademi untuk melakukan kegiatan komunitas selama satu minggu?" Finn bertanya. (Name) menjawab dengan anggukan pundung.

"Sayang sekali..." Finn menepuk pelan bahu (name) untuk menyemangatinya.

"Omong omong. Si pedo itu menantang mu ya? Kutebak dia kalah datimu," Tanya (name), menoleh kearah Mash yang tengah mengunyah cream puff. "Tidak, kita seri. Tapi kita tidak bertanding dengan serius."

Mash mengangkat dua koin peraknya---memperhatikannya dengan seksama---yang telah disatukan, ia membuka mulutnya "hmm. Jadi, lima koin perak sama dengan satu koin emas?"

"Itu lima kurang dua, jadi..." Mash menghitung menggunakan jarinya. "Kurang 28 koin lagi."

(Name) dan Finn saling pandang, tatapan mereka berdua seakan berkata, 'dia bercanda, kan?' Kemudian kembali memandang Mash, "maksudmu kurang tiga."

"Kau sedang bercanda, ya?"

"Tidak, memang seperti itu Lima dikurangi dua sama dengan tiga! Itu adalah dasar matematika!" Finn menaikkan nadanya lelah, kini giliran (name) mengusap bahu Finn untuk menyemangatinya. "Sabar, Finn."

"Ngomong-ngomong bukannya enak hariini nggak terjadi apa-apa?" (Name) membuka mulut sembari mencomot cream puff Mash. "Iya juga..."

Hening untuk sesaat... ketiga insan itu tengah tenggelam dalam pikirannya masing masing.

"TUNGGU! KITA BERDUA KAN PUNYA PR!" Seru Finn mendadak. Mash hanya menanggapi dengan muka datar 24/7 nya, "Oh, benarkah?"

"oh? Tugas apa?"

"BAGAIMANA AKU BISA LUPA?! KITA PUNYA TUGAS UNTUK KELAS POTION! JIKA TIDAK MENGUMPULKANNYA NILAI KITA AKAN JATUH DAN KITA HARUS KELUAR!" (Name) menghela nafas lega, ia menyenderkan punggungnya ke dinding.

"Oh, aku sih udah." Bohong, sebenarnya tugas (name) dijoki Lance. Si Lance mana mau-mau aja lagi. Finn dan Mash panik, (name) tidak berusaha menenangkan mereka, karena merepotkan katanya.

Tiba tiba Lance membuka pintu dan memasuki kamar Mash tanpa permisi, matanya sedikit melebar ketika bertemu dengan manik (e/c) yang tengah memandangnya datar, tetapi kemudian ia segera memutuskan kontak mata dengan gadis bersurai (h/c) itu.

Unique | Mashle × Fem!readerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang